Mengenal Self-Gaslighting, Perilaku Sabotase Diri Sendiri yang Berbahaya

8 Mei 2022 16:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Perempuan Menangis Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perempuan Menangis Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ladies, apakah kamu pernah menyalahkan dirimu sendiri atas kejadian buruk yang menimpa kamu atau orang lain? Atau, apakah kamu pernah mengatakan kepada dirimu sendiri bahwa kamu terlalu sensitif dan dramatis? Jika ya, kemungkinan besar, kamu sedang melakukan self-gaslighting, Ladies.
ADVERTISEMENT
Kita mungkin sudah familiar dengan istilah gaslighting. Dikutip dari Forbes, self-gaslighting merupakan tindakan kekerasan psikologis dengan cara menyabotase diri sendiri. Ketika melakukan self-gaslighting, kamu memanipulasi diri sendiri dengan mengubur emosi dan perasaanmu.
Seperti apa bentuk self-gaslighting? Menurut Healthline, bayangkan seseorang mengatakan sesuatu yang membuatmu sangat tersinggung. Kamu mungkin menyadari bahwa saat itu, kamu merasa sakit hati.
Namun, tak lama setelahnya, secara impulsif kamu meyakinkan kepada diri sendiri bahwa, “Aku terlalu sensitif, aku terlalu berlebihan, aku tidak seharusnya merasa sakit hati.”
Ilustrasi perempuan sedih. Foto: Shutterstock
Ketika kamu mengabaikan perasaanmu dan justru merendahkan diri sendiri, saat itulah kamu tengah memanipulasi dan menjadi pelaku kekerasan terhadap dirimu sendiri. Padahal, kamu boleh merasa marah dan tersinggung. Kamu pun berhak untuk menegur orang yang sudah menyakiti perasaanmu.
ADVERTISEMENT

Dampak buruk self-gaslighting

Seseorang yang melakukan self-gaslighting lama kelamaan akan terus mempertanyakan diri sendiri, mimpi-mimpi, serta harapan dan keinginannya. Dikutip dari Forbes, hal ini bisa berujung pada memburuknya kepercayaan diri.
Selain itu, sering melakukan self-gaslighting juga bisa mencegah kamu menciptakan perubahan yang positif dalam hidupmu. Sebab, jika kamu tidak mempercayai buruknya situasi yang sedang kamu hadapi, kamu tidak akan bergerak untuk mengubahnya.
Contohnya, kamu saat ini terjebak di dalam hubungan yang toxic. Namun, kamu menolak mempercayainya dengan cara mengatakan kepada diri sendiri: “Dia memarahiku karena aku terlalu manja.” Akibat memanipulasi diri sendiri dan menyalahkan diri sendiri, kamu tidak akan bisa keluar dari jerat hubungan toxic tersebut.
Ilustrasi perempuan melakukan self-gaslighting. Foto: Shutterstock
Menurut Psychology Today, self-gaslighting pun dapat berdampak pada kesehatan mental. Kepercayaan bahwa dirimu sendiri tidak berharga dan selalu melakukan kesalahan dapat menciptakan rasa takut, bersalah, dan malu pada diri sendiri. Perasaan itu nantinya bisa berujung pada gangguan kecemasan, depresi, rendah diri, bahkan kecenderungan untuk bunuh diri.
ADVERTISEMENT

Cara mengatasi self-gaslighting

Ladies, self-gaslighting merupakan perilaku sabotase diri yang sangat berbahaya bagi diri sendiri, terutama kesehatan mentalmu. Oleh karenanya, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk berhenti menyabotase perasaanmu sendiri.

1. Belajar mencintai diri sendiri

Ketika kamu bisa mencintai diri sendiri, kamu akan menghindari hal-hal yang berpotensi membahayakan kesehatanmu sendiri. Selain itu, ketika kamu sudah menerima diri sendiri, kamu akan memperlakukan dirimu sendiri dengan sebaik-baiknya.
Dikutip dari Forbes, Ladies bisa melakukan kegiatan-kegiatan self-care yang menurutmu bisa kamu lakukan, seperti melakukan yoga atau melakukan perawatan sendiri di rumah. Membawa kebahagiaan di dirimu sendiri akan membantu melawan kecenderungan untuk menyabotase diri sendiri.
Ilustrasi perempuan melakukan self-gaslighting. Foto: Shutter Stock

2. Yakinkan diri sendiri bahwa kamu berhak memiliki perasaan

Dikutip dari Forbes, perlahan-lahan yakinkan dirimu bahwa kamu berhak merasakan banyak emosi dan perasaan. Yakinkan dirimu sendiri bahwa perasaanmu penting dan valid, sehingga kamu boleh merasakannya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Healthline, kamu bisa mulai dengan mengubah mindset-mu. Contohnya, ketika kamu melakukan self-gaslighting, kamu akan memiliki pemikiran seperti ini: “Mungkin ini semua cuma akal-akalanku saja, ini semua cuma terjadi di pikiranku saja.” Nah, kamu bisa mengubah mindset tersebut dengan: “Pengalamanku seluruhnya valid, bahkan ketika orang lain mencoba memanipulasinya. Ini tidak terjadi hanya di pikiranku saja.”
Selain itu, kamu juga bisa memulai dengan menuliskan perasaanmu, pengalamanmu, dan pemikiranmu di dalam sebuah jurnal. Kegiatan ini akan membantu kamu memproses perasaan yang kamu rasakan, tanpa mengomentari dan memanipulasi diri sendiri.
Ilustrasi perempuan menangis. Foto: Shutterstock

3. Pelajari diri sendiri dan dampak dari self-gaslighting

Ketika kamu mengenal diri sendiri, kamu perlahan akan bisa melihat apa dampak yang disebabkan oleh self-gaslighting. Misalnya, kamu yang sebelumnya selalu ceria dan berani berekspresi, kini menjadi pendiam dan cenderung tertutup.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Forbes, ketika kamu sudah memahami diri sendiri, pikiran, dan perasaanmu, kamu akan bisa mengambil langkah ke depan dan memperbaiki jalan hidupmu.