Para Perempuan yang Jadi 'Person of the Year 2019' Versi Time

13 Desember 2019 9:37 WIB
comment
19
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivis lingkungan dari Swedia, Greta Thunberg. Foto: AFP/FABRICE COFFRINI
zoom-in-whitePerbesar
Aktivis lingkungan dari Swedia, Greta Thunberg. Foto: AFP/FABRICE COFFRINI
ADVERTISEMENT
Media asal Amerika Serikat, Time, baru saja memberikan penghargaan 'Person of the Year' kepada beberapa tokoh yang dirasa telah membentuk 2019. Penghargaan tersebut diberikan kepada mereka yang memiliki efek besar dalam dinamika di dunia, baik dari segi kelestarian lingkungan, politik, maupun hal lain.
ADVERTISEMENT
Tahun ini, ada cukup banyak perempuan yang masuk ke dalam daftar tersebut. Di antaranya, ada aktivis muda untuk lingkungan Gretha Thunberg, tim sepakbola perempuan AS, dua orang pejabat publik AS, juga penyanyi Lizzo. Nama mereka masuk dan mendominasi daftar tersebut, mengingat empat dari lima kategori Person of the Year diisi oleh tokoh-tokoh perempuan.
Selengkapnya, berikut profil para perempuan yang masuk daftar 'Person of the Year' 2019 milik Time.
1. Greta Thunberg - Person of the Year
Greta Thunberg. Foto: AFP/JOHANNES EISELE
Greta Thunberg, aktivis lingkungan yang berusia 16 tahun, terpilih mendapatkan predikat 'Person of the Year' dari Time. Tahun ini, Thunberg berjuang gigih menyuarakan pelestarian alam. Pidatonya mengenai perubahan iklim dalam forum PBB menjadi viral di internet, terutama karena ia begitu berani mengecam para pemimpin dunia di forum tersebut.
ADVERTISEMENT
"Beraninya Anda semua (melakukan itu kepada saya)," tuturnya dengan mata yang berapi-api, mengatakan para pemimpin dunia karena telah merenggut 'masa depan'nya dan anak-anak dunia, lantaran tidak mengambil tindakan yang tegas untuk menyelamatkan bumi.
Dalam laporannya, Time mencatat bahwa Thunberg juga berhasil menggerakkan lebih dari 7 juta pendemo di dunia dan menjadi representasi perubahan generasi di dunia.
2. Lizzo - Entertainer of the Year
Lizzo di acara American Music Awards 2019, Los Angeles, California, AS. Foto: REUTERS/Danny Moloshok
Lizzo, penyanyi asal Amerika Serikat, menerima predikat Entertainer of the Year. Tahun ini, pencapaian Lizzo bisa dibilang luar biasa. Ia menyabet penghargaan seperti 'Record of the Year', 'Album of the Year', hingga 'Song of the Year' sekaligus dari Grammy. Selain itu, musiknya diterima oleh banyak pihak dan ia kerap mendapat pujian, karena pesan positif mengenai penerimaan diri yang kerap disuarakannya. Penyanyi berusia 31 tahun itu kerap menyuarakannya melalui berbagai lirik lagu dan juga wawancara bersama media.
ADVERTISEMENT
3. Tim Sepakbola Perempuan AS - Athlete of the Year
Sementara, kategori Athlete of the Year dipegang oleh Tim sepakbola perempuan AS. Tahun ini, mereka tidak 'sekadar' memenangkan Piala Dunia. Tim yang terdiri dari 23 orang perempuan ini juga menggerakkan perubahan di dunia sepakbola perempuan, termasuk di bidang pembayaran upah yang setimpal dengan para pria. Walau perjuangannya masih harus terus berlanjut di meja hijau, apa yang dilakukan oleh Megan Rapinoe dan teman-temannya dianggap sebagai transformatif dan mengundang gerakan yang sama dari negara-negara lainnya.
Selain itu, tim ini juga menjadi sorotan karena mereka tak ragu menunjukkan pilihan politisnya, sekalipun bertentangan dengan presiden AS, Donald Trump. Secara berani, Rapinoe mengatakan bahwa dia akan melewatkan kunjungan ke Gedung Putih kalau mereka memenangkan pertandingan. Meski sempat dihina oleh Trump karena itu, Rapinoe dan tim benar-benar memenangkan pertandingan dan tetap bersikukuh dengan pandangan politik mereka.
ADVERTISEMENT
4. The Public Servants - Guardians of the Year
Tahun lalu, Time memilih sekelompok jurnalis sebagai Guardians of the Year--orang-orang yang berjasa dan teguh dalam pandangan mereka, meski harus berseberangan dengan kekuasaan. Tahun ini, mereka menganugerahkan penghargaan ini kepada sekelompok pejabat publik yang dinilai nonpartisan.
Di antara wakil rakyat yang dipilih adalah dua orang perempuan, yaitu Marie Yovanovitch, mantan duta besar AS terhadap Ukraina. Meski harus kehilangan jabatannya, Yovanovitch termasuk sebagai orang pertama yang membongkar rencana Trump untuk memperkuat Ukraina demi kepentingan politik pribadinya. Selain itu, ada juga Fiona Hill, mantan ahli Rusia Gedung Putih. Mereka terpilih menjadi 'Guardians of the Year' bersama beberapa pejabat publik lain, termasuk Bill Taylor yang memegang posisi charge d'affaires di Ukraina dan Lt.Col. Alexander Vindman, ahli soal Ukraina terbaik milik Gedung Putih.
ADVERTISEMENT
Pemilihan ini menarik, lantaran mereka adalah orang-orang yang seharusnya bekerja bagi pemerintah. Namun, para 'Guardians' ini memilih untuk tetap menyuarakan kebenaran, meski hal itu berseberangan dengan presiden mereka.