Pangeran Harry Tak Dideportasi, Donald Trump: Dia Banyak Masalah sama Istrinya

Pangeran Harry. Foto: JUSTIN TALLIS/AFP

Kabar soal Pangeran Harry terancam dideportasi dari Amerika Serikat santer terdengar beberapa waktu terakhir. Hal ini karena lembaga pemikir konservatif, Heritage Foundation menuduh Harry menyembunyikan kenyataan tentang riwayat penggunaan narkoba ilegal di masa lalu.

Dilansir CNN lembaga tersebut menggugat Harry ke Departemen Keamanan Dalam Negeri AS untuk mempertanggungjawabkan status imigrasinya. Menurut Heritage Foundation, penggunaan narkoba ilegal yang pernah diungkapkan Harry di dalam memoarnya, Spare, seharusnya membuatnya tidak lolos visa AS.

Lembaga itu juga menyatakan bahwa ada kemungkinan Harry mendapatkan perlakuan istimewa dari pemerintahan Joe Biden saat ia memutuskan untuk pindah ke California bersama sang istri, Meghan Markle pada 2020 lalu.

Donald Trump tak ingin deportasi Pangeran Harry karena Meghan

Meghan Marke dan Pangeran Harry. Foto: Kirsty O'Connor/POOL/AFP

Kabar tentang deportasi Harry ini juga sampai ke telinga presiden AS saat ini, Donald Trump. Namun dalam wawancaranya bersama New York Post, bahwa ia tidak ada niatan untuk mengusir Harry dari negaranya.

“Saya tidak ingin melakukan hal itu (mendeportasi Harry). Saya akan meninggalkannya sendiri. Dia sudah punya banyak masalah dengan istrinya (Meghan). Istrinya sangat mengerikan,” ujar Donald kepada New York Post.

Meski kini responsnya sangat santai, tapi Donald juga pernah melontarkan ejekan kepada suami Meghan Markle itu. Sebagai suami, menurutnya Pangeran Harry terlalu menurut kepada Meghan.

“Menurut saya, Harry yang malang itu bagai dicucuk hidungnya (oleh istrinya),” ujar Donald.

Pangeran Harry & Meghan Markle vokal kritik Donald Trump

Pangeran Harry dan Meghan Markle. Foto: Raul Arboleda/AFP

Pernyataan Donald Trump yang enggan mendeportasi Duke of Sussex itu dianggap membawa kelegaan bagi Harry dan keluarga kecilnya. Tapi jika menilik ke belakang, Harry dan Meghan dikenal sebagai kritikus Donald Trump yang sangat vokal.

Meghan Markle secara terang-terangan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap Donald Trump pada berbagai kebijakan. Bahkan Duchess of Sussex itu juga pernah menyebut sang presiden sebagai pemecah belah dan misoginis.