Mengapa Perempuan Tertarik dengan Bad Boy? Ini 5 Alasannya Menurut Ahli

17 Juni 2020 20:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menjalin hubungan dengan bad boy. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menjalin hubungan dengan bad boy. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sudah tahu akan makan hati, tapi tetap saja dijalani. Mungkin itu merupakan gambaran untuk perempuan yang menyukai lelaki 'nakal' atau akrab disebut bad boy. Ya, walaupun menjalani hubungan dengan lelaki seperti itu akan menguras energi, tetapi tetap saja kita menginginkan dirinya sebagai kekasih.
ADVERTISEMENT
Menurut peneliti hubungan, Marisa T. Cohen, Ph.D, pada dasarnya bad boy bisa diketahui dari beberapa sifat. Di antaranya sifat narsis tentang diri mereka sendiri, bersikap romantis namun sebenarnya mengeksploitasi, dan psikopat.
Lantas, apa yang membuat perempuan bisa tertarik dengan bad boy? Berikut penjelasannya dari para ahli, seperti dikutip dari Good Housekeeping.

Pengaruh hormon

Meski terkesan aneh, menurut Profesor sekaligus penulis buku ‘Social Psychology of Attraction and Romantic Relationships’, Madeleine A. Fugere, Ph. D, terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa perempuan lebih tertarik pada lelaki maskulin saat pertengahan siklus menstruasi. Ini adalah waktu perempuan sedang berada pada masa subur.
“Lelaki dengan sifat yang sangat maskulin mungkin memiliki gen dengan kualitas yang lebih baik, sehingga dapat menarik perempuan tanpa disadari,” jelasnya.
ADVERTISEMENT

Merasa tidak ada tuntutan untuk menjadi perempuan yang baik

Malu-malu ataupun jaim, bukan sikap yang dekat dengan bad boy saat menjalin hubungan. Sikap bad boys yang cenderung terbuka, membuat perempuan merasa punya ‘ruang’ untuk bersikap apa adanya. Tidak harus menjadi kekasih yang terkesan sempurna, Anda justru bisa terlihat lepas dan bebas, yang membuat pria bad boy semakin tertarik.
“Seorang ‘perempuan baik’ mungkin mengagumi rasa kebebasan bad boy. Terlepas dari kenyataan bahwa mereka akan tidak lama menjalin hubungan,” ucap sosiolog dan seksolog klinis Sarah Melancon yang berbasis di California Selatan.
Ilustrasi hubungan percintaan Foto: Shutterstock

Bad boy terlihat menarik dan menyenangkan

Menjalani hubungan dengan bad boy, memang penuh tantangan karena sikapnya yang kerap menentang atau berlaku curang dalam hubungan. Misalnya sering berbohong, atau tidak memperbolehkan kita berteman dengan lawan jenis sedangkan ia mempunyai banyak teman perempuan. Tetapi di balik itu, bad boy memiliki sikap yang menyenangkan karena biasanya mereka menyukai hal baru, berpetualang, bahkan mungkin melanggar aturan hanya untuk kesenangan.
ADVERTISEMENT
Meski perselisihan dengan bad boy tak kalah menantang, namun Anda juga akan merasakan hubungan yang amat romantis. Seperti yang diungkapkan ahli hipnoterapis Jennifer Schluter yang pernah terlibat dengan bad boy, ia merasakan hal yang memusingkan saat menjalin hubungan dengan mereka, tapi tak kalah menyenangkan.

Merasa ada yang melindungi

Biasanya bad boy terkesan seperti lelaki yang maskulin, Anda seakan dibuat bisa berlindung kepadanya. Bahkan ia memberikan janji manisnya untuk selalu melindungi dan berada di samping Anda. Menurut psikolog Forrest Talley lulusan University of California, sebagian perempuan ingin memiliki seseorang yang cukup tangguh dalam hidup mereka untuk menghadapi dunia.
“Kemungkinan beberapa perempuan jadi merasa lebih dilindungi oleh lelaki yang memiliki kesan tangguh,” ucap Marni Feuerman, Psy.D. penulis buku Ghosted and Breadcrumbed: Stop Falling for Unavailable Men and Get Smart about Healthy Relationships.
ADVERTISEMENT

Menjalani hubungan dengan bad boy seperti mengejar target

Ladies, bad boy bukan sosok lelaki idaman yang setia. Mereka bisa saja menggoda perempuan lain bahkan sampai menjalin hubungan di belakang Anda. Tapi, membuat seorang bad boy bisa bertekuk lutut pada Anda memang seperti kepuasan tersendiri.
“Jika Anda dapat meyakinkan seseorang pria bad boy untuk berkomitmen, itu bisa terasa seperti sebuah prestasi,” ucap psikiater asal New York, dr. Margaret Seide, M.D.
Hal ini membuat Anda berpikir untuk terus membuatnya menjadi seseorang yang lebih baik dan berkomitmen. Namun itu akan membuat Anda kesulitan sekaligus membuang energi. Seperti yang diungkapkan Jennifer Schluter berdasarkan pengalamannya dengan bad boy, tidak semudah itu mengubah seseorang menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
“Saya berharap cinta yang saya berikan akan 'memperbaikinya', tetapi dia mengajari bahwa saya tidak dapat mengubah siapa pun yang tidak ingin berubah untuk dirinya sendiri,” tandasnya.
--
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.