Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Bisa saja beberapa di antara kita merasa hubungan antara ibu dan anak perempuan merupakan sesuatu yang kompleks. Sering adanya perbedaan pendapat, beda selera, bahkan sering bertentangan. Namun apapun yang terjadi, keduanya selalu beriringan, tidak pernah terpisahkan dan ingin saling menjaga.
ADVERTISEMENT
Hubungan ibu dan anak perempuan semacam itu dialami Nazira C. Noer dan ibunya, aktris senior Jajang C. Noer .
Menurut Nazira yang juga berkarier di dunia perfilman sebagai Film Publicist, ia memiliki banyak kemiripan sikap dengan ibunya. Salah satu yang paling kentara adalah dalam cara bicara.
Sang ibu, Jajang, kerap berbicara dengan volume tinggi begitu juga Nazira. Keduanya juga berbicara dengan cepat. Ternyata menurut Nazira, banyak orang yang mengakui kesamaan itu. “Kita berdua kalau ngomong itu berapi-api. Orang bilang, ‘Ih lo kaya nyokap lo banget ya, ngomong mulu,” cerita Nazira saat diwawancara kumparanWOMAN beberapa waktu lalu bersama sang ibu.
Selain memiliki gaya bicara yang mirip, mereka pun memiliki berbagai kesamaan karakter lain, walaupun pada saat bersamaan mereka juga memiliki pertentangan dalam hal karakter. “Jadi kita berdua suka control freak. Ibu suka mengatur, saya suka mengatur, tapi tidak suka diatur. Jadi saya iyakan saja padahal belum tentu dilakukan.”
ADVERTISEMENT
Dalam merayakan Hari Ibu 2019 ini dan program spesial kumparanWOMAN 'My Mom My Inspiration ' kami berbincang dengan kedua sosok yang ceria ini. Mereka membagikan cerita dan pengalaman tentang kehidupan dari sisi ibu dan anak.
Nazira dan Ibu pasti sama-sama sibuk, bagaimana frekuensi bertemunya?
Nazira C. Noer (NCN): Saya dan Ibu memang sibuk sekali tapi kami masih satu rumah. Ibu selalu membiasakan sebelum saya dan anak-anak pergi harus pamit. Kalau pulang, mesti bilang “Ibu, I’m home.” Kalau nggak bilang, kelar. Itu seminggu bisa dibahas, jadi kita selalu memastikan untuk ketemu.
ADVERTISEMENT
Bekerja di bidang yang tidak jauh berbeda, apa saja nasihat yang diberikan Ibu buat Nazira terkait karier?
NCN: Jangan sombong, humble, rendah hati. Apa pun yang didapatkan, sesukses apapun, tetap rendah hati. Passionate dan disiplin, itu penting sekali. Oh iya, satu lagi, semua mesti pakai hati. Kalau bekerja tidak pakai hati, ibu selalu bilang (hasilnya) nggak kelihatan. Kerja apa pun kalau tidak sungguh-sungguh, tidak pakai hati, pasti nggak berhasil.
Dulu waktu Ibu sibuk syuting Nazira suka ikut?
NCN: Nggak setiap hari, tapi cukup sering juga.
JCN: Kalau diajak syuting sih nggak rewel. Cuma ingin tahu, ingin tahu, gitu.
Memiliki Ibu yang memiliki kesibukan tinggi, apa yang Nazira pelajari dari Ibu?
ADVERTISEMENT
NCN: Ada satu hal, yaitu mengenai bagaimana menjadi seorang working mother. Ketika saya masih kecil, ibu bapak saya bekerja. Kadang saya dibawa ke lokasi syuting, kadang enggak. Tapi itu tidak membuat saya jauh dari orang tua.
Nah, itu yang saya terapkan sekarang. Suami saya kan juga bekerja, jadi saya merasa kedekatan dengan anak itu kualitas bukan kuantitas. Buktinya di saya, saya nggak pernah merasakan sedikitpun kekurangan waktu dengan orang tua karena kualitasnya terjaga. Jadi patokannya itu.
Selain soal membesarkan anak, nilai-nilai kehidupan apalagi yang diterapkan dari Ibu?
NCN: Never give up, tidak pernah menyerah. Ibu pernah cerita waktu Papa meninggal. Kan Ibu lahir di Paris, silver spoon, kuliahnya nggak selesai, nggak pernah kerja, tidak akademik lah. Papa meninggal, punya dua anak terus dia musti menghidupi kami berdua dengan lifestyle yang lumayan tinggi.
ADVERTISEMENT
Jadi, waktu itu selama 1,5 tahun Ibu me-lobby produser besar agar memberikan dia kesempatan bikin proyek, serial terakhirnya Papa ‘Bukan Perempuan Biasa’. Jadi itu inspiring sekali buat saya, belajar tidak menerima kata tidak. Which is a good thing, ketika saya mau sesuatu pasti cari mendapatkan itu. Determinasi saya tinggi sekali dan itu saya dapatkan dari ibu, obviously.
Lalu, apa lagi yang diajarkan Ibu ke Nazira?
NCN: Ibu selalu mengajarkan bahwasanya kita itu kalau memperlakukan atau ketemu orang mesti sama. Mau itu jabatannya tinggi atau sebaliknya, saya selalu menerapkan itu. Jadi ketika saya menyapa bos dengan yang tidak bos, mesti sama.
Hal ini ibu dapat dari Angku, bapaknya Ibu. Angku merupakan Dubes pertama Indonesia untuk Prancis, dia diplomat, sangat pintar, sangat intelek, tapi rendah hati.
ADVERTISEMENT
Bila digambarkan dengan kata-kata, hubungan kalian berdua seperti apa?
NCN: Sahabat, kompak, kuat, passion.
JCN: Loving.
NCN: Banyak sekali teman-teman saya yang iri atau ingin. Karena saya sama ibu seperti sahabat. Kita sering banget quality time berdua, curhat, discussed about life, segala macam, ya itu very intimate. Jadi kami seakan setara, tapi menghormati.