Nia Dinata Tekankan Pentingnya Respect untuk Cegah Kekerasan & Pelecehan Seksual

29 Desember 2023 16:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nia Dinata Foto: Munady
zoom-in-whitePerbesar
Nia Dinata Foto: Munady
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nia Dinata dikenal sebagai sineas yang kerap mengangkat isu perempuan dalam karya-karyanya. Ini menjadi langkah awal Nia untuk menyuarakan hak kaum perempuan yang sering kali menjadi korban atas tindakan tidak menyenangkan, termasuk kekerasan dan pelecehan seksual.
ADVERTISEMENT
Bersama Yayasan Kalyana Shira dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nia baru-baru ini menginisiasi kampanye bertajuk All About Respect untuk mencegah pelecehan seksual terhadap perempuan, terutama di industri film tempatnya berkarya setiap hari.
“Di industri kreatif ini kita sering menerima laporan, adanya catcalling yang levelnya mild, tapi, ya, tetap saja [itu pelecehan]. Jadi, memang kekerasan dan pelecehan seksual ini tidak hanya terjadi di dalam rumah tangga, tapi di lingkungan kerja juga rentan,” ujar Nia dalam konferensi pers All About Respect di Menara Global, Kuningan, Jakarta Selatan.
Role Model: Sutradara dan Pendiri Kalyana Shira Films & Foundation Nia Dinata. Foto: Iqbal/kumparan
Meski memang kekerasan dan pelecehan pada perempuan angkanya cukup tinggi, Nia berpendapat bahwa fenomena ini sebenarnya bukan sekadar masalah gender, tapi juga relasi kuasa di lingkungan kerja. Baik perempuan maupun laki-laki, menurutnya, mempunyai risiko yang sama untuk mengalami tindakan pelecehan.
ADVERTISEMENT
“Ketika satu orang merasa lebih berkuasa, misalnya di pekerjaan, ‘Dari akses, gue lebih deket sama bos, berarti gue lebih berkuasa dari lo,’ ketika sudah ada manusia seperti itu, yang bahkan cenderung sudah ribuan tahun manusia menjadikan itu power, ‘Yang ini agak lemah, nih, jadi I can manipulate that person.’ Jadi, regardless of gender, pasti ujung-ujungnya power relation,” tutur Nia Dinata.
Menurut Nia, kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang tak ada habisnya ini sebenarnya berakar dari satu hal, yakni rendahnya rasa hormat atau respect seseorang terhadap manusia lainnya. Ia menyayangkan, di Indonesia, perspektif respect yang diajarkan di lingkungan terkecil, yakni keluarga, kebanyakan hanya untuk orang yang lebih tua atau yang lebih tinggi posisinya.
ADVERTISEMENT
Padahal, semestinya respect menjadi norma yang mutual alias timbal balik. Tidak peduli tua atau muda, atasan atau bawahan di tempat kerja, setiap orang berhak dihormati dan tidak seharusnya mendapatkan perlakuan buruk seperti pelecehan.
Sutradara dan Pendiri Kalyana Shira Films & Foundation Nia Dinata. Foto: Iqbal/kumparan
“Jadi, respect itu menjadi sangat penting. Saya sendiri juga sudah menerapkan itu, setiap sebelum produksi film saya bicara soal respect. Jadi, saya selalu memulai, ‘Yuk, kita cek lagi, remind perspektif kita tentang respect, are we kind enough as a human being to ourself to other people?’ Saya percaya, kalau kita udah practice ini, perspektif respect yang equal, kita bisa meminimalkan dan bahkan membuat angka kekerasan itu jadi 0,” jelas Nia.
Kendati demikian, Nia juga tidak menampik bahwa pandangan manusia terhadap bagaimana harus mengimplementasikan respect itu berbeda pada setiap orang. Pasalnya, masih ada gap yang besar antara pendidikan dan habit yang sangat berpengaruh pada bagaimana seseorang berperilaku di lingkungannya salah satunya di tempat kerja.
ADVERTISEMENT
Karenanya, Nia dengan lantang mengajak kita semua untuk menerapkan respect yang tepat ke sesama manusia, tanpa memandang usia atau pun jabatan di tempat kerja. Dengan begitu, sisi empati yang terbangun akan membuat seseorang terhindar dari kemungkinan melakukan tindakan tidak menyenangkan itu kepada orang lain.