Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Sebagian dari para pecinta kecantikan mungkin sudah tidak asing lagi dengan sosok Kae Pratiwi. Beauty enthusiast yang aktif bikin konten kecantikan ini beberapa waktu lalu sempat ramai diperbincangkan karena teknik scrambled oil yang ia pakai. Tak sedikit perempuan mencoba teknik yang menggabungkan antara face mist, toner, atau serum dengan face oil yang berbentuk seperti telur ceplok ini.
ADVERTISEMENT
Sebagai beauty enthusiast, Kae Pratiwi sendiri kerap membagikan rutinitas kecantikan yang ia lakukan di feed atau story Instagram. Ia juga memberikan rekomendasi sejumlah produk yang sebelumnya sudah dicoba lebih dulu. Perempuan 35 tahun ini selalu berusaha memberikan pendapat mengenai produk yang dipakai sesuai dengan pengalaman yang ia rasakan.
Nah, baru-baru ini, kumparanWOMAN mendapat kesempatan untuk berbincang dengan Kae Pratiwi. Ia menceritakan tentang penemuan scrambled oil, rutinitas kecantikannya sehari-hari, hingga pengalamannya menerima diri apa adanya dan melawan insecure. Kira-kira bagaimana beauty routine Kae Pratiwi? Simak selengkapnya berikut ini, Ladies.
Skin journey:
Untuk bisa menjadi seperti sekarang sebenarnya aku sudah melalui perjalanan yang cukup panjang. Aku tak cuma coba-coba produk dan belajar soal skin care, tapi juga belajar untuk bisa menerima diri apa adanya dan berusaha tidak kalah dengan perasaan insecure.
ADVERTISEMENT
Kita mungkin sering membandingkan diri dengan orang lain, padahal constantly comparing yourself to other is very toxic. Itu adalah hal yang selalu aku alami sejak kecil karena sering dibandingkan dengan orang lain. Jadi aku selalu merasa ada yang kurang dalam diriku. Menurutku, media sosial membantu aku memahami bahwa bukan aku saja yang mengalami hal itu.
Itu juga yang membuat aku selalu berusaha untuk jujur di media sosial. Aku tidak pernah menutupi kenyataan soal kondisi kulit. Aku selalu memperlihatkan apa adanya, kadang kulitku merah-merah atau bruntusan. Aku juga tidak pernah menyangkal atau klaim kalau pakai skin care bisa memperbaiki semuanya. Karena memang tidak begitu, semua ada prosesnya.
Skin care routine di pagi hari:
Setelah bangun pagi, aku selalu minum air putih cukup banyak, bikin herbal tea hangat, dan sarapan dengan menu ringan. Baru setelah itu aku mulai merawat wajah dengan cuci muka. Tapi aku punya dua rutinitas cuci muka yang berbeda, tergantung sedang keramas atau tidak.
ADVERTISEMENT
Kalau keramas, aku akan pakai masker dulu karena sambil pakai produk perawatan rambut sebelum keramas. Pilihan masker yang aku pakai apa saja, tapi kadang yang punya fungsi menghidrasi kulit. Tapi kalau tidak keramas, biasanya aku hanya cuci muka dengan gentle facial cleanser. Aku juga suka pakai cleansing balm atau cream cleanser untuk pagi hari.
Kemudian langkahnya dilanjutkan dengan hydrating toner atau essence, serum, dan pelembap. Serumnya aku pasti pakai Sulwhasoo First Care Activating Serum. Ini sudah jadi pegangan aku bertahun-tahun. Untuk pelembap, aku menyesuaikan dengan kondisi kulit saat itu. Kalau sedang kering sekali, aku akan pakai pelembap yang lebih thick. Lalu rangkaian rutinitas skin care pagi ditutup dengan sunscreen yang wajib dipakai setiap hari.
ADVERTISEMENT
Skin care routine di malam hari:
Setiap malam aku selalu fokus memberikan hidrasi pada kulit karena seiring berjalannya usia, kulit yang tadinya banyak berminyak kini mulai berkurang dan berganti dengan kulit kering.
Jadi tahapannya dimulai dengan melakukan double cleansing. Pemilihan produknya tidak terlalu spesifik, bisa pakai cleansing oil atau cleansing balm, kemudian dilanjutkan dengan pakai facial cleanser. Ada kalanya kalau malam aku pakai masker, tapi kadang tidak juga tergantung situasi.
Malam hari itu adalah momen yang cukup penting untuk kulit jadi aku banyak memilih produk yang lebih kaya kandungan dan tidak membuat kulit sensitif terhadap matahari di pagi harinya. Aku biasanya memilih produk dari luxury brand karena vibes dan sensasi yang diberikan memang berbeda. Mulai dari formula, teksturnya, sampai ke aroma yang bikin rileks. Buatku, skin care itu bukan tentang hasil melulu, tapi aku juga mencari experience yang menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Setelah membersihkan wajah, aku biasanya lanjut memakai Menard Embellir Refresh Massage yang bisa bikin aku jadi rileks. Ini selalu aku barengi dengan pijatan-pijatan kecil di wajah yang bikin aku fokus menikmati momen perawatan. Pada dasarnya aku suka massage, jadi selain pakai Menard, aku juga pakai massage tools seperti FOREO, face roller, atau Gua Sha. Massage membantu aku untuk lebih rileks dan memperlancar peredaran darah di kulit. Manfaat jangka panjangnya, kulit bisa terasa lebih lifted dan segar.
Lalu dilanjutkan dengan penggunaan hydrating toner. Untuk serum malam hari, aku sedang setia sekali dengan Kiehl’s Retinol Micro-Dose Serum. Formulanya gentle di kulit dan tidak bikin kulit aku kering atau peeling. Rasanya tidak seperti sedang pakai retinol.
ADVERTISEMENT
Kemudian rangkaian penting lainnya adalah krim mata. Aku pakai Cle de Peau Beaute Eye Cream Supreme. Tapi kalau sedang lelah sekali dan ingin segera istirahat, aku hanya pakai Kiehl's Retinol Micro-Dose Serum yang juga bisa dipakai untuk area sekitar mata. Langkah terakhir, aku mengunci semua rangkaian dengan pelembap yang biasanya aku layer lagi dengan sleeping mask.
Aku sering memakai moisturizer dan sleeping mask karena sekarang kulit aku cenderung kering. Tapi sleeping mask tidak dipakai di semua area wajah, hanya di bagian tertentu yang memang lebih kering dari yang lain. Biasanya di area pipi dan area garis senyum.
Rangkaian makeup sehari-hari:
Sebenarnya aku adalah tipe orang yang jarang pakai makeup sehari-hari. Aku tidak terbiasa pakai riasan di rumah. Paling hanya lip balm atau lip tint. Tapi di momen-momen tertentu, misalnya ada acara virtual, aku baru pakai makeup.
ADVERTISEMENT
Rangkaian yang dipakai kalau mau full makeup, tentu foundation. Tapi tidak menutup kemungkinan juga aku pakai concealer saja untuk area bawah mata dan area tertentu yang perlu disamarkan. Kemudian lanjut dengan pensil alis dan cream blush.
Ada momen-momen khusus yang aku memang sengaja pakai makeup untuk mengetahui kondisi kulit saat itu. Karena biasanya kita bisa lihat perbedaan kulit kita dari hasil makeup. Misalnya kalau kulit lagi sehat, foundation itu menempel ke wajah lebih mudah atau kalau sepertinya foundation kurang menempel, artinya mungkin kulitku sedang kering atau ada permasalahan lain. Jadi nanti saat pakai skin care bisa lebih disesuaikan lagi.
Perawatan rambut:
Masalah rambut yang sering aku alami adalah sulit mencari produk yang tidak membuat kulit kepala gatal. Kebetulan kulit kepalaku memang sensitif. Produk yang ada di luar sana biasanya fokus ke tampilan rambut atau mengatasi ketombe. Sedangkan dua hal itu tidak jadi masalah buat aku.
Nah, kebetulan aku menemukan rangkaian ERHAIR yang memang ada keterangan untuk mengatasi ketombe, tapi tidak sekadar itu saja. Produk mereka bisa mengurangi gatal-gatal di kulit kepala dan juga mild seborrheic dermatitis. Jadi aku memutuskan pakai rangkaian ERHAIR untuk merawat rambut.
ADVERTISEMENT
Jadi sebelum keramas, aku menyisir rambut dan pakai ERHAIR Scalperfect Scalp Exfoliating Gel untuk mengatasi masalah kulit kepala sensitif. Biasanya aku diamkan selama satu jam. Ini membantu mengeksfoliasi kulit kepala dari kotoran, sisa sampo yang belum bersih, kulit kepala kering atau hal lainnya. Setelah kulit kepalaku jadi lebih sehat, aku juga bisa lihat kalau kerontokan rambutku berkurang karena fondasinya sudah lebih kuat. Jadi aku sekarang menyadari bahwa kulit kepala yang sehat bisa membuat rambut tidak mengalami banyak masalah.
Selanjutnya keramas seperti biasa pakai sampo. Setelah keramas, aku biasanya pakai Yves Rocher Radiance Rinsing Vinegar. Ini bisa membantu membersihkan sisa sampo dan bikin rambut terlihat lebih berkilau setelahnya. Terakhir aku pakai ERHAIR Scalperfect Scalp Soothing Serum. Produk yang ini dipakainya saat rambut sudah dikeringkan pakai handuk, jadi kondisinya sudah setengah kering.
ADVERTISEMENT
Ultimate hack: Scrambled Oil
Sebenarnya ini trik yang sudah aku pakai lama sekali dan tidak menyangka bisa jadi lumayan viral. Bertahun-tahun lalu waktu mulai tertarik dengan face oil, aku merasa kesulitan karena susah menyerap dan tidak sesuai dengan yang aku bayangkan.
Tadinya aku beri nama ini dengan sebutan lain, tapi itu ternyata kurang tepat, jadi tahun lalu aku coba iseng cari nama yang lebih catchy dan mudah diingat. Karena saat face mist atau toner dituang ke tangan dan ditambahkan face oil, bentuknya seperti telur ceplok. Ketika dicampur, rasanya seperti sedang bikin scrambled egg atau telur orak-arik. Jadi muncullah nama scrambled oil.
Salah satu produk yang paling aku suka untuk dijadikan bahan dasar scrambled oil adalah Studio Tropik Probiome Skin Tonic. Untuk face oil sendiri, ada banyak yang bisa dijadikan pilihan. Aku pribadi suka pakai Trilogy Rosehip Oil, Kleveru Ceramide Oil, Skin Dewi Sea Buckthorn Reviving Elixir atau Tamanu Green Serum.
ADVERTISEMENT
Cara melakukannya sangat mudah dan simpel. Kamu bisa pakai toner, essence, face mist atau pelembap apa saja. Bahkan kalau ada serum juga bisa ditambahkan. Satu-satunya produk yang tidak pernah aku campurkan face oil adalah sunscreen.
Skin care dan makeup yang tak pernah ketinggalan:
Susah sekali kalau harus memilih dari semua skin care dan makeup yang aku punya. Tapi mungkin aku bisa sebutkan berdasarkan jenisnya, ya. Karena selain jadi rangkaian kecantikan yang aku pakai, ini juga penting untuk kulit. Skin care yang enggak boleh ketinggalan dan harus dipakai adalah facial cleansing, moisturizer, dan sunscreen.
Untuk makeup, aku sebenarnya suka dengan makeup primer karena dia bisa memaksimalkan makeup dan jadi barrier antara kulit dengan produk makeup yang akan dipakai. Lalu foundation dan concealer semua dipakai tergantung kebutuhan. Tapi yang pasti aku adalah pecinta blush, setidaknya kalau makeup harus ada dua jenis blush yang aku pakai. Cream blush is a must, kemudian powder blush.
ADVERTISEMENT