Pakai Gaun Ikonis Audrey Hepburn di Inaugurasi, Ivanka Trump Tuai Kritikan

23 Januari 2025 17:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampilan glamour Ivanka Trump kenakan gaun Givenchy di pesta dansa Inagurasi Donald Trump. Foto: Elizabeth Frantz/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan glamour Ivanka Trump kenakan gaun Givenchy di pesta dansa Inagurasi Donald Trump. Foto: Elizabeth Frantz/REUTERS
ADVERTISEMENT
Donald Trump resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat untuk kedua kalinya pada Senin (20/1). Acara pelantikan ini diikuti serangkaian seremoni, salah satunya Liberty Ball atau pesta dansa inaugurasi yang digelar di Washington, D.C.. Di antara banyak tamu, putri Trump dari pernikahan pertamanya, Ivanka Trump berhasil mencuri perhatian.
ADVERTISEMENT
Ivanka tampil glamour dalam balutan gaun lansiran rumah mode Givenchy, terinspirasi dari gaun ikonis Audrey Hepburn dalam film Sabrina (1954). Gaun strapless dengan rok mekar dan detail bordiran bunga hitam tersebut memberikan kesan klasik yang elegan, terutama saat dipadukan dengan sarung tangan opera hitam dan perhiasan berlian. Sayangnya, keindahan gaun yang dibuat ulang khusus untuk Ivanka ini tidak hanya menuai pujian, tetapi juga kritik dari berbagai pihak.

Ivanka disebut tak layak pakai gaun Audrey Hepburn karena arah politik sang ayah

Dilansir dari Vogue, gaun tersebut menghidupkan kembali gaya glamor Hollywood klasik, namun banyak yang mempertanyakan relevansinya dengan momen pelantikan yang sarat dengan makna politis. Dalam film Sabrina, gaun Givenchy yang dikenakan oleh karakter utama, Sabrina (Audrey Hepburn), melambangkan transformasi dirinya dari gadis kelas pekerja menjadi sosok yang diterima di kalangan masyarakat kelas atas. Kala itu gaun tersebut dirancang oleh Hubert de Givenchy.
ADVERTISEMENT
Filosofi rags-to-riches (dari kemiskinan menuju kekayaan) yang ditampilkan Sabrina lewat gaunnya tersebut dinilai tidak relevan dengan sosok Ivanka yang lahir di keluarga kaya raya. Kritikus menilai Ivanka lebih memprioritaskan citra mewahnya daripada menyampaikan pesan yang lebih bermakna dalam konteks politik.
Tampilan glamour Ivanka Trump kenakan gaun Givenchy di pesta dansa Inagurasi Donald Trump. Foto: Carlos Barria/REUTERS
Meski demikian, ada beberapa pihak yang menilai bahwa filosofi rags-to-riches tersebut sejalan dengan semangat Make America Great Again (MAGA) yang sering digaungkan Donald Trump. Tagline MAGA mengangkat semangat American Dreams—yaitu cita-cita untuk mengubah nasib melalui kerja keras dan ambisi.
Sayangnya, pilihan gaun Ivanka juga tak sejalan dengan Donald Trump yang selama ini getol mengkampanyekan 'beli produk dalam negeri' (Buy American), mengingat Givenchy adalah rumah mode asal Paris, Prancis.

Ivanka pakai gaun Sabrina untuk hormati mendiang Audrey Hepburn

ADVERTISEMENT
Dilansir PageSix, perwakilan Gedung Putih menyatakan bahwa Ivanka merasa terhormat bisa mengenakan gaun tersebut. Perempuan 43 tahun tersebut mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada keluarga Arnault dan studio Givenchy karena menghadirkan kembali mahakarya itu.
“Audrey Hepburn telah lama menjadi inspirasi pribadi bagi Ivanka. Ia menganggapnya sebagai kesempatan yang luar biasa bisa menghormati legasi Audrey Hepburn dengan cara ini, dan sangat berterima kasih kepada tim di Givenchy karena telah mewujudkan momen ini,” ujar sumber tersebut.
Meski demikian interpretasi penghormatan terhadap Audrey Hepburn juga dianggap kurang pas. Audrey dikenal sebagai sosok yang memegang nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian, termasuk perannya dalam perlawanan terhadap Nazi saat Perang Dunia II. Sikap Audrey jelas berbeda dengan sikap yang selama ini ditunjukkan keluarga Trump.
ADVERTISEMENT
Tampilan glamour Ivanka Trump kenakan gaun Givenchy di pesta dansa Inagurasi Donald Trump. Foto: Carlos Barria/REUTERS
Dikutip dari kumparanNEWS, Donald Trump dikenal dengan dukungannya yang kuat terhadap Israel. Ia kerap mengambil langkah-langkah tegas dan kontroversial. Trump mendukung penuh tindakan militer Israel di Gaza bahkan sebelum perang pada 7 Oktober 2023 pecah. Dia berulang kali menegaskan bahwa Israel harus "menyelesaikan pekerjaan" melawan Hamas, meskipun mendapatkan kritik tajam atas pendekatannya yang dianggap terlalu keras dan tidak sensitif terhadap penderitaan Palestina.
Pada akhirnya, gaun Givenchy Ivanka Trump memang mencuri perhatian, tetapi kritik terhadap pilihan busananya menggambarkan ketegangan antara estetika dan makna simbolis dalam dunia politik. Banyak yang merasa bahwa Ivanka melewatkan kesempatan menggunakan momen ini sebagai platform untuk menyampaikan pesan yang lebih kuat dan relevan.
Gaun tersebut, meskipun indah, justru menyoroti kesenjangan antara citra glamor dan makna mendalam yang sering kali diharapkan datang dari sosok publik pada acara besar seperti pelantikan presiden.
ADVERTISEMENT