Mengenal PrEP Sebagai Upaya Pencegahan HIV dan Aksesnya bagi Perempuan

17 Agustus 2023 16:25 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pita merah sebagai simbol untuk memerangi HIV dan AIDS. Foto: fizkes/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pita merah sebagai simbol untuk memerangi HIV dan AIDS. Foto: fizkes/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ladies, tahukah Anda bahwa dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi berbagai terobosan yang luar biasa dalam upaya penanganan pencegahan HIV. Salah satunya adalah kemunculan PrEP (pre-exposure prophylaxis), sebuah strategi pencegahan di mana orang yang berisiko terhadap HIV dapat mengonsumsi obat untuk menurunkan risiko kemungkinan mereka terinfeksi.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sendiri, PrEP ini baru resmi diimplementasikan pada 2022—sekitar sepuluh tahun sejak diluncurkan—yang menargetkan populasi kunci dan saat ini telah dapat diakses di berbagai Puskesmas, klinik dan rumah sakit di beberapa kota di Indonesia.

Apa itu PrEP?

“Bicara tentang PrEP kepanjangannya adalah Pre-Exposure Prophylaxis atau profilaksi pra pajanan. Itu adalah salah satu tools atau obat untuk mencegah terjadinya infeksi HIV sebelum adanya pajanan atau sebelum adanya faktor risiko. Jadi orang yang termasuk dalam populasi kunci seperti laki-laki seks dengan laki-laki, pengguna jarum suntik, pekerja seks dan lain-lain, bisa menggunakan PrEP sebelum engage dalam kegiatan yang berisiko terjadinya infeksi HIV,” jelas dr. Lintang Sagoro, seorang dokter umum yang telah lama berkecimpung dalam isu HIV saat wawancara dengan kumparanWOMAN.
ADVERTISEMENT
Menurut dr. Lintang, PrEP memiliki efikasi yang sangat tinggi dalam mencegah penularan HIV. “Untuk efikasinya, PrEP itu sangat tinggi, di atas 95% untuk kemungkinan mencegah terjadinya infeksi HIV. Tapi tetap dengan ketentuan cara pakainya.”
Krittayawan Boonto, UNAIDS Country Director untuk Indonesia juga dalam wawancara dengan kumparanWOMAN, menjelaskan bahwa saat ini di Indonesia PrEP masih berada dalam tahap pilot dengan target dapat mencapai 11.000 orang di akhir tahun 2023.
“PrEP dimulai pada Maret 2022 dengan menyasar 12 kota dan distrik, di antaranya Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar dan Makassar. Sudah tersedia di Puskesmas, rumah sakit dan klinik swasta tertentu. Goal kami adalah untuk terus memperluas wilayah jangkauan di mana ada angka infeksi baru yang tinggi,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, PrEP sudah diakses oleh sekitar 6.800 orang, baik laki-laki ataupun perempuan. Meski begitu, kuatnya stigma di sekitar HIV, dan terutama pada perempuan, bisa jadi faktor penghambat perempuan dalam memperoleh atau mengakses PrEP.
“Betul, stigma seputar HIV adalah tantangan signifikan yang bisa memberi dampak bagi akses perempuan terhadap PrEP. Perempuan dengan HIV seringkali mengalami stigma dan diskriminasi yang lebih berat yang bisa memberi efek negatif terhadap cara mereka mengakses layanan kesehatan dan mengakses upaya pencegahan seperti PrEP,” ujar perempuan yang akrab dipanggil Tina ini.

Perempuan dan HIV

Ilustrasi HIV. Foto: Mary Long/Shutterstock
Dalam sesi Southeast Asia Regional Workshop on HIV-related Stigma and Discrimination yang diadakan UNAIDS bekerja sama sama dengan UNDP Bangkok Regional HUb dan Asia Pacific Network of People Living with HIV di Bangkok awal Juni 2023 lalu, Dr. Ye Yu Shwe, Regional Strategic Information Officer UNAIDS Asia and the Pacific, mengungkap data bahwa saat ini, di Asia Pasifik saja terdapat 6 juta orang hidup dengan HIV, di mana 2,2 juta di antaranya adalah perempuan di usia 15 tahun ke atas.
ADVERTISEMENT
Sementara data dari UNAIDS Indonesia menunjukkan pada 2022, jumlah persentase perempuan yang hidup dengan HIV di Indonesia mencapai 37%, yaitu 200.000 dari total 540.000 data orang yang hidup HIV.
Perempuan, baik yang termasuk dalam populasi kunci seperti pekerja seks, ataupun yang bukan populasi kunci rentan terinfeksi HIV ketika melakukan hubungan seksual tanpa kondom.
Para pekerja seks banyak terinfeksi HIV dari klien yang menolak memakai kondom saat menggunakan jasa mereka. Ibu rumah tangga rentan terhadap HIV karena perilaku pasangan.
Dalam siaran pers Kementerian Kesehatan Mei lalu, terungkap bahwa pada 2023 ini kasus HIV di Indonesia meningkat dan penularan kasus didominasi oleh ibu rumah tangga.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV mencapai 35%. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kasus HIV pada kelompok lainnya seperti suami pekerja seks dan kelompok MSM (man sex with man atau hubungan seksual antara laki-laki dan laki-laki).
ADVERTISEMENT
“Aktivitas ini telah menyumbang sekitar 30% penularan dari suami ke istri. Dampaknya, kasus HIV baru pada kelompok ibu rumah tangga bertambah sebesar 5.100 kasus setiap tahunnya,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Muhammad Syahril dalam siaran pers 8 Mei 2023.
dr. Syahril menjelaskan, penyebab tingginya penularan HIV pada ibu rumah tangga karena pengetahuan akan pencegahan dan dampak penyakit yang rendah serta memiliki pasangan dengan perilaku seks berisiko.
Ilustrasi Ibu Rumah Tangga Positif HIV. Foto: Shutter Stock
Pernyataan ini diperkuat oleh dr. Lintang. “Kalau kita lihat data, banyak sekali ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV dan program-program promotif dan preventif itu masih sedikit yang menyasar ibu rumah tangga. Sehingga mereka tidak tahu tentang HIV, mereka tidak tahu tentang pencegahannya dan mereka tidak tahu bahwa sebetulnya ada alat untuk mencegah HIV yang tersedia di Puskesmas,” ungkap dr. Lintang yang berpraktik di klinik SM Medika, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Di tahap pilot ini, PrEP, memang masih ditargetkan pada populasi kunci. Tina menjelaskan bahwa UNAIDS berkolaborasi dengan berbagai partner di Indonesia untuk meningkatkan program pencegahan HIV.
Upaya ini mencakup pelatihan dan edukasi pada organisasi komunitas dan pekerja kesehatan sambil mempromosikan PrEP melalui kampanye digital. “Program ini menargetkan populasi kunci, termasuk perempuan,” ujarnya

Cara Akses PrEP

Untuk Anda yang merasa berisiko terhadap HIV, atau mengenal seseorang dengan risiko HIV, dr. Lintang menjelaskan langkah yang dapat dilakukan untuk mengakses PrEP. “Langkah pertama, bisa mengisi kuesioner online untuk screening faktor-faktor risiko dan apakah mereka bisa membuat janji dengan dokter untuk kosultasi terkait PrEP. Yang kedua mereka juga bisa langsung datang ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lain yang ditunjuk untuk mendistribusikan PrEP.”
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut ia menjelaskan, “Eligibilitas itu kita lihat dari risikonya. Misalnya pekerja seks di mana mereka menghadapi relasi ketimpangan—kadang mereka tidak bisa mendikte pelanggan mereka untuk pakai kondom. Sehingga artinya dia berhak untuk mendapatkan PrEP sebagai prevensi terhadap HIV.”
Rainbow Sky Association of Thailand, komunitas yang membantu distribusi PrEP di negara Thailand. Foto: UNAIDS
Untuk form screening atau kuesioner online yang dimaksud dr. Lintang, menurutnya itu biasa disebarkan dalam bentuk chat Whatsapp oleh kelompok pendamping atau komunitas orang dengan HIV. Selain itu, Anda juga dapat mengunjungi berbagai komunitas masyarakat yang bekerja sama dengan UNAIDS untuk implementasi PrEP.
“Kami bekerja dengan berbagai partner di Indonesia untuk meningkatkan program pencegahan HIV. Untuk implementasi PrEP, kami berpartner dengan GWL-INA Network untuk mengadakan program PrEP yang komprehensif. Ini termasuk menyediakan pelatihan dan edukasi pada organisasi komunitas dan tenaga kesehatan sambil promosi melalui kampanye digital. Program ini menargetkan populasi kunci, termasuk perempuan,” jelas Tina.
ADVERTISEMENT
Selain itu, UNAIDS juga bekerjasama dengan Yayasan Kasih Suwitno untuk kampanye melalui platform seperti #sayaberani dan #tanyamarlo dengan tujuan meningkatkan awareness masyarakat, termasuk perempuan.
Sementara untuk isu spesifik perempuan dengan HIV, UNAIDS bekerja dengan organisasi IPPI (Ikatan Perempuan Positif Indonesia) yang bekerja untuk isu perempuan dengan HIV, termasuk ibu dengan anak positif HIV.