Mengenal Alopecia Areata, Kerontokan Rambut yang Dialami Jada Pinkett Smith

30 Maret 2022 22:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jada Pinkett Smith di red carpet Oscar 2022 di Dolby Theater, Hollywood, California, pada Minggu (27/03/2022). Foto: Mike Coppola/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Jada Pinkett Smith di red carpet Oscar 2022 di Dolby Theater, Hollywood, California, pada Minggu (27/03/2022). Foto: Mike Coppola/Getty Images
ADVERTISEMENT
Aksi aktor Will Smith menampar Chris Rock di ajang penghargaan Oscar 2022 pada Senin (28/03) telah menarik perhatian para penonton. Hal ini lantaran Rock membuat lelucon tentang rambut istri Will Smith, Jada Pinkett Smith, yang dicukur botak.
ADVERTISEMENT
Namun, tahukah kamu bahwa kebotakan yang dialami Jada ternyata disebabkan oleh gangguan autoimun, yaitu alopecia areata? Ya, pada tahun 2018 di acara Red Table Talk, Jada telah menyatakan secara terbuka bahwa dirinya memiliki masalah dengan rambut rontok.
“Suatu hari saya sedang mandi, dan kemudian ada segenggam rambut di tangan saya, dan saya seperti, 'Ya Tuhan, apakah saya akan botak?'” kata Jada, seperti dikutip dari USA Today.
“Itu adalah salah satu momen dalam hidup saya di mana saya benar-benar gemetar ketakutan,” lanjutnya.
Saat itu, Jada melakukan beberapa tes dan sebenarnya tidak yakin mengapa dirinya bisa kehilangan rambut. Beberapa orang mengatakan karena stres. Namun, yang lain mengatakan bahwa dirinya mengalami alopecia.
Sejak saat itu, Jada membagikan kondisinya melalui akun media sosialnya. Sebuah video menunjukkan rambut pendek muncul di kepalanya, disertai keterangan yang mengatakan bahwa ia dan alopecia akan menjadi ‘teman’.
ADVERTISEMENT
Mengenal alopecia areata yang diderita Jada Pinkett Smith
Cara Merawat Rambut Pria agar Tidak Mudah Botak Foto: Shutterstock
Dilansir Medical News Today, alopecia areata adalah gangguan autoimun yang menyebabkan kerontokan rambut parah pada penderitanya. Kerontokan rambut pada setiap penderita berbeda-beda, Ladies.
Beberapa orang kehilangan sebagian kecil rambutnya di daerah kepala, sementara yang lainnya bisa kehilangan sebagian besar rambut, yang disebut dengan alopecia totalis.
Dalam kasus yang lebih ekstrem, penderita alopecia bisa saja kehilangan rambut di seluruh tubuh, atau disebut dengan alopecia universalis.
Perlu diketahui, meskipun sebagian besar kondisi ini terjadi pada orang berusia di bawah 30 tahun, alopecia juga dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin.
Ada beberapa tanda yang bisa diperhatikan ketika seseorang menderita kondisi ini. Dilansir WebMD, berikut adalah gejala yang mungkin muncul:
ADVERTISEMENT
Gejala lain yang bisa dialami penderitanya adalah muncul bercak botak pada kulit halus tanpa ruam atau kemerahan. Namun, mungkin ada rasa kesemutan, gatal, atau sensasi terbakar pada kulit sebelum rambut rontok.
Penyebab dan perawatan alopecia areata
Ilustrasi transplantasi rambut. Foto: Shutter Stock
Seluruh penyakit autoimun menyebabkan sistem kekebalan menyerang tubuh penderitanya. Pada alopecia areata, bagian yang diserang adalah folikel rambut. Penyebab kondisi ini belum ditemukan secara pasti, tetapi ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan alopecia areata, yakni seorang anggota keluarga yang mengalaminya, asma, down syndrome, anemia pernisiosa, alergi musiman, penyakit tiroid, dan vitiligo.
ADVERTISEMENT
Perawatan untuk berbagai jenis alopecia dan kebotakan tergantung pada penyebab yang mendasari kerontokan rambut. Pada beberapa kasus, kondisi ini mungkin tidak dapat disembuhkan.
Dilansir USA Today, perawatan untuk berbagai jenis alopecia dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai obat yang membantu pertumbuhan rambut, melakukan transplantasi rambut, dan sebagainya.
Berdasarkan keterangan dari Johns Hopkins Medicine, pasien alopecia juga bisa menggunakan suntikan kortikosteroid. Kortikosteroid adalah obat antiinflamasi yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh. Pengobatan ini biasanya diberikan melalui suntikan lokal, aplikasi salep topikal, atau secara oral.