Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Mengenal Shahnaz Indira, Model Curvy Indonesia yang Debut di London Fashion Week
26 September 2022 18:55 WIB
·
waktu baca 6 menitADVERTISEMENT
Industri modeling Indonesia kembali menorehkan prestasi di panggung fashion dunia. Model muda bernama Shahnaz Indira sukses debut di fashion show oleh desainer asal Irlandia, Simone Rocha, pada Selasa (20/9). Tak tanggung-tanggung, runway internasional pertama Shahnaz adalah London Fashion Week, pekan fashion bergengsi yang termasuk ke dalam empat jantung fashion dunia: New York, London, Milan, dan Paris.
ADVERTISEMENT
Koleksi Spring/Summer 2023 Simone Rocha ini berfokus pada siluet oversized nan dramatis, dengan ruffle atau rumbai yang semakin memberikan kesan ‘wah’. Di runway tersebut, Shahnaz memamerkan maxi dress berwarna hitam dengan bagian pundak yang terbuka. Model dengan tinggi badan 180 cm itu melenggang dengan percaya diri, lengkap dengan langkah kaki yang tegas.
Pencapaian ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi industri modeling Tanah Air. Bagaimana tidak, Shahnaz disebut sebagai model curvy Indonesia pertama yang berhasil melenggang di runway London Fashion Week. Prestasi Shahnaz tentu bisa menjadi inspirasi bagi para perempuan Indonesia dengan body type yang sama, bahwa mereka pun berkesempatan untuk sukses berkarier dalam industri ini.
kumparanWOMAN berkesempatan untuk mewawancarai perempuan berusia 19 tahun ini. Dalam perbincangan hangat tersebut, Shahnaz—yang saat ini tinggal di London, Inggris—menceritakan banyak hal seputar dirinya. Mulai dari perjalanan karier, tantangan, hingga cita-cita ke depannya.
ADVERTISEMENT
Kesibukan Shahnaz Indira sebagai pendatang baru
Shahnaz adalah seorang model di bawah dua agensi. Di Indonesia, Shahnaz dinaungi oleh IVY Models, sedangkan di London, ia berada di bawah MiLK Model Management. Ia direkrut oleh agensi IVY Models sejak awal 2021 lalu.
Tak hanya seorang model, Shahnaz juga merupakan mahasiswi. Ia tengah berkuliah di Binus University Jakarta. Kendati tengah disibukkan dengan kegiatan di negara dengan perbedaan zona waktu 7 jam, Shahnaz tetap bersemangat menjalani perkuliahan secara online.
Seperti apa kesibukan Shahnaz sebagai pendatang baru di industri modeling profesional? Shahnaz mengungkapkan, sekarang ia tengah disibukkan dengan berbagai casting di London sebagai bagian dari test market.
“Waktu aku baru sampai di London [pada 9 September], aku langsung casting, casting, casting, karena lagi musim fashion week. Tapi, sekarang fashion week sudah selesai, jadi setelahnya ada commercial season (musim komersial untuk proyek fashion). Jadi, di sini aku masih coba test market aku, barangkali aku bisa dapat proyek atau kampanye lain,” ungkap Shahnaz ketika diwawancarai pada Jumat (23/9).
ADVERTISEMENT
Kebahagiaan debut di runway internasional bergengsi
Ketika ditanya soal debutnya di runway London Fashion Week , Shahnaz tidak bisa menyembunyikan senyumnya. Ia pun menceritakan kisah menarik di balik pencapaian tersebut. Ini meliputi pengumuman lolos casting dadakan dan rasa grogi yang bertubi-tubi.
“Sebenarnya, aku baru dikasih tahu bahwa aku dapat job jalan di runway Simone Rocha itu tengah malamnya, dan besok paginya itu show. Jadi, aku masih merasa, ‘Hah, show besok?’ Dan pas di hari itu, ‘Ya sudah, jalani saja.’ Namun, ternyata pas di runway, aku nervous banget, karena ini debut aku, ‘kan,” kenang Shahnaz.
Beruntung, rasa nervous itu bisa teratasi berkat lingkungan di backstage yang positif. Ia pun mengubah pola pikirnya yang kalut menjadi, “Oke, gue bisa. Sudah di London, masak gagal?”
Tak hanya bahagia berhasil melenggang untuk Simone Rocha di London Fashion Week, Shahnaz juga mengaku senang bisa memberikan pengaruh positif bagi para perempuan Indonesia. Terutama, bagi mereka yang memiliki body type yang curvy seperti dirinya.
ADVERTISEMENT
“Mereka [perempuan Indonesia] sering me-DM (direct message di Instagram) aku kayak, ‘Thank you, Kak, karena kakak, aku jadi lebih pede.’ Aku senang banget. Ternyata aku bisa memberi impact yang baik juga.”
Perjalanan karier Shahnaz: Ditemukan di ClubHouse hingga melenggang di London
Siapa sangka, sebelum sukses melenggang di London, ternyata perempuan kelahiran 27 Mei 2003 ini tidak punya latar belakang modeling sama sekali. Ia mengungkapkan, ia ditemukan oleh IVY Models berkat salah satu sesi bincang-bincang di aplikasi ClubHouse pada awal 2021.
“Jadi, IVY Models nemuin aku di ClubHouse. Saat itu, aku pakai profile photo yang menunjukkan aku berdiri. Lalu, di situ ada satu room yang lagi mendiskusikan soal modeling dan seni. Di room itu ada pihak IVY Models—yang sekarang menjadi manajer aku. Dia cari-cari Instagram aku, akhirnya nemu, terus dia tanya, ‘Tertarik enggak buat modeling? Aku jawab, ‘Tertarik banget,’” jelas Shahnaz.
ADVERTISEMENT
Sebelum ditemukan oleh IVY Models, bagi Shahnaz, menjadi model hanyalah impiannya belaka. Sampai sekarang pun Shahnaz masih belum menyangka bahwa dirinya sudah menjadi seorang pendatang baru di industri ini.
Setelah menjalani berbagai tahapan, mulai dari wawancara hingga tes foto dengan IVY Models, pesona Shahnaz berhasil menarik perhatian agensi-agensi luar negeri. MiLK Models Management, sebuah agensi model yang berdiri sejak 2011, akhirnya menjadi ‘rumah’ Shahnaz di London.
Setelah keberangkatan Shahnaz di 2021 tertunda akibat pandemi COVID-19 dan musim fashion yang kurang menjanjikan, akhirnya ia berhasil terbang ke London pada 9 September. “Baru kesampaian terbang tanggal 9. Hari pertama [tiba di London], aku langsung ikut banyak casting karena lagi musim fashion week. Akhirnya aku dapat satu job runway, yaitu Simone Rocha,” papar Shahnaz.
ADVERTISEMENT
Sebelum debut di London Fashion Week, Shahnaz juga pernah berjalan untuk beberapa desainer Indonesia di tahun ini, seperti 2madison Avenue dan Toton the Label. Namun, ia belum pernah menjajal runway fashion week di Tanah Air.
Sekelumit tantangan Shahnaz dalam dunia modeling
Tanpa latar belakang sekolah modeling sebelumnya, Shahnaz mengaku cukup kesulitan saat harus bisa menemukan angle yang bagus serta berjalan dengan sepatu heels tinggi. Selain itu, kurangnya rasa percaya diri akibat penampilan yang tidak sesuai dengan “standar kecantikan” juga menjadi hambatan sendiri bagi Shahnaz.
“Dulu, I have zero confidence. Itu, sih, yang susah: Membangun kepercayaan diri. Namun, karena lingkungan aku positif semua, aku jadi kebawa positif. Aku jadi semakin menerima diri sendiri, dan lebih belajar untuk percaya diri,” beber Shahnaz.
ADVERTISEMENT
Dalam wawancaranya dengan Models.com, Shahnaz mengungkapkan bahwa ia tidak percaya diri dengan tubuh yang besar dan bentuk hidungnya. Bahkan, ada yang mengatakan hidung Shahnaz sebagai piggy nose.
“Namun sekarang, aku sudah menerima kekuranganku, jadi tidak ada yang bisa menggunakan hal tersebut untuk menyerangku. Bagiku, seluruh bentuk itu cantik,” katanya dalam bahasa Inggris, dikutip dari situs resmi Models.com.
Bagaimana dengan tantangan mencari angle foto dan berjalan dengan heels? Saat baru belajar modeling pada 2021, Shahnaz mengaku rajin mengaca—bahkan, bisa satu jam dalam sehari.
“Dengan mengaca, aku bisa tahu, 'Oh, jadi ekspresi yang bagus itu seperti ini, senyum kayak begini lebih bagus’. Waktu itu, aku mengaca setiap hari, bisa satu jam sendiri,” ungkapnya sambil terkekeh.
ADVERTISEMENT
“Dulu aku enggak bisa jalan pakai heels, benar-benar enggak bisa, jalan aku jelek banget. Jadi, aku belajar jalan terus. Karena setiap sepatu itu beda-beda, sekarang sering-sering latihan jalan, kayak keluar rumah pakai heels, supaya bisa terbiasa,” imbuhnya.
Harapan Shahnaz ke depannya
Sebagai pendatang baru, Shahnaz tentu bersemangat menyambut prospek karier ke depannya. Mulai dari keinginan untuk bisa menguji market di negara-negara fashion besar lainnya, hingga berjalan di runway-runway bergengsi selanjutnya.
“Terus, aku juga pengin banget mencoba commercial shoot atau iklan di negara lain. Aku pernah juga commercial shoot di Indonesia, tetapi aku juga pengin banget dapat iklan di sini [luar negeri],” harap Shahnaz.
Ia turut memberikan saran bagi para perempuan Indonesia yang memiliki tubuh curvy seperti dirinya, yang juga ingin mengejar mimpi di industri modeling. Shahnaz menegaskan, perempuan harus percaya dengan dirinya sendiri dan potensi yang dimiliki.
ADVERTISEMENT
“Menurut aku, don’t be too hard on yourselves, believe in your potential and in yourselves. Jangan menganggap penolakan itu sebagai akhir dari perjalanan karier. Penolakan itu benar-benar biasa di modeling industry, dan penolakan itu part of the process. Jadi, enjoy saja,” tutup Shahnaz.