Menghirup Aroma Lilin yang Dibakar, Apakah Bahaya?

17 September 2020 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lilin aromaterapi bisa membuat kita lebih rileks saat bekerja di kantor. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Lilin aromaterapi bisa membuat kita lebih rileks saat bekerja di kantor. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Lilin aromaterapi kini menjadi salah satu benda yang banyak digunakan untuk membuat kamar lebih wangi. Hal ini dianggap memberikan rasa nyaman pada kamar dan memberikan relaksasi untuk melepaskan stres. Namun, ternyata menghirup lilin secara berlebihan tidaklah baik untuk kesehatan karena bisa menyebabkan polusi udara, terutama ketika dalam ruangan tertutup.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, bukan berarti kamu tidak bisa menghirup aroma lilin sama sekali. Selama tidak dihirup setiap waktu dan didukung dengan ventilasi udara yang baik, maka tidaklah masalah. Lantas, apa saja sebetulnya bahan kimia yang ada pada lilin, yuk simak penjelasan berikut.

Asap lilin mengandung bahan kimia yang berbahaya

Memang lilin dengan aroma tertentu sedang menjadi barang incaran sejumlah orang. Namun, ternyata ada beberapa lilin yang menghasilkan asap beracun dan sama bahayanya dengan asap rokok.
Melansir dari Daily Mail, bila lilin tersebut dipasang di ruangan tertutup dengan sirkulasi udara yang buruk maka bahan kimianya akan menyebabkan polusi. Kebiasaan menghirup asap lilin yang beracun kemudian akan meningkatkan risiko asma, eksim, dan keluhan kulit lainnya.
Lilin aromaterapi. dok. Unsplash/Tatiana Shadrina
"Meskipun kami belum tahu persis bahan kimia atau wewangian mana yang paling mungkin memicu risiko asma, saran kami adalah orang-orang menghindarinya jika mereka menyadari bahwa mereka lebih sering batuk dan mengalami sesak saat menghirup lilin," jelas Dr. Andy Whittamore, ahli kesehatan asal Inggris.
ADVERTISEMENT
Hal serupa juga dikatakan oleh Dr. Ruhullah Massoudi, seorang profesor kimia di Departemen Ilmu Biologi dan Fisika South Carolina State University. Menurut Dr. Massoudi, menghirup polutan berbahaya bisa mengganggu kesehatan. Polutan tersebut ditemukan pada asap lilin yang telah dibakar.
“Lilin parafin yang kami uji melepaskan bahan kimia yang tidak diinginkan ke udara,” kata Dr Ruhullah Massoudi kepada The Sun.
Parafin disebut akan melepaskan senyawa organik volatil yang dapat mengganggu kesehatan. Dr. Amid Hamidi, MD, dokter keluarga di Florence, South Carolina yang berafiliasi dengan McLeod Regional Medical Center, mengatakan kalau parafin berbahaya karena tidak dibakar pada suhu yang cukup tinggi untuk mematikan partikel kimianya.
Lilin aroma terapi. dok. Unsplash/Pairfum
Selain itu, lilin wewangian juga berbahaya kalau tidak memilih kualitas yang baik. Beberapa produk yang dipasarkan ternyata mengandung wangi sintetis dan pewarna sehingga menghasilkan asap yang mengandung bahan kimia yang tidak baik bagi kesehatan. Namun, menyalakan lilin sesekali tidaklah masalah, selama dinyalakan dalam ruangan yang memiliki ventilasi baik.
ADVERTISEMENT

Tiap jenis lilin menghasilkan polusi udara

Tahukah kamu, kalau terdapat 3 jenis lilin dengan bahan utama yang berbeda. Mengutip dari Molekule, disebutkan kalau ada beberapa jenis lilin yang bisa mengurangi bahaya pada lingkungan, seperti lilin nabati dan lilin lebah, sedangkan lilin parafin cenderung lebih berbahaya.
Pertama, lilin parafin. Jenis yang berasal dari minyak bumi ini paling sering digunakan karena harganya yang murah. Namun, senyawa organik volatil yang ada dalam lilin parafin rupanya beracun bila dibakar dan sama bahayanya dengan asap bahan bakar diesel.
Lilin Aromaterapi. dok. Unsplash
Kedua, lilin nabati. Lilin ini terbuat dari kedelai, kelapa sawit, dan minyak nabati lainnya, serta biasanya bebas dari bahan kimia. Minyak nabati merupakan tanaman terbarukan sehingga kerap dijadikan alternatif lilin yang lebih ramah lingkungan. Namun, kamu perlu berhati-hati dengan lilin jenis ini karena beberapa tempat tidak memanen kedelai atau minyak sawit secara organik sehingga akan mempengaruhi kualitasnya.
ADVERTISEMENT
Jenis yang ketiga adalah lilin lebah. Lilin ini dibuat dari lilin yang dihasilkan lebah untuk membuat sarang. Secara alami, jenis ini berbau madu ketika dihirup sehingga tidak perlu memakai pewangi tambahan. Namun, meskipun lilin lebah dan lilin nabati melepaskan lebih sedikit senyawa organik, tetap saja saat dibakar lilin menghasilkan materi partikulat atau polusi udara.
Penulis: Adinda Cindy