Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pameran Keindahan Karya Mode Sustainable di IFDC Gaya Fashion Installation 2024
21 September 2024 20:00 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Gaya Fashion Installation kembali hadir tahun ini di momen Senayan City Fashion Nation. Diselenggarakan di Mall Senayan City, pameran kedua Gaya menghadirkan karya seni mode yang mengusung tema sustainability atau keberlanjutan, sebagai bentuk kepedulian akan kelestarian Bumi.
ADVERTISEMENT
Instalasi ini digelar oleh Indonesia Fashion Designer Council (IFDC), yang juga dikenal sebagai IPMI (Ikatan Perancang Mode Indonesia). Sebanyak 24 desainer fashion Indonesia, dari senior hingga nama-nama baru, menciptakan karya seni yang sesuai dengan interpretasi sustainability masing-masing.
24 desainer IFDC tersebut adalah Adeline Esther, Andreas Odang, Carmanita, Chossy Latu, Danny Satriadi, Denny Wirawan, Didi Budiardjo, Eddy Betty, Era Soekamto, Eri Dani, Ghea Panggabean, Hian Tjen, Ivan Gunawan, Liliana Lim, Mel Ahyar, Monica Ivena, Priyo Oktaviano, Rama Dauhan, Ria Miranda, Sebastian Gunawan, Stella Rissa, Wilsen Willim, Yogie Pratama, dan Yosafat Dwi Kurniawan.
Gaya Fashion Installation 2024 menghadirkan tiga jenis limbah fashion sebagai unsur utama dalam rancangan mereka, yakni udara, air, dan tanah. Para desainer memakai bahan-bahan daur ulang sebagai bahan utama mereka. Setiap perancang mode juga menghadirkan pesan mendalam di buah tangan mereka.
ADVERTISEMENT
Karya yang diciptakan pun tak melulu dalam bentuk pakaian jadi. Ada tapestry atau permadani dinding dari limbah kain tak terpakai, gorden yang disusun dari kain perca, artwork berbentuk gaun yang terbuat dari plastik-plastik bekas.
Mengintip karya fashion yang berkelanjutan
Berlokasi di lantai GF Senayan City Mall Jakarta, ruang pameran Gaya Fashion Installation menawarkan nuansa syahdu dan interior unfinished. Ini menarik fokus pengunjung langsung ke karya seni yang dipamerkan.
Saat memasuki ruang instalasi, pengunjung disambut dengan sejumlah gaun malam dan busana megah, serta satu karya seni tapestry berwarna cerah.
Di sebelah kanan ruang instalasi, gaun berwarna champagne karya Eri Dani langsung mencuri perhatian. Gaun ini merupakan karya keramik dengan sifat kain, berkat bahan dasar sisa kain yang terbakar sempurna dalam proses keramik.
ADVERTISEMENT
Di tengah ruangan, terpampang lukisan dinding yang terbuat dari kain karya Mel Ahyar. Ketika diwawancara, desainer Mel Ahyar mengatakan, karyanya merepresentasikan perputaran siklus kain, dari pembuatan benang hingga menjadi busana. Kain yang digunakan adalah kain-kain bekas yang sudah tak terpakai, dimanfaatkan kembali menjadi sebuah instalasi seni .
Gaun unik lainnya diciptakan oleh Stella Rissa dengan menggunakan limbah kopi. Karya seni yang bertajuk “From Remnants to Refinement: A Dress of Earth’s Renewal” ini mengambil bentuk gaun maxi dengan detail plunging neckline dan rumbai scallop berlapis. Gaun ini merupakan kolaborasi Stella Rissa dengan Bell Living Lab.
Monica Ivena menghadirkan gaun avant garde bening dengan gradasi biru bak ombak di lautan. Terbuat dari mika sarung gaun yang sudah rusak, gaun ini terinspirasi dari Mazmur 93:4 yang melambangkan iman teguh dan cinta kepada Tuhan.
Ria Miranda menjadi satu-satunya desainer yang menghadirkan karya modest fashion di Gaya Fashion Installation. Anggota IFDC yang baru dilantik ini menghadirkan keindahan laut dan horornya sampah plastik dalam wujud hijab. Hijab berwarna biru, dengan tekstur bergelombang bak laut, dihiasi oleh bros-bros yang terbuat dari sampah plastik.
ADVERTISEMENT
Wilsen Willim menghadirkan hiasan dinding berbentuk kincir angin (pinwheel) yang menjadi ciri khasnya. Ia berkolaborasi dengan perupa kontemporer Janet Jane dari Fiber Motel dalam menciptakan instalasi yang terbuat dari bahan-bahan perca.
“Ada makna, cinta, dan harapan yang tertoreh di tiap helaian kain dan selayaknya kincir angin yang terus berputar, tiap helaian pun diharap dapat terus bersiklus,” ungkap Wilsen dalam keterangan instalasinya.
Selain karya-karya di dalam ruang instalasi, IFDC juga menghadirkan instalasi busana dari kain-kain denim bekas. Setiap desainer menciptakan pakaian denim sesuai dengan karakteristik rancangan mereka, seperti gaun denim avant garde layaknya dedaunan karya Sebastian Gunawan.
Buat kamu yang tertarik untuk mengunjungi Gaya Fashion Installation 2024, kamu bisa langsung datang ke lantai dasar Mall Senayan City. Instalasi ini gratis dan terbuka untuk umum, dari 20—29 September 2024.
ADVERTISEMENT