Meski Cantik dan Mudah Dipasang, Ini Risiko Pakai Press-On Nails

19 Januari 2024 16:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi press-on nails atau kuku palsu. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi press-on nails atau kuku palsu. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ladies, saat ini, kuku palsu atau press-on nails sedang populer di kalangan perempuan. Selain memiliki desain yang cantik, kuku palsu juga sangat mudah untuk dilepas pasang sehingga terkesan praktis.
ADVERTISEMENT
Jika kamu perlu hadir di acara tertentu yang mengharuskan kamu berpenampilan menarik dalam waktu singkat, sering kali kuku palsu jadi jawabannya. Desain yang beragam juga memudahkan kamu untuk memilih press-on nails sesuai dengan selera. Cara memakainya pun mudah; kamu hanya perlu membersihkan kutikula, mengoleskan lem khusus di kukumu atau di kuku palsu, dan menempelkannya di kuku aslimu.
Namun, kemudahan itu ternyata datang dengan risikonya sendiri, lho. Dilansir New York Post, pemakaian kuku palsu yang terlalu sering bisa berdampak buruk pada kesehatan kukumu. Infeksi hingga alergi merupakan risiko yang sangat mungkin dialami oleh pencinta kuku palsu.
Nah, apa saja ya, bahaya yang bisa ditimbulkan memakai press-on nails? Simak penjelasan yang sudah kumparanWOMAN rangkum berikut ini, Ladies.
Ilustrasi press-on nails atau kuku palsu. Foto: Shutterstock

1. Reaksi alergi

Dikutip dari Huff Post, dermatolog asal New York, Dr. Lauren Penzi, mengatakan bahwa lem kuku tak jarang menyebabkan reaksi alergi pada pemakainya. Bahan-bahan perekat yang bisa menyebabkan alergi pada sejumlah orang adalah tosylamide, acrylate, vinyls, dan polyester. Alergi lem kuku ini bisa menyebabkan kulit kemerahan dan gatal-gatal.
ADVERTISEMENT
Menurut Asisten Profesor Klinis dari Stanford Health Care, Dr. Jasmine Rana, reaksi eksim juga bisa terjadi akibat lem kuku. Eksim dari area tangan pun bisa menyebar ke bagian-bagian tubuh lainnya.
Jika tangan atau jarimu terasa gatal, rasa terbakar, nyeri, atau rasa tidak nyaman setelah memakai kuku palsu, kamu kemungkinan mengalami reaksi alergi. Lepaslah press-on nails tersebut dan segera datang ke dokter spesialis kulit jika keluhannya sudah tidak tertahankan.
Ilustrasi press-on nails atau kuku palsu. Foto: Shutterstock

2. Infeksi

Selain reaksi alergi, pemakaian press-on nails juga bisa menyebabkan infeksi. Dilansir New York Post, infeksi pada area jari dan kuku bisa terjadi jika kamu tidak mengikuti cara pemasangan kuku palsu yang benar. Contohnya adalah kalau kamu memasang kuku palsu di kuku yang kotor.
ADVERTISEMENT
“Jika kuku palsu dipakai di atas kuku yang kotor atau rusak, ada peningkatan risiko infeksi bakteri. Jika kelembapan terperangkap di antara kuku asli dan kuku palsu, kelembapan itu menjadi lingkungan untuk pertumbuhan jamur,” ucap dermatolog asal New York, Dr. Connie Yang.
Kemudian, ketika press-on nails sudah mulai melonggar, banyak bakteri yang bisa masuk ke antara kuku palsu dan kuku asli.
Ilustrasi press-on nails atau kuku palsu. Foto: Shutterstock

3. Kerusakan kuku

Lem kuku dengan perekatan yang kuat bisa membuat kuku palsu sangat sulit untuk dilepas dari kuku asli. Menurut New York Post, pelepasan dengan tidak benar bisa melukai dan merusak bantalan kuku. Selain itu, sering lepas pasang kuku palsu berpotensi membuat kuku menjadi lemah, mudah patah, dan terkelupas.
ADVERTISEMENT
“Untuk meminimalisir trauma dan kerusakan pada kuku aslimu, saya merekomendasikan untuk merendam jarimu di aseton atau percampuran air hangat dan sabun selama 10–15 menit. Ini dilakukan untuk meluruhkan lem kuku dan kuku palsu,” kata Dr Connie Yang.