Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Mengenal Limerence, Obsesi Berlebihan ke Pasangan dalam Hubungan Cinta
20 September 2023 14:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ingin terus bersama pasangan belum tentu artinya kamu cinta banget sama dia, Ladies. Kamu perlu bisa membedakan antara cinta dan obsesi, ya. Dalam hubungan percintaan, obsesi ke pasangan disebut dengan limerence.
Yuk, pahami lebih jauh soal keadaan psikologis ini.
Limerence bukan cinta, melainkan obsesi ke pasangan
“Limerence adalah keadaan mental dari kegilaan terhadap hal romantis yang mendalam, obsesi yang mendalam, dan kerinduan yang berlebihan,” kata psikolog Reena B. Patel, seperti dikutip dari Woman’s Day.
Menurut Reena, limerence biasanya berbasis fantasi yang muncul dengan tingkat sangat tidak wajar pada seseorang. Berbeda dengan cinta yang umumnya tidak bersyarat, limerence lebih mirip dengan bentuk kekangan, rasa tergila-gila, atau naksir berlebihan.
Rasa cinta mungkin awalnya akan meluap-luap, namun akan mereda seiring waktu dan menjadi perasaan yang lebih dalam, tapi cair. Sementara itu, limerence adalah rasa dengan intensitas yang tidak serta-merta mereda atau surut begitu saja meski ada kemiripan dengan perasaan jatuh cinta dan lonjakan dopamin dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
“Ya, secara neurokimia, ini adalah lonjakan dopamin yang memungkinkan Anda merasakan kesenangan, kepuasan, dan motivasi, namun hal ini dapat dengan cepat berubah menjadi kecanduan yang tidak sehat,” lanjut Reena.
Limerence juga mencakup perilaku yang membuat ketagihan dan memikirkan hal tertentu hingga 24 jam sehari. Tak jarang, limerence membuat seseorang jadi stres, jantung berdebar-debar, kecemasan pada perut, hingga mengganggu pikiran.
Tanda kamu mengalami limerence
Menurut Reena, ada beberapa tanda seseorang sangat terobsesi ke pasangannya. Salah satunya hanya fokus pada sifat-sifat tertentu dari pasangan. Bahkan, ia mungkin menjadikan sifat pasangannya lebih penting daripada hal-hal lain di kehidupannya.
“Anda hanya melihat apa yang ingin Anda lihat dalam diri seseorang. Anda begitu percaya pasangan Anda sempurna sehingga menjadi delusi dengan pikiran-pikiran yang tidak berdasarkan kenyataan,” kata Reena.
ADVERTISEMENT
Seseorang dengan limerence akan mengabaikan apa pun, termasuk masalah yang mungkin dibawa pasangan ke dalam hubungannya. Ia juga sering terbebani dengan selalu memikirkan dan rindu terhadap pasangan sehingga sulit menjalani aktivitas sehari-hari.
“Pikirannya menjadi fiksi dan obsesi,” pungkas Reena.
Jadi, coba pikirkan, kamu benar-benar cinta atau hanya terobsesi sama si dia alias mengalami limerence, Ladies?