PerbesarRamah, tidak sombong dan apa adanya.
Itulah kesan yang kumparanWOMAN dapatkan saat bertemu dengan Enzy Storia pada momen virtual photoshoot untuk My Mom My Inspiration 2020. Di dunia hiburan Indonesia, nama Enzy Storia termasuk salah satu yang diperhitungkan.
Debut sejak 2009 lalu sebagai bintang iklan, karier perempuan 28 tahun ini meroket tajam. Terbukti, ia berhasil membintangi sejumlah serial TV, beberapa yang cukup populer adalah Arti Sahabat, Putih Abu-abu, Ganteng-ganteng Srigala, dan Bawang Merah Bawang Putih.
Tak hanya itu, Enzy juga menjajal kemampuannya di layar lebar sejak 2012 lalu. Tercatat, ia pernah bermain sejumlah judul film, mulai dari Republik Twitter, Warisan Olga hingga Pretty Boys.
Selain berakting, kini Enzy juga dikenal sebagai salah satu presenter. Bersama dengan Vincent dan Desta, Enzy menjadi presenter tetap untuk sebuah acara yang tayang pada malam hari di sebuah stasiun TV swasta. Dari situlah, nama Enzy mulai dikenal oleh banyak orang.
Seolah tak puas menjadi presenter, dara kelahiran 1992 ini rupanya juga mencoba kemampuannya di bidang tarik suara. Belum lama ini, ia baru saja merilis single remake dari Nidji yang berjudul Bila Aku Jatuh Cinta. Ini adalah kali pertama Enzy memberanikan diri untuk bernyanyi dan merilis video klip yang cukup banyak mendapat antusiasme positif dari para fans-nya.
Malang melintang di dunia hiburan sejak 2009 silam, kesuksesan Enzy tak lepas dari peran ibunya, Maryani Agusrita. Enzy bercerita, apa yang dilakukannya selama ini mendapatkan restu penuh dari sang ibu yang tak henti mendukung kariernya.
"Ini juga yang membuatku akhirnya memilih karier (di dunia hiburan) pun karena untuk keluarga, untuk Mama,” cerita Enzy di sela-sela pemotretan My Mom My Inspiration 2020 beberapa waktu lalu.
Begitupun dengan sang ibu --yang biasa dipanggil ‘mami’ oleh Enzy-- mengaku bahwa dirinya bangga memiliki anak yang mandiri seperti Enzy. Meski terkadang ada cekcok antara ibu dan anak, namun keduanya tetap saling mendukung.
“Alhamdulillah Enzy mandiri banget anaknya, mami bangga. Dia sebagai anak pertama, sebagai kakak, kadang-kadang kita seperti teman. Kadang juga kita di rumah bertiga suka adu argumen, tapi tetap saling support dan suka sharing,” imbuh mami Maryani.
Dalam rangka merayakan Hari Ibu 22 Desember ini, kumparanWOMAN berkesempatan untuk berbincang lebih lanjut dengan Enzy Storia dan mami Maryani. Mulai dari peran mami dalam karier Enzy, cara mami mendidik Enzy dan adiknya, hingga pelajaran hidup yang Enzy dapatkan dari sang ibu.
Simak percakapan hangat kami berikut ini.
Enzy dan Mami saat ini sedang sibuk apa?
Enzy Storia (ES): Jadi Enzy sekarang masih reguler di Tonight Show sebagai host. Habis itu mau ada project film juga, jadi lagi persiapan. Terus aku juga bikin bisnis panna cotta, dibantuin sama mama. Karena aku lagi sibuk, jadi mami ikut turun langsung ke dapur. Ini hasil karya kita berdua.
Maryani Agusrita (MA): Alhamdulillah, sudah delapan bulan selama pandemi (bisnis panna cotta). Selain jadi ibu rumah tangga, ya kita bisnis kuliner juga. Dikerjain bareng-bareng.
ES: Kita tuh sebenarnya jarang ketemu. Karena aku kerja, lumayan sibuk. Jadi aku ketemu mami itu biasanya weekend. Tapi hubungan dan mami dari kecil, deket banget. Sebelum ada ada adik juga deket banget. Terus kita berdua karakternya sama banget, kita ini Leo, jadi kayak love and have relationship gitu. Kalau lagi bareng-bareng, kayak suka sama-sama bete. Tapi kalau lagi jauh, kangen, nyariin mami.
Seperti apa sosok mami di mata Enzy? Adakah nilai-nilai kehidupan dari mami yang juga Enzy terapkan dalam kehidupan sehari-hari?
ES: Aku lihat sosok mami itu… perempuan yang tangguh, kuat, mandiri, tidak bergantung sama orang lain dan tulus. Ini yang aku terapkan juga di kehidupanku, bagaimana aku bekerja, bagaimana aku bertemu orang setiap harinya. Maksudnya, aku harus jadi perempuan yang tidak bergantung sama orang lain dan mengejar sesuatu dengan lebih mandiri. Survivor, lah.
Bagaimana dengan Mami, adakah cara khusus dalam mendidik Enzy sampai sukses seperti sekarang ini?
MA: Dari awal Enzy berkarier sampai sekarang, mami tekankan sama Enzy untuk jaga nama baik. Jangan lupa salat, banyak bersyukur walaupun roda kehidupan berputar. Memang kadang (hidup) ada saja nggak enaknya, kadang ada manisnya juga. Itu kehidupan yang normal.
ES: Sebenarnya mami lebih mendidik dari segi agama. Aku selalu diingatkan untuk jaga diri, selalu ditanamkan nilai-nilai agama dari kecil, diajarkan ngaji juga. Jadi begitu aku masuk dunia entertainment yang agak ‘keras’ dunianya, aku sudah punya bekal untuk menghadapinya.
Seberapa besar pengaruh mami dalam hidup Enzy, terutama soal urusan karier?
ES: Sangat besar ya. Maksudnya awal-awal aku berkarier, mami yang nemenin aku casting. Sampai akhirnya aku kasihan sama mami, karena ada adik di rumah jadi aku terbiasa casting sendirian. Intinya, aku bisa berada di posisi sekarang tuh karena mami dan adik aku. Rezeki aku tuh ya rezeki mami, atas hasil doa mami. Jadi mami sangat berpengaruh dalam hidupku.
Enzy sekarang dikenal sebagai salah satu selebriti sukses dan populer, menurut mami, apa yang paling Mami banggakan dari seorang Enzy?
MA: Enzy ini anaknya humble, lucu. Dia juga pintar, dalam artian bisa masuk di kalangan mana pun. Kalau misalnya ketemu orang baru, dia nggak akan sombong kalau di sapa dan tetap main sama teman-teman lamanya.
Sebagai orang ibu, melindungi keluarga adalah salah satu tanggung jawab. Bagaimana cara Mami untuk memberikan perlindungan ekstra, terutama di masa pandemi?
MA: Kami kalau di rumah jaga jarak, karena punya kamar masing-masing. Apalagi Enzy kegiatannya lebih banyak di luar ketemu orang-orang. Nah, begitu Enzy pulang dia sudah tahu harus masuk kamar mandi, bersih-bersih, terus makan sendiri.
MA: Kadang juga mami yang ngerti, oh iya kakak mau makan di lantai bawah, jadi mami yang ke kamar. Selalu begitu. Siapa pun yang habis pulang dari luar, harus jaga jarak dulu satu atau dua jam, baru kita ngobrol lagi.
ES: Memang sadar diri aja. Kan rutinitas kita kan banyak, aku apalagi banyak di luar gitu. Kangen sih kangen pengen cuddling sama mama sama adik, tapi ya aku nggak mau egois juga, takut tiba-tiba ternyata aku membawa virus atau ternyata aku OTG. Jadi saling menjaga saja. Apalagi ada adik yang harus kuliah, terus kegiatannya dia juga basket, jadi jaga jarak sih paling utama.
ES: Enzy nggak tahu umur Enzy akan sampai kapan. Tapi selagi Enzy masih hidup, apa pun yang Enzy lakukan ini untuk mami dan Casey (adik Enzy). Enzy mencari uang yang halal, bikin mami bahagia. Apa pun yang mami mau, insha Allah akan Enzy kabulkan. Doain Enzy cepat lulus kuliah juga.
MA: Amin. Pesan mami, kariernya tambah sukses, jaga kesehatan, jadilah diri Enzy sendiri dan jangan pernah berubah.
