Mengenal Phthalates, Kandungan Berbahaya pada Parfum dan Kuteks

14 Januari 2025 14:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kuteks gel. Foto: Andrii Oleksiienko/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kuteks gel. Foto: Andrii Oleksiienko/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Parfum dan kuteks merupakan dua produk kecantikan yang sering digunakan perempuan setiap harinya. Selain membuat tubuh menjadi harum dan kuku menjadi cantik, kedua produk tersebut juga menambah pesona dan meningkatkan kepercayaan diri seseorang.
ADVERTISEMENT
Namun, selain melihat warna dan perpaduan aroma dari parfum, penting loh untuk memperhatikan zat-zat yang terkandung di dalamnya. Berdasarkan sebuah studi ‘Association of Exposure to Phthalate Metabolites with Sex Hormones, Obesity, and Metabolic Syndrom in US Woman’ yang dipublikasikan JAMA Network Open pada tahun 2022, parfum atau produk lainnya yang memiliki aroma khusus dapat berbahaya untuk kesehatan.
Penelitian ini menyoroti sekelompok bahan kimia yang biasa dikenal sebagai ‘phthalates’ sebagai zat kimia umum yang sering ditemukan dalam parfum, kuteks, dan produk perawatan rambut. Terkadang, phthalates juga sering ditemukan dalam produk plastik, kemasan makanan, dan bahkan makanan itu sendiri. Sehingga, tanpa kita sadari seringkali terdapat paparan langsung dengan zat tersebut.
Meskipun sering ditemukan pada produk kecantikan, namun phthalates memiliki dampak berbahaya dalam jangka panjang bagi kesehatan tubuh, seperti resistensi insulin, penyakit jantung, hingga gangguan perkembangan pada anak-anak. Lebih buruknya lagi, penelitian tersebut mengungkapkan bahwa phthalates dapat mengganggu sistem endokrin yang memengaruhi segala bentuk hormon, mulai dari pertumbuhan hingga kesehatan reproduksi.
Ilustrasi memakai parfum. Foto: Shutterstock
Seorang professor farmakologi dan toksikologi Universitas Texas di Austin, Andrea Gore juga mengungkapkan zat kimia tersebut dapat berbahaya bagi sel sperma dan sel telur, sehingga berpotensi memengaruhi kesehatan anak yang belum lahir.
ADVERTISEMENT
“Fakta bahwa bahan kimia diperkenalkan dan kemudian ditarik dari pasaran sudah terlambat. Siklus pewarisan sudah dimulai. Tak ada yang ingin cucu-cucunya terdestinasi untuk sakit, satu generasi sebelum mereka bahkan lahir,” ucap Andrea Gore, Seorang professor farmakologi dan toksikologi Universitas Texas di Austin pada wawancaranya bersama Washington Post.
Menghadapi masalah ini, para ahli menyarankan untuk melakukan perubahan kecil untuk meminimalisasi paparan terhadap bahan berbahaya ini. Salah satu cara termudah ialah menghindari parfum, kuteks, ataupun produk lainnya yang memiliki kandungan phthalates.
Pilihlah produk dengan klaim terbuat dari bahan alami, dan periksa dengan teliti kandungan yang terdapat di dalam produk. Beberapa produk mungkin hanya mencantumkan ‘pewangi’ tanpa merinci bahan kimia yang digunakan secara jelas. Jadi, lebih berhati-hati dan cari di internet sebelum membeli ya, Ladies!
ADVERTISEMENT
Pastikan juga untuk menghindari makanan yang dibungkus secara asal dengan plastik karena beberapa bahan kemasan makanan juga mengandung phthalates.
Penulis: Monica Tobing