Mengenal Body Compassion dan Kiat Menerapkannya agar Lebih Mencintai Tubuh

22 November 2022 12:01 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mengenal Body Compassion dan Kiat Menerapkannya agar Lebih Mencintai Tubuh. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Mengenal Body Compassion dan Kiat Menerapkannya agar Lebih Mencintai Tubuh. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Adanya standar kecantikan yang beredar di masyarakat sering membuat seseorang menjadi tidak percaya diri dan cenderung tidak mencintai tubuh. Hal itu juga cenderung menyebabkan kita merasa kurang nyaman dengan kondisi tubuh sendiri.
ADVERTISEMENT
Banyak budaya di seluruh dunia yang punya pandangan sempit dalam menerapkan standar kecantikan mengenai apa yang dianggap indah, sehat, dan diinginkan. Tapi saat ini telah berkembang pula gerakan body positivity yang menerima kondisi dan bentuk tubuh apa adanya.
Cara mempraktikkan self-love sama dengan cara mencintai orang lain. Namun, energinya kita pusatkan pada diri sendiri. Foto: Shutterstock
Beberapa tahun belakangan ini, body positivity banyak diperbincangkan sehingga kita pun perlahan mulai belajar untuk lebih mencintai diri. Di samping itu, banyak pula influencer yang menggaungkan semangat body positivity hingga membuat kita semakin paham.
Selain semangat body positivity, rupanya ada juga istilah body compassion. Ini seperti kegiatan lanjutan untuk membantu kamu agar bisa lebih mencintai tubuh, Ladies. Nah, berikut ini kumparanWOMAN telah merangkum apa itu body compassion dan cara melatihnya seperti dikutip dari Byrdie. Simak penjelasannya yuk, Ladies!
ADVERTISEMENT

Apa itu body compassion?

keberagaman tubuh perempuan. Foto: Shutterstock
Body compassion adalah praktik yang mencerminkan kebaikan diri, kemanusiaan, dan penuh perhatian pada tubuh sendiri.
Hal ini dilakukan untuk mengatasi penilaian negatif pada diri yang ditandai dengan kritik, isolasi, serta identifikasi berlebihan yang meliputi perasaan dan emosi negatif, Ladies.

Hubungan body positivity dan body compassion

Bentuk tubuh setiap perempuan berbeda-beda Foto: dok. Thinkstock
Dapat dikatakan, body compassion adalah tahap lanjutan yang lebih mendalam dari body positivity. Adanya hubungan yang selalu berubah dengan tubuh kita sendiri menjadikan pentingnya melatih body compassion tanpa batas untuk diri sendiri.
Kasih sayang yang tidak bersyarat melebihi gerakan menerima tubuh atau body positivity. Daripada menggunakan istilah body positivity atau self-love, sebaiknya lebih tepat untuk memiliki belas kasih pada tubuh dan mencintai diri sendiri di luar penampilan tubuh dari waktu ke waktu.
ADVERTISEMENT

Cara melatih body compassion

Bagaimana cara untuk menciptakan hubungan yang lebih baik dengan tubuh sambil melatih body compassion? Berikut ini tips yang bisa membantu kamu untuk melatih body compassion.

1. Mulai menyadari pemeriksaan tubuh

Ilustrasi Perempuan Karier. Foto: PRPicturesProduction/Shutterstock
‘Body checking’ atau pemeriksaan tubuh adalah istilah umum yang merujuk pada cara kita menilai tubuh sepanjang hari. Tanpa disadari, biasanya kita mengecek kondisi tubuh di depan cermin atau memperhatikan bagian-bagian tubuh lainnya.
Dalam menerapkan body compassion, penting untuk menyadari kapan body checking terjadi. Kamu disarankan untuk menyadari cara memeriksa tubuh dan mengurangi frekuensinya agar body compassion bisa terbentuk.
Sebab body checking sendiri punya dampak yang kurang baik untuk tubuh. Pasalnya, frekuensi kamu untuk mengkritik bentuk tubuh atau tampilan diri makin meningkat. Sehingga makin sulit pula untuk menerapkan body compassion.
ADVERTISEMENT

2. Memperluas pandangan

Ilustrasi peduli kesehatan mental. Foto: SewCream/Shutterstock
Cobalah untuk memperluas perspektif kamu. Hindari terlalu fokus pada pikiran negatif tentang tubuh yang dapat menyebabkan rasa malu.
Tanyakan pada diri sendiri mengenai hal yang kamu pikirkan jika kamu tidak kecewa dengan tubuh kamu. Hal ini cukup efektif karena mengalihkan fokus pada pemikiran negatif akan membantu kamu mengatasi rasa kurang percaya diri yang muncul.

3. Ukuran bukan indikator langsung kesehatan

Faktanya, kamu tidak dapat mengukur kesehatan seseorang hanya dengan melihat ukuran tubuhnya. Skala BMI (Body Mass Index) bukanlah representasi kesehatan yang akurat karena hal ini sangat membeda-bedakan orang dan merupakan cara yang kuno.
Sadari bahwa ukuran tubuh tidak menjadi indikator langsung untuk kesehatan. Akan tetapi, cobalah identifikasi masalah apa yang terjadi di luar tubuh. Sebagian besar dari kita menganggap tubuh yang besar adalah sumber penyakit. Hal demikian sering terjadi karena masyarakat telah menginternalisasi pesan bahwa tubuh kita adalah masalah.
ADVERTISEMENT

4. Berterima kasih pada tubuh untuk kegembiraan yang dirasakan

Ilustrasi bahagia. Foto: Shutterstock
Jangan memaksakan diri menerima toxic body positivity. Body positivity bisa berubah menjadi toxic positivity ketika hal tersebut justru berdampak buruk untuk diri kamu, Ladies.
Istilah tersebut menjadi kurang tepat karena dinilai hanya sekadar menerima tanpa mengubah tubuh untuk jadi lebih baik lagi. Di lain sisi, mengabaikan perjuangan yang telah dilakukan oleh tubuh bisa menyebabkan rasa sakit.
Semua orang punya kemampuan yang berbeda-beda. Namun, mencatat hal-hal unik yang bisa dilakukan oleh tubuh yang membawa kegembiraan, kesenangan atau kebahagiaan akan sangat membantu kamu. Jadi, cobalah untuk bersyukur dan ungkapkan terima kasih untuk diri sendiri.