Mengenal January Blues, Fenomena Rasa Sendu di Awal Tahun

3 Januari 2025 19:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan mengalami January Blues. Foto: Nuchylee/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan mengalami January Blues. Foto: Nuchylee/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Momen tahun baru selalu disambut dengan semangat dan harapan baru. Namun, tidak sedikit orang yang justru merasakan kesedihan atau rasa sendu di awal tahun. Fenomena ini dikenal sebagai January Blues. Perasaan ini bukan hanya sekadar mitos, melainkan kondisi nyata yang banyak dialami oleh individu di berbagai belahan dunia, Ladies.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari Independent UK, January Blues umumnya muncul setelah euforia liburan Natal dan Tahun Baru berakhir. "January Blues merujuk pada perasaan sedih, kurangnya motivasi, kesepian, dan energi rendah yang sering muncul setelah musim perayaan," ujar Dr. Lalitaa Suglani, psikolog dan penulis High Functioning Anxiety: A 5-Step Guide To Calming The Inner Panic And Thriving seperti dilansir dari Independent UK, Kamis (2/1).

Penyebab munculnya January Blues

1. Peralihan rutininas

Ilustrasi buka kado bersama keluarga saat Natal. Foto: 555 Studio/Shutterstock
Menurut Suglani, penurunan suasana hati ini umum terjadi ketika kita harus beralih dari suasana penuh kegembiraan, kehangatan, dan kemeriahan selama musim liburan menuju periode awal tahun yang cenderung lebih tenang dan penuh rutinitas.
Perubahan mendadak ini sering kali membuat banyak orang merasa kehilangan semangat, mengalami penurunan motivasi, dan kesulitan untuk kembali menyesuaikan diri dengan rutinitas harian yang terstruktur.
ADVERTISEMENT
"Rutinitas liburan, seperti begadang dan pola makan yang tidak teratur, mengganggu ritme sirkadian kita, sehingga lebih sulit untuk kembali ke rutinitas yang terstruktur," kata Suglani.

2. Gloomy days

Pekerja menggunakan payung saat melintasi hujan. Foto: Nattakorn_Maneerat/Shutterstock
Sinar matahari yang lebih rendah juga mengganggu produksi melatonin dalam tubuh, yaitu hormon yang memengaruhi siklus tidur dan energi. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan yang berlebihan atau kualitas tidur yang buruk. Tidak hanya di negara Barat yang sedang bersalju, kondisi serupa juga terjadi di Indonesia yang kini sedang masuk musim penghujan.

3. Penurunan dopamin

Ilustrasi perempuan mendengarkan lagu sedih saat patah hati. Foto: AnemStyle/Shutterstock
Sementara itu, sebagian dari kita juga mengalami penurunan dopamin di awal Januari setelah sebulan penuh bersosialisasi dan bersenang-senang di momen liburan. Musim perayaan sering kali membawa peningkatan dopamin, neurotransmitter yang memberikan ‘rasa senang’, karena perayaan, hadiah, dan koneksi.
ADVERTISEMENT
“Ketika rangsangan ini berakhir, kadar dopamin dapat turun drastis, membuat orang merasa lesu,” ujar Suglani.

4. Perasaan tak mampu

Ilustrasi merasa tak mampu. Foto: Dok. Freepik
Lebih jauh, tekanan di tahun baru juga dapat menyebabkan munculnya perasaan tidak mampu. Contohnya, di tahun baru biasanya orang akan dihadapkan dengan target-target baru dalam pekerjaan.
Goals di tahun baru yang terlalu ambisius dapat mengaktifkan sistem brain’s reward di otak, memberikan dorongan motivasi dan rasa puas saat kita memulainya. Namun, ketika harapan tersebut tidak terpenuhi atau terasa terlalu sulit dicapai, hal ini dapat memicu perasaan gagal dan tidak mampu, yang pada akhirnya berdampak negatif pada suasana hati dan motivasi secara keseluruhan.

Mengatasi January Blues

Ilustrasi perempuan bahagia. Foto: Look Studio/Shutterstock
Lalu bagaimana cara kita mengatasi January Blues? Pertama, hadapi Januari dengan lebih santai dan jangan terburu-buru mengejar resolusi besar, Ladies. Manfaatkan waktu untuk mengisi ulang energi.
ADVERTISEMENT
Kedua, usahakan untuk mendapatkan paparan sinar matahari setiap hari, meskipun cuaca mendung, karena cahaya alami dapat meningkatkan serotonin dan memperbaiki suasana hati. Selain itu, perbaiki pola tidur dengan menjaga jadwal tidur yang konsisten untuk menjaga ritme sirkadian tubuh tetap stabil.
Alih-alih membuat resolusi yang terlalu ambisius, fokuslah pada niat yang lebih realistis dan sesuai dengan nilai-nilai yang ingin dicapai. Tetap aktif bergerak dan temukan jenis olahraga yang menyenangkan untuk meningkatkan endorfin.
January Blues mungkin terasa agak berat, tetapi perasaan ini bersifat sementara. Dengan sikap yang tepat, bulan Januari dapat dilewati dengan lebih positif dan penuh semangat.