Momen Terakhir Serena Williams di US Open, Kostumnya Bertabur Kristal & Berlian

31 Agustus 2022 21:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serena Williams berjalan di lapangan sebelum bermain melawan Danka Kovinic dari Montenegro selama pertandingan putaran pertama tunggal putri US Open di USTA Billie Jean King National Tennis Center di New York.  Foto: TIMOTHY A. CLARY / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Serena Williams berjalan di lapangan sebelum bermain melawan Danka Kovinic dari Montenegro selama pertandingan putaran pertama tunggal putri US Open di USTA Billie Jean King National Tennis Center di New York. Foto: TIMOTHY A. CLARY / AFP
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, petenis dunia Serena Williams secara tidak langsung mengumumkan akan pensiun dari tenis. Ia membagikan kabar ini lewat artikel yang ditulisnya untuk Vogue edisi September 2022.
ADVERTISEMENT
Mengaku tak suka dengan kata pensiun, Serena Williams mengatakan bahwa dirinya ingin berevolusi atau tumbuh.
"Mungkin kata terbaik yang menggambarkan apa yang aku tuju adalah bertumbuh. Aku ingin menyampaikan bahwa aku ingin bertumbuh jauh dari tenis, menuju hal-hal lain yang penting bagi aku," tulis Serena Williams dalam tulisannya untuk Vogue.
Ia berencana untuk fokus dengan keluarga dan bisnis perusahaan modal ventura miliknya, Serena Ventures.
Serena Williams saat melawan Danka Kovinic dari Montenegro selama pertandingan putaran pertama tunggal putri US Open di USTA Billie Jean King National Tennis Center di New York. Foto: Robert Deutsch/REUTERS
Nah, pada akhir Agustus, tepatnya Senin (29/8), perempuan 40 tahun ini bertanding untuk terakhir kalinya di ajang tenis US Open. Tampaknya, ia menggunakan kesempatan ini untuk mengucapkan selamat tinggal pada bidang yang telah membesarkan namanya dengan cara yang glamor.
Dikutip dari Daily Mail, Serena Williams memasuki lapangan dalam balutan kostum yang dibuat khusus oleh Nike. Kostum tersebut berupa jaket cropped berpotongan longgar dengan taburan kristal. Jaket ini kemudian dipadukan dengan train warna perak yang penuh kilau.
ADVERTISEMENT
Di dalamnya, ternyata ibu satu anak ini mengenakan kostum tenis bermodel gaun mini yang terinspirasi dari kostum pemain skate.
"(Kostum) ini terinspirasi dari gaun kompetisi anggun yang dikenakan oleh skater figur, korset yang dihias dan roknya membuat Serena jadi sorotan dan tetap memungkinkan dia untuk bebas bergerak," ungkap perwakilan dari Nike seperti dikutip dari Daily Mail.
Gaun berlengan transparan ini juga memiliki detail kristal hingga bagian perut. Lalu desain roknya ternyata punya makna tersendiri, lho, Ladies.
Rok dari kostum Serena ini terbuat dari enam lapis bahan yang melambangkan enam kemenangan Serena Williams di laga US Open. Sayangnya, saat bertanding, ia melepaskan dua lapisan bahan karena dinilai terlalu berat dan bisa mengganggu performanya.
ADVERTISEMENT
Busananya ini juga dipadukan dengan headband warna senada dan sepatu yang tak kalah spesial. Masih keluaran Nike, sepatu hitam seri PE NikeCourt Flare 2 tersebut juga dihiasi 400 berlian dan detail emas. Berlian-berlian ini juga disematkan pada rambut Serena sebagai hiasan.
Serena Williams berjalan di lapangan sebelum bermain melawan Danka Kovinic dari Montenegro selama pertandingan putaran pertama tunggal putri US Open di USTA Billie Jean King National Tennis Center di New York. Foto: Julian Finney/Getty Images
Desain kostum yang ia kenakan untuk pertandingan terakhir di US Open ini ternyata hasil kolaborasi antara desainer Nike dan Serena Williams sendiri. Menurut TMZ, pihak Nike mengungkapkan bahwa Serena turut memberikan gambaran dan detail untuk desain kostum dan sepatunya.
Menyadari ini adalah momen spesial untuk sang ibu, anak Serena, Olympia, mengenakan kostum yang sama tapi dalam versi mini. Menariknya lagi, rambut Olympia dikepang dan diberi hiasan beads putih, mirip dengan ibunya saat pertama kali bertanding tenis di Flushing Meadows pada 1998.
ADVERTISEMENT
Tak sia-sia, penampilan ekstra Serena Williams ini ditutup dengan kemenangan. Ia berhasil mengalahkan lawannya, Montenegrin Danka Kovinić. Sebuah momen penutup yang menakjubkan, bukan? Bagaimana pendapatmu, Ladies?