Pangeran Harry & Meghan Markle Foto dengan PM Jamaika yang Anti-Kerajaan Inggris

27 Januari 2024 10:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Meghan Markle dan Pangeran Harry di One Young World Summit 2022. Foto: Chris Jackson/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Meghan Markle dan Pangeran Harry di One Young World Summit 2022. Foto: Chris Jackson/Getty Images
ADVERTISEMENT
Pangeran Harry dan Meghan Markle kembali jadi pembicaraan. Pada Selasa (23/1) lalu, pasangan Sussex mengunjungi Jamaika—negara di Kepulauan Karibia—dan menghadiri premiere film biopik Bob Marley: One Love. Kunjungan Harry dan Meghan ini kembali kena kritik.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Page Six, saat menghadiri premiere tersebut, Pangeran Harry dan Meghan Markle berfoto bersama Perdana Menteri Jamaika Andrew Holness dan istrinya, Juliet. Foto ini dikritik keras karena sang PM diketahui merupakan anti-monarchist atau anti-Kerajaan Inggris.
Menurut Daily Mail, PM Andrew sudah lama mengutarakan keinginannya untuk Jamaika berpisah dengan Kerajaan Inggris. Jamaika saat ini masih menjadi negara anggota wilayah Persemakmuran (Commonwealth Realm) Inggris, sehingga Raja Charles III adalah kepala negara simbolik mereka.
Jurnalis yang aktif meliput Kerajaan Inggris, Phil Dampier, mengatakan kepada Daily Mail bahwa Jamaika kemungkinan besar akan menggelar referendum untuk memutus hubungan dengan Kerajaan Inggris. Ia pun mengkritik tindakan Meghan dan Harry berfoto bersama Andrew Holness sebagai “insensitive” atau tebal kulit.
ADVERTISEMENT
“Di bawah situasi normal, tidak ada yang salah dengan mereka (Meghan dan Harry) mendatangi premiere film. Namun, karena mereka datang di waktu di mana Jamaika mengungkapkan keinginannya untuk meninggalkan Kerajaan, ini adalah tindakan yang tidak berperasaan,” kata Phil, sebagaimana dilansir Daily Mail.
Sebelumnya, Andrew Holness pernah mengatakan bahwa Jamaika ingin berpisah dengan Inggris usai Ratu Elizabeth II meninggal dunia. Mereka pun berencana untuk berubah menjadi negara republik.
Tak hanya berfoto dengan PM Andrew Holness, Pangeran Harry dan Meghan Markle juga berfoto bersama Menteri Hukum dan Urusan Konstitusi Jamaika, Marlene Malahoo. Marlene dikenal sebagai salah satu politikus Jamaika yang anti-Kerajaan Inggris.
Kunjungan Harry dan Meghan ke Jamaika ini berlangsung ketika Raja Charles III tengah bersiap-siap untuk menjalani operasi pembengkakan prostat. Ipar Harry dan Meghan, Kate Middleton, juga tengah dirawat di rumah sakit usai melewati operasi perut pada pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Phil Dampier mengatakan, kunjungan ke Jamaika dan foto bersama sang PM ini seakan memberikan pesan bahwa mereka mendukung keinginan Jamaika untuk lepas dari Inggris.
Pangeran Inggris Harry, dan Meghan tiba untuk menghadiri Endeavour Fund Awards di Mansion House di London pada 5 Maret 2020. Foto: Daniel Leal/AFP
“Jelas sekali, pasangan Sussex sangat nyaman di Jamaika. Namun, peristiwa ini memberikan pesan bahwa mereka mendukung Jamaika ketika mereka sama sekali tidak menunjukkan dukungan publik kepada Raja (Charles III) dan Kate Middleton,” ucap Phil.
Hubungan Pangeran Harry dan Meghan Markle dengan Kerajaan Inggris memanas sejak mereka keluar dari Istana pada 2020 silam. Situasi semakin memburuk setelah Harry meluncurkan buku memoarnya, Spare, yang berisi cerita-cerita kontroversial soal hubungannya dengan kerajaan.
Tak hanya memoar Spare, pasangan Sussex juga merilis serial dokumenter di Netflix, Harry & Meghan, yang mengisahkan tantangan dan struggle mereka saat masih menjadi anggota aktif Kerajaan Inggris.
ADVERTISEMENT