Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Dunia modeling kian berkembang seiring perkembangan zaman. Beberapa tahun belakangan ini, industri ini mulai mengedepankan isu keberagaman dengan menghadirkan model yang memiliki vitiligo . Ya, ini merupakan kondisi warna kulit yang memudar di beberapa area karena kehilangan pigmentasi.
ADVERTISEMENT
Ladies tentu juga masih ingat tentang seorang model perempuan vitiligo bernama Winnie Harlow yang melenggang pada ajang Victoria's Secret Fashion Show 2018. Ketika itu, keterlibatannya menjadi sebuah sejarah lantaran ia menjadi model vitiligo pertama yang melenggang di perhelatan tersebut.
Beberapa bulan kemudian, Winnie Harlow yang merupakan model asal Kanada dan model Shahad Salman dari Arab Saudi tampil dalam cover majalah Vogue Arabia. Di Indonesia, ada pula sosok-sosok perempuan dengan kondisi kulit vitiligo yang menggeluti profesi model. Salah satunya adalah Zsazsa.
Meski sudah mengetahui beberapa sosok perempuan vitiligo yang menekuni dunia modeling, apakah kamu telah memahami vitiligo itu sendiri?
Ya, ini merupakan kondisi kulit yang terjadi ketika sel-sel melanosit pada tubuh tidak lagi menghasilkan pigmen kulit atau melanin. Alhasil, kondisi ini menyebabkan area kulit kehilangan warna atau memutih. Mengutip Healthline, meski dapat mempengaruhi banyak bagian tubuh, vitiligo tidak menular.
ADVERTISEMENT
Mengenal gejala vitiligo
Masih dari sumber yang sama, sekitar 0,76 persen dan 1,11 persen orang dewasa di Amerika Serikat (AS) telah didiagnosis menderita vitiligo. Data ini merujuk pada sebuah survei tahun 2020. Sementara itu, prevalensi global vitiligo berkisar antara 0,5 persen dan 2 persen.
Vitiligo dapat menyebabkan beberapa gejala, seperti bercak putih di kulit dan uban prematur atau pemutihan rambut, alis, bulu di wajah, atau bulu mata. Sebuah studi pada tahun 2016 juga menunjukkan bahwa 75 persen orang dengan vitiligo kehilangan pigmen kulit di area tangan dan wajah.
Sementara itu, area umum lainnya adalah lipatan tubuh, seperti kulit di bawah lengan dan di sekitar selangkangan. Terkait penyebabnya, tidak diketahui secara pasti. Melansir Healthline, kondisi ini tampaknya tidak diturunkan, dan banyak orang dengan vitiligo tidak memiliki riwayat keluarga dengan gangguan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kebanyakan peneliti percaya bahwa vitiligo adalah gangguan autoimun karena tubuh menyerang sel pada tubuh itu sendiri. Sebuah studi pada tahun 2016 juga menemukan bahwa sekitar 20 persen orang dengan vitiligo juga memiliki gangguan autoimun.