Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
Mengenal Borderline Personality Disorder, Bisa Bikin Mood Berubah Terus-Menerus
3 Februari 2022 10:12 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ladies, kamu mungkin pernah mendengar tentang borderline personality disorder. Salah satu gangguan kesehatan mental ini memang bisa kamu kenal lewat pengakuan beberapa aktris Tanah Air, seperti Ariel Tatum.
ADVERTISEMENT
Mengutip kumparanHITS, Ariel sempat terbuka soal dirinya yang mengalami borderline personality disorder saat menjadi bintang tamu acara televisi Tonight Show pada Oktober 2021. Ia mengalami kondisi tersebut sejak beberapa tahun belakangan. Ketika itu, Ariel menyatakan bahwa ia merasa bingung, krisis identitas, dan suasana hati tak menentu.
“Aku punya unstable relationship sama orang-orang sekitarku, terutama hubungan percintaanku, terus pekerjaanku juga sering kali aku sembarangin gitu. Terus, krisis identitas, sih, yang paling (dirasakan saat itu),” ucap Ariel.
Lewat fakta tersebut, Ladies mungkin sudah memiliki sedikit bayangan soal borderline personality disorder. Ya, ini sebenarnya merupakan gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan pola perubahan suasana hati, perilaku, dan citra diri.
Mengutip Very Well Health, ketika seseorang menderita borderline personality disorder, ia sering mengalami marah, cemas, atau depresi yang intens dan dapat berlangsung selama beberapa jam atau hari.
ADVERTISEMENT
Perubahan suasana hati yang dialami oleh orang-orang dengan borderline personality disorder dapat menyebabkan masalah dengan perilaku impulsif dan berkontribusi pada masalah hubungan. Lantas, apa yang menyebabkan gejala borderline personality disorder muncul?
Faktanya, orang-orang dengan borderline personality disorder memiliki berbagai pemicu yang dapat menimbulkan gejala mereka. Pada dasarnya, pemicu gejala kondisi ini bersifat internal dan eksternal. Faktor pemicu internal yang dimaksud adalah pikiran atau ingatan. Sementara itu, faktor pemicu eksternal adalah pertengkaran dalam suatu hubungan atau kehilangan pekerjaan.
Pada umumnya, pemicu borderline personality disorder adalah penolakan atau pengabaian dalam hubungan, atau munculnya kembali memori peristiwa masa kecil yang traumatis.
Mengatasi pemicu borderline personality disorder
Mengatasi pemicu borderline personality disorder bisa jadi sulit. Hal ini lantaran kondisi borderline personality disorder pada setiap orang dipicu oleh hal-hal berbeda. Jadi, langkah pertama yang dapat dilakukan orang dengan borderline personality disorder adalah mengidentifikasi pemicunya.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, seseorang bisa mengatasi pemicu gangguan kesehatan mental ini melalui terapi dengan ahli dan melakukan self care. Ada beberapa teknik self care yang dapat dilakukan untuk membantu seseorang dengan borderline personality disorder.
Salah satunya, yakni mempelajari teknik mindfulness dengan meditasi. Lewat cara ini, seseorang bisa lebih fokus pada momen saat ini. Di samping itu, mencari dukungan emosional , seperti komunitas, teman, dan keluarga juga dapat dilakukan.