Mengenal Kanker Sarkoma Rahim yang Diidap Alice Norin

22 Februari 2024 14:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alice Norin mengidap kanker sarkoma.  Foto: Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Alice Norin mengidap kanker sarkoma. Foto: Ronny
ADVERTISEMENT
Aktris Alice Norin membawa kabar tidak menyenangkan di bulan kasih sayang kali ini. Ya, perempuan berusia 36 tahun itu mengumumkan bahwa dirinya didiagnosis mengidap kanker sarkoma di otot rahim pada Desember 2023 lalu.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkapkan Alice lewat unggahan di laman Instagram pribadinya pada Jumat (16/2). Alice mengungkapkan awalnya ia sering merasa sakit perut dan setelah melakukan pemeriksaan, diketahui rasa tidak nyaman itu berasal dari miom berukuran 6 centimeter di rahimnya.
Namun miom itu ternyata memiliki pembuluh darah di sekitarnya yang menandakan keganasan. Setelah melakukan rangkaian pemeriksaan fetomaternal, Alice pun didiagnosis mengidap kanker sarkoma di otot rahimnya dan harus segera menjalani pengobatan.
Lantas, apa sih yang dimaksud kanker sarkoma itu?

Kanker sarkoma

Ilustrasi kanker sarkoma tulang. Foto: Shutterstock
Ladies, sarkoma termasuk jenis kanker yang sangat langka. Very Well Health melansir, kanker sarkoma biasanya ditemukan atau tumbuh di jaringan ikat seperti tulang, otot, pembuluh darah, lemak, hingga saraf. Kanker sarkoma sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu sarkoma jaringan lunak dan sarkoma tulang.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, kanker sarkoma bisa muncul di berbagai bagian tubuh, salah satunya rahim seperti yang dialami Alice. Kasus yang terjadi pada Alice disebut sebagai kanker sarkoma jaringan lunak karena menyerang otot rahim.
Ilustrasi sakit, nyeri atau kram perut. Foto: bluedog studio/Shutterstock
Kanker sarkoma pada rahim ditandai dengan munculnya benjolan abnormal yang awalnya tidak menimbulkan ketidaknyamanan seperti nyeri. Namun ketika ukuran benjolannya membesar akan menekan saraf dan otot lain di sekitarnya sehingga mulai menyebabkan rasa sakit di area perut. Hal ini juga akan disertai gejala lainnya seperti, pendarahan abnormal pada vagina, nyeri panggul, frekuensi buang air kecil yang meningkat, hingga sembelit.
Mengutip Cleveland Clinic, kanker sarkoma rahim sangat jarang terjadi dengan prevalensi 3–7% dari jumlah kasus seluruh jenis kanker rahim. Kendati demikian, kanker ini justru bisa tumbuh dan menyebar lebih cepat dari kanker lainnya.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi perempuan sakit perut. Foto: Vadym Pastukh/Shutterstock
Ada beberapa pilihan untuk mengatasi kanker sarkoma rahim. Mulai dari pembedahan, terapi radiasi, kemoterapi dan terapi hormon. Namun dari semua metode itu, operasi besar dengan melakukan histerektomi atau pengangkatan rahim secara total kerap menjadi pilihan utama. Hal ini penting untuk dilakukan agar sel kanker tidak segera menyebar ke organ lain di luar rahim.
Kebanyakan kanker sarkoma rahim terjadi pada perempuan di atas usia 40 tahun. Namun bukan tidak mungkin seseorang juga mengalaminya di bawah usia itu seperti Alice. Mereka yang memiliki riwayat kanker di keluarga dan pernah menjalani metode perawatan dengan radiasi panggul mempunyai risiko lebih tinggi untuk mengalami kanker sarkoma rahim.