Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Mengenal Belanja Impulsif dan Kompulsif, Cari Tahu Perbedaan Keduanya
30 Agustus 2022 10:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Siapa yang tidak suka berbelanja? Setiap orang tentu gemar melakukan aktivitas yang satu ini, apalagi saat barang yang diincar sedang diskon besar-besaran. Bagi beberapa orang, berbelanja juga merupakan upaya untuk menghibur diri karena memang rasanya menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Namun, aktivitas ini pun bisa mendatangkan masalah dan kesulitan keuangan. Berbelanja secara impulsif dan kompulsif adalah penyebabnya. Ladies mungkin pernah mendengar kedua istilah tersebut, bukan?
Meski terdengar serupa, berbelanja impulsif dan kompulsif sebenarnya berbeda. Nah, artikel ini akan membahas lebih jauh soal kedua istilah itu dan tanda-tandanya. Untuk mengetahui selengkapnya, simak penjelasan berikut seperti kumparanWOMAN rangkum dari Verywell Mind.
Apa itu belanja impulsif?
Apakah kamu pernah membeli barang-barang yang sebenarnya di luar perencanaan? Bila pernah atau sering melakukannya, kamu bisa jadi berbelanja secara impulsif.
Menurut Verywell Mind, belanja impulsif sering terjadi secara tidak terduga, misalnya saat diskon besar-besaran atau ketika kamu menemukan barang-barang yang terlalu menarik untuk dilewatkan.
Belanja impulsif bisa tidak berbahaya bila sesuai dengan anggaran pengeluaran kamu. Sayangnya, belanja impulsif juga dapat mengakibatkan pengeluaran yang mahal dan mendatangkan malapetaka pada keuangan kamu, Ladies. Adapun beberapa tanda belanja impulsif adalah:
ADVERTISEMENT
Apa itu belanja kompulsif?
Tidak seperti belanja impulsif, belanja kompulsif mengacu pada pembelian barang-barang yang tidak diperlukan. Belanja kompulsif biasanya dilakukan seseorang untuk memperbaiki suasana hati, meningkatkan citra diri, mendapatkan dukungan sosial, dan mengatasi stres.
Belanja kompulsif sering menyebabkan perasaan malu, bersalah, dan penyesalan yang kuat. Orang yang berbelanja secara kompulsif juga rentan mengalami masalah keuangan, hukum, dan hubungan karena pengeluaran mereka yang berlebihan.
Sebenarnya sulit untuk mengetahui kapan berbelanja telah melewati batas dan menjadi perilaku kompulsif. Namun, menurut Verywell Mind, ada beberapa tanda belanja kompulsif:
ADVERTISEMENT
Jadi, itu tadi definisi dan tanda berbelanja impulsif dan kompulsif. Dengan memahami perbedaan keduanya, Ladies harus bisa lebih bijak dalam mengeluarkan uang, ya.