Mengenal Ratus Vagina, Klaim Manfaat hingga Risiko yang Ditimbulkan

21 Juni 2021 19:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vagina. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vagina. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Merawat organ intim vagina merupakan hal yang sangat penting dan menjadi sebuah keharusan bagi perempuan. Sebab, daerah Miss V dikenal sensitif dan rentan diserang penyakit, virus, bakteri, hingga jamur.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, ada banyak sekali jenis perawatan vagina. Namun, di Indonesia sendiri ada salah satu jenis perawatan kewanitaan tradisional yang sudah dilakukan sejak dulu kala, yaitu ratus vagina.

Apa itu ratus vagina?

Ratus vagina merupakan salah satu jenis perawatan tradisional pada organ intim perempuan yang dilakukan dengan cara penguapan atau pengasapan menggunakan rempah-rempah alami. Ratus vagina bisa dilakukan sendiri atau di pusat kecantikan, seperti spa dan salon.
Saat melakukan perawatan ini, Anda akan diminta untuk duduk atau jongkok di atas kursi khusus yang bagian tengahnya telah dilubangi sebagai jalur masuk asap. Setelah itu, panci yang sudah diberi air rebusan rempah-rempah akan diletakkan di bawahnya. Nah, uap yang dihasilkan akan mengasapi daerah vagina.
ADVERTISEMENT
Beberapa rempah yang biasanya digunakan untuk perawatan ini adalah kayu secang, kunyit, bunga mawar, temu lawak, pala, hingga akar wangi. Kombinasi dari semua rempah alami ini nantinya akan dipadukan dengan uap hangat.

Klaim manfaat ratus vagina

Secara tradisional, ratus vagina diklaim memiliki khasiat penyembuh segala macam keluhan seputar masalah kewanitaan; mulai dari mengatasi kram menstruasi, mengencangkan otot vagina yang mengendur setelah melahirkan, hingga meningkatkan kesuburan perempuan.
Selain itu, ratus vagina juga diklaim bermanfaat untuk membersihkan, mengharumkan, dan menjaga kesehatan area intim sekaligus juga menyeimbangkan kembali hormon perempuan.
Ilustrasi Vagina. Foto: Shutterstock
Namun, benarkah demikian?
Beberapa dokter dan ahli justru meragukan kebenaran dari manfaat ratus atau penguapan vagina. Bahkan, seorang dokter kandungan di Pittsburgh, AS, Dr. Draion Burch, mengatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang bisa mendukung bahwa penguapan vagina benar-benar efektif.
ADVERTISEMENT
Sependapat dengan Dr. Draion Burch, seorang dokter kandungan dan ginekologi di Texas, Dr. Camilo Gonima, juga memiliki keraguan tentang klaim manfaat dari penguapan vagina. Dr. Gonima mengatakan bahwa uap ramuan herbal memang memiliki beberapa efek relaksasi dan beberapa khasiat sementara bagi kulit, sama halnya seperti spa wajah atau sauna.
“Tapi sayangnya, tidak ada dasar kuat untuk membuktikan efek nyata dari penguapan vagina terhadap kesuburan atau siklus menstruasi,” ungkap Dr. Gonima seperti dikutip dari Medical Daily.

Risiko penguapan vagina

Penyebab dan cara mengatasi vagina kering. Foto: Shutterstock
Beberapa ahli setuju kalau vagina sebenarnya tak memerlukan perawatan atau pembersihan dengan metode khusus, sebab vagina sendiri memiliki sistem pembersihan mandiri.
Membersihkan vagina dengan penguapan justru bisa mengeringkan ekosistem dalam vagina, sehingga dapat mengganggu keseimbangan koloni bakteri baik yang hidup di dalamnya. Sejumlah ahli kesehatan juga mengatakan bahwa menguapi daerah intim bisa memicu timbulnya efek samping yang bisa merugikan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa saja risiko yang ditimbulkan dari ratus atau penguapan vagina?
Jika dilakukan dengan tidak tepat, ratus justru bisa menyebabkan iritasi pada vagina yang sensitif akibat uap panas yang berasal dari proses pembakaran rempah-rempahnya. Bahkan, suhu panas dari uap tersebut diduga bisa membuat bakteri jahat berkembang biak. Mengutip Healthline, bakteri-bakteri itu kabarnya bisa menyebabkan infeksi jamur dan infeksi vagina lainnya semakin berkembang.
Selain itu, uap atau asap panas dari ramuan ratus juga bisa menyebabkan luka bakar pada organ intim perempuan apabila cara melakukannya kurang tepat atau ratus dilakukan terlalu sering.
Hal ini bukannya mendatangkan manfaat bagi kesehatan, melainkan dampak buruk bagi kesehatan organ intim perempuan.