Nipplets Ajak Perempuan Indonesia Lebih Percaya Diri Kenakan Lingerie

19 September 2019 16:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ida Swasti, founder Nipplets. Foto: dok. Intan Kemala Sari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ida Swasti, founder Nipplets. Foto: dok. Intan Kemala Sari/kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap perempuan diciptakan dengan bentuk tubuh yang beragam. Ada yang memiliki tubuh tinggi semampai, kecil mungil, bertubuh besar, dipenuhi banyak stretch marks, berkaki jenjang, dan masih banyak lagi. Karena keaneka ragaman bentuk tubuh inilah, beberapa perempuan merasa kurang percaya diri akan bentuk tubuhnya yang dianggap jauh dari bentuk tubuh ideal.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, banyak perempuan yang merasa tidak pantas mengenakan busana tertentu, salah satunya adalah lingerie. Terkadang, lingerie sering dianggap sebagai pakaian yang terlalu seksi atau menggoda sehingga perempuan tidak berani memakainya. Seringkali, lingerie juga diasosiasikan dengan aktivitas seksual. Padahal, lingerie adalah pakaian dalam semata yang tidak melulu berkaitan dengan kegiatan seksual atau hanya untuk menyenangkan pasangan.
Beberapa koleksi lingerie dari Nipplets. Foto: dok. Intan Kemala Sari/kumparan
Karena hal inilah, brand lingerie lokal, Nipplets, menginisiasi ajakan untuk lebih menghargai dan percaya diri dalam tajuk 'Real People Real Body'. Kampanye ini digagas oleh pendiri Nipplets, Ida Swasti (24), yang terinspirasi curahan hati para pelanggan Nipplets tentang pengalaman body shaming dialaminya.
Untuk itulah, Ida mengadakan kampanye yang melibatkan perempuan Indonesia dengan berbagai bentuk tubuh dan rentang usia tertentu sebagai model lingerie. Tujuannya hanya satu, menunjukkan kepada dunia bahwa kita sebagai perempuan bisa merasa nyaman dan percaya diri dengan memakai lingerie.
ADVERTISEMENT
"Dulu banyak yang beranggapan kalau yang menggunakan lingerie hanya perempuan-perempuan cantik dan langsing saja. Karena persepsi itulah, perempuan lain yang merasa tidak cantik jadi tidak ingin mengenakan lingerie. Padahal, lingerie itu untuk semua perempuan. Di sini, saya mengajak seluruh perempuan Indonesia untuk lebih percaya diri menggunakan lingerie," tutur Ida dalam acara Nipplets media luncheon di Brizola, Jakarta Selatan, Rabu (18/9).
Ida melanjutkan, kampanye Real People Real Body ini telah berjalan selama dua kali, bertepatan dengan perilisan koleksi terbarunya. Kampanye pertama menghadirkan perempuan Indonesia dengan berbagai bentuk tubuh; langsing, plus size, mungil dan curvy. Sedangkan kampanye kedua menghadirkan perempuan Indonesia yang berusia 34 tahun hingga 49 tahun yang merupakan ibu-ibu.
Real People Real Body merupakan tampilan bentuk nyata seorang perempuan, tanpa adanya editan atau photoshop. Perempuan-perempuan yang memiliki stretch mark, hiperpigmentasi, jerawat punggung atau dada hingga selulit pun tampil percaya diri mengenakan lingerie.
ADVERTISEMENT
"Kampanye ini bertujuan untuk mengedukasi para perempuan tentang definisi lingerie itu sendiri. Karena sama seperti pakaian dalam lainnya, lingerie pun memiliki banyak model, ukuran, pola dan material yang berbeda-beda. Ada night gown, baby doll, bodysuit, g-string atau thong," lanjut Ida yang merupakan lulusan marketing di Wollongong University, Australia.
Pernyataan tersebut ditegaskan oleh psikolog Pingkan Rumondor yang mengatakan bahwa lingerie dapat meningkatkan kepercayaan diri seorang wanita jika ia melihat lingerie sebagai sesuatu yang spesial.
Ida Swasti, founder Nipplets yang menginisiasi kampanye Real People Real Body. Foto: dok. Intan Kemala Sari/kumparan
"Artinya, perempuan menyadari bahwa ia sedang memperlakukan dirinya dengan spesial, sehingga ia merasa nyaman dan akhirnya akan timbul rasa percaya diri. Di sini, lingerie juga berfungsi sebagai identitas perempuan yang bukan hanya digunakan agar terlihat seksi di depan pasangan, tetapi karena ia merasa nyaman dengan dirinya sendiri," tutur Pingkan dalam acara yang sama.
ADVERTISEMENT
Lingerie dari Nipplets sendiri bisa Anda dapatkan secara online melalui situs resmi dan e-commerce.