Mengenal Fase Folikular pada Siklus Bulanan Perempuan

4 November 2021 7:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi nyeri saat menstruasi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nyeri saat menstruasi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ladies, ternyata siklus menstruasi bisa menggambarkan kondisi kesehatanmu, loh. Siklus menstruasi berhubungan eratdengan hormon yang ada di dalam tubuh perempuan, oleh sebab itu penting untuk mengetahui setiap fase dalam siklus menstruasi perempuan agar kita lebih memahami kesehatan tubuh.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Mayo Clinic, siklus menstruasi adalah serangkaian perubahan bulanan yang dialami tubuh perempuan. Saat siklus menstruasi terjadi, lapisan rahim menebal dan kemudian luruh ketika terjadi menstruasi. Menstruasi dapat berlangsung dari tiga hingga tujuh hari, tergantung pada panjang siklus yang dialami perempuan.
Mengutip dari laman Healthline, ada beberapa fase dalam siklus menstruasi, mulai dari menstruasi, fase folikular, ovulasi, dan fase luteal. Tetapi secara teknis kita dapat membaginya menjadi dua fase saja: fase folikular dan fase luteal.
Fase folikular dimulai pada hari pertama menstruasi dan berakhir saat kamu mengalami ovulasi. Jadi, fase ini memang bisa tumpang tindih dengan fase menstruasi. Fase folikuler dimulai ketika hipotalamus mengirim sinyal ke kelenjar pituitari atau organ di bawah otak untuk melepaskan hormon perangsang folikel (FSH).
ADVERTISEMENT
Hormon ini merangsang ovarium untuk menghasilkan sekitar 5 hingga 20 kantung kecil yang disebut folikel dan setiap folikel berisi telur yang belum matang. Pertumbuhan folikel berfungsi merangsang lapisan rahim menebal untuk mempersiapkan kemungkinan kehamilan.
Hanya telur yang paling sehat yang akhirnya akan matang. Sisa folikel kemudian akan diserap kembali ke dalam tubuh. Folikel yang matang memicu lonjakan estrogen yang menebalkan lapisan rahim untuk menciptakan lingkungan yang kaya nutrisi untuk pertumbuhan embrio.
Mengutip dari laman Mind Body Green, gejala fase folikular biasanya meliputi peningkatan energi dan suhu tubuh yang cukup hangat dari 97 menjadi 97,5 di basal (suhu tubuh seseorang setelah bangun tidur). Umumnya, fase folikuler berlangsung selama sekitar 16 hari dan dapat berkisar dari 11 hingga 27 hari, tergantung siklus yang dimiliki.
ADVERTISEMENT
Panjang fase folikular bergantung pada jumlah waktu yang dibutuhkan memproduksi satu folikel dominan matang. Ketika folikel lambat matang, fase ini akan berlangsung lebih lama. Akibatnya, seluruh siklus menstruasi juga akan lebih lama.
Fase folikular yang panjang berarti tubuh Anda membutuhkan lebih banyak waktu untuk berovulasi. Fase folikular yang lebih lama telah dikaitkan dengan kekurangan vitamin D, tetapi itu juga bisa menjadi tanda kekurangan estrogen, paparan pengganggu endokrin, atau riwayat pil KB.
Siklus menstruasi mengikuti pola umum, tetapi panjang dan durasi siklus perempuan dapat bervariasi. Jika kamu melacak siklus menstruasi dan kamu tidak berovulasi pada saat seharusnya, jangan panik. Cobalah berkonsultasi dengan dokter dan pergi ke rumah sakit. Mereka dapat mendiagnosis dan mencari solusi atas permasalahan dari siklus menstruasimu.
ADVERTISEMENT