Menlu Retno Marsudi Ungkap Tantangan untuk Mencapai Posisi Pemimpin di Kemenlu

14 April 2021 13:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, di acara Women's Week 2021. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, di acara Women's Week 2021. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Pada 27 Oktober 2014, Retno Lestari Priansari Marsudi ditunjuk sebagai menteri luar negeri perempuan pertama di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, Menlu Retno Marsudi bahkan menjabat selama dua periode, yaitu 2014-2019 dan 2019-2024.
ADVERTISEMENT
Selama menjabat sebagai menteri luar negeri, perempuan 58 tahun ini mencetak berbagai prestasi. Salah satunya adalah pada 2017 ia mendapat penghargaan sebagai agen perubahan di bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan dari UN Women dan Partnership Global Forum (PGF).
Menlu Retno Marsudi di acara Women's Week 2021. Foto: kumparan
Sebagai menteri perempuan pertama, tentu ada banyak tantangan yang dihadapi oleh Menlu Retno Marsudi. Ia mengungkapkan bahwa sebagai perempuan ia dituntut untuk bekerja berkali-kali lipat lebih keras dibandingkan laki-laki.
"Indonesia mengukir sejarah karena saya dipercaya menjadi menteri luar negeri perempuan pertama. Saya bangga bisa menunjukkan bagaimana perempuan harus bekerja sangat sangat sangat keras. Kalau laki-laki bekerja dua kali lipat lebih keras, kita sebagai perempuan harus berkali-kali lipat. Tapi bagi saya, apa pun kesulitannya, akan saya hadapi," ungkap Menlu Retno Marsudi dalam acara virtual conference Women's Week 2021, Kamis (8/4) lalu.
Kunjungan Menlu RI, Retno Marsudi, ke Bandar Seri Bengawan, Brunei Darussalam, bersama Menlu Brunei Dato Erywan, Rabu (16/2). Foto: Dok. Kemlu
Menurutnya, salah satu cara untuk bisa bekerja maksimal adalah dengan menjaga hubungan baik dengan tim supaya bisa mengandalkan kerja tim yang baik.
ADVERTISEMENT
"Tantangan itu pasti ada, tapi saya diuntungkan karena saya ini diplomat karier, artinya saya sudah bergabung di Kemenlu sejak 1986. Jadi di profesi ini, saya tumbuh bersama dengan teman-teman saya yang kini menjadi tim dan kerja tim kita sangat baik. Dan karena kita tumbuh kembang bersama, jadi sulit bagi kita untuk membohongi satu sama lain. Nah, team work itu yang harus dijaga," jelasnya.
Dalam perjalanan kariernya, kerja tim memang menjadi hal terpenting bagi Menlu Retno Marsudi. Sebab ia menyadari, tanpa adanya tim, ia tak akan bisa melakukan semuanya dengan baik seperti sekarang.
"Kita harus sadar, kita ini bukan siapa-siapa dan tidak dapat melakukan apa-apa kalau tidak mendapat dukungan dari tim kita. Itu adalah hal yang mutlak. Dan menurut saya, perempuan bisa memperkuat kerja tim dengan sentuhan-sentuhan yang tidak dimiliki laki-laki. Jadi gunakan anugerah kita sebagai perempuan untuk memperkuat apa yang kita miliki," pungkasnya.
ADVERTISEMENT