Menurut Pakar, Ini Efek Kurang Tidur Bagi Kesehatan Kulit dan Rambut

6 November 2021 16:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Perawatan Rambut. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perawatan Rambut. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ladies, bekerja selama berjam-jam dan tanpa tidur yang cukup telah menjadi kebiasaan pekerja profesional. Kurang tidur sudah menjadi masalah utama banyak orang di kota-kota besar.
ADVERTISEMENT
Belum lagi pandemi membuat banyak orang bekerja dari rumah, sehingga sulit untuk mengatur waktu untuk istirahat. Kurang tidur yang cukup, terutama untuk waktu yang lama, dapat memiliki efek negatif pada pikiran dan tubuh kamu. Kurang istirahat juga dapat berdampak kepada kesehatan kulit wajah dan penampilan.

Dampak kurang istirahat terhadap kesehatan kulit

Dikutip dari laman Huffpost, menurut Hope Mitchell, seorang dokter kulit bersertifikat, kurang tidur dapat mengakibatkan penurunan sekresi hormon pertumbuhan somatotropin, yang bertanggung jawab untuk memperbaiki sel-sel yang rusak dan menjaga elastisitas kulit.
“Pembaruan, perbaikan, dan pemulihan kulit dilakukan pada malam hari ketika tingkat metabolisme kulit tumbuh, yang berarti pergantian sel dan produksi sel baru meningkat,” kata Hope Mitchell, dokter kulit bersertifikat.
ADVERTISEMENT
Tubuh kita melakukan perubahan yang menakjubkan saat kita tertidur. Mengutip dari Huffpost, seorang dokter kulit dan professor bersertifikat, Rajani Katta mengatakan bahwa tubuh kita dapat menyembuhkan sel-selnya sendiri saat kita beristirahat. "Ketika kita tidak mendapatkan istirahat yang cukup, sistem pengirim pesan yang mengirim pesan ke sel-sel akan terganggu, sehingga mereka tidak bisa memperbaiki kerusakan pada pori-pori kulit," tambah Katta.
Sebaliknya, saat kita tidak istirahat dengan cukup, tubuh kita mengirimkan lebih banyak sitokin protein inflamasi, yang dapat menyebabkan jerawat dan ruam. Sitokin adalah protein inflamasi imun yang berfungsi untuk menangkal infeksi dan menjinakkan sel kanker dalam tubuh. Namun, ketika sitokin di luar kontrol bisa menyebabkan penyakit.
Ilustrasi perempuan merawat kulit. Foto: Shutter Stock
Kurang tidur juga berdampak kepada kesehatan kulit, termasuk hipopigmentasi, penyembuhan luka yang tertunda, garis-garis halus dan kerutan, serta lingkaran hitam dan kantung mata.
ADVERTISEMENT
Menurut Hope Mitchell, hipopigmentasi dan penyembuhan luka yang tertunda bisa jadi akibat dari penurunan hormon melatonin, yang diproduksi saat kita tidur. “Melatonin adalah pertahanan kulit terhadap stresor yang disebabkan oleh lingkungan seperti sinar UV dan kerusakan oksidatif lainnya yang disebabkan oleh radikal bebas,” katanya.
Kurang istirahat juga menyebabkan kerutan dan garis halus di wajah, “Kolagen, protein yang membantu membuat kulit lembut dan halus, diproduksi saat tubuh rileks selama tahap tidur REM,” jelas Mitchell. Ketidakmampuan untuk mencapai ini meningkatkan kadar kortisol dalam darah, yang merusak kolagen dan menghentikan produksinya.
“Jika Anda tidak memberikan tubuh istirahat yang dibutuhkan, hal ini akan berpotensi mempercepat proses penuaan Anda,” tambah Mitchell.

Dampak kurang istirahat terhadap kesehatan rambut

Kurang istirahat juga bisa berpengaruh terhadap kesehatan rambut. Rambut yang sehat juga bergantung pada hormon pertumbuhan. Istirahat yang cukup dapat membantu tubuh memproduksi protein keratin yang dapat mempercepat pertumbuhan rambut.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari laman Huffpost, hormon melatonin yang diproduksi saat kita tidur juga diyakini penting untuk kesehatan rambut. Faktanya, sebuah penelitian tahun 2012 menunjukkan bahwa produksi melatonin topikal dapat mengantisipasi risiko kerontokan rambut.
Ilustrasi Rambut Tipis Foto: Shutterstock
Selain itu, kurang tidur dapat menyebabkan stres. Saat kita stress adanya peningkatan kadar kortisol juga berpengaruh pada peningkatan produksi minyak sebaceous. Minyak ini dapat menyebabkan jerawat dan rambut berminyak, serta kerapuhan kulit kepala.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk bisa lebih banyak beristirahat. Rebecca menyarankan untuk melakukan perubahan dari langkah kecil, seperti mengatur pola istirahat dengan benar, melakukan meditasi dan semua aktivitas yang membuat tidur lebih nyenyak di malam hari.
Penulis : Adonia Bernike Anaya