PCOS pada Perempuan, Ini Komplikasi Kesehatan yang Bisa Terjadi

6 Juni 2022 12:35 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan alami PCOS. Foto: bluedog studio/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan alami PCOS. Foto: bluedog studio/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ladies tentu sudah mengetahui tentang gangguan hormon sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS). Ya, PCOS merupakan gangguan hormonal yang umum terjadi pada perempuan usia reproduksi.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Mayo Clinic, sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah gangguan hormonal yang membuat siklus menstruasi pada perempuan menjadi tidak teratur. PCOS juga terjadi karena kelebihan kadar hormon pria (androgen) pada tubuh perempuan.
Ada beberapa tanda dan gejala PCOS yang harus diwaspadai. Pertama, menstruasi yang tidak teratur. Siklus menstruasi yang jarang, tidak teratur atau berkepanjangan adalah tanda PCOS yang paling umum. Misalnya, ketika kamu mengalami menstruasi lebih dari 35 hari atau lebih setiap bulannya.
Gejala lain dari PCOS adalah kelebihan androgen. Selain siklus menstruasi yang tidak teratur, PCOS juga disebabkan oleh peningkatan kadar hormon pria yang disebut hormon androgen pada tubuh perempuan. Beberapa cirinya, seperti tumbuh rambut wajah dan tubuh yang berlebihan (hirsutisme) dan mengalami masalah jerawat parah.
Ilustrasi rahim Foto: Shutter Stock
Lalu, ovarium polikistik juga bisa menjadi gejala PCOS. Saat melalukan pemeriksaan melalui USG, perempuan yang mengalami PCOS memiliki indung telur atau ovarium yang membesar dan terdapat folikel yang mengelilingi sel telur. Akibatnya, ovarium tidak bisa berfungsi secara maksimal untuk berovulasi.
ADVERTISEMENT

Mengenal komplikasi PCOS pada perempuan

Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti apa penyebab PCOS. Namun, menjalani gaya hidup sehat, seperti menurunkan berat badan dapat mengurangi komplikasi komplikasi PCOS untuk jangka panjang, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Obesitas pada perempuan juga memiliki hubungan dengan PCOS dan dapat memperburuk komplikasi.
Lantas, apa saja komplikasi PCOS yang dapat terjadi pada perempuan? Mayo Clinic juga melansir ada beberapa komplikasi dari PCOS:
ADVERTISEMENT

Beberapa komplikasi tidak disebabkan oleh PCOS

Di samping itu, dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG juga menjelaskan lebih lanjut mengenai komplikasi kesehatan dari PCOS kepada kumparanWOMAN. Dinda menjelaskan bahwa komplikasi kesehatan seperti diabetes, darah tinggi, dan penyakit jantung tidak disebabkan oleh PCOS.
Namun, PCOS menjadi salah satu tanda ketidakseimbangan hormon yang bisa menjadi pemicu penyakit metabolik di kemudian hari apabila tidak dikelola dengan benar.
"Sebenarnya kalau ditanya apakah PCOS bisa menyebabkan komplikasi kesehatan, penyebabnya bukan PCOS, ya. Jadi, PCOS itu adalah salah satu sign atau tanda sudah tidak terjadi ketidakseimbangan hormonal atau kelainan metabolik yang sudah terjadi dalam tubuh," kata Dinda dalam wawancara beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan bahwa perempuan dengan PCOS biasanya akan mengalami hiperandrogen atau tumbuh bulu-bulu halus di tangan, kaki, atau kumis. Kemudian, perempuan mengalami amenore atau tidak mengalami menstruasi selama lebih dari 35 hari siklus.
Ilustrasi siklus menstruasi. Foto: Shutter Stock
Lalu, dari pemeriksaan USG, ditemukan folikel atau sel telur yang kecil-kecil. Ini menjadi kriteria kelainan metabolik yang nantinya akan memicu penyakit kronis, seperti diabetes dan darah tinggi.
ADVERTISEMENT
"Jadi ketika seorang perempuan terdiagnosis PCOS, berarti ada dua dari tiga kriteria, yaitu hiperandrogen, lalu amenore, dan folikel atau sel telur yang kecil-kecil. Itu kan kriteria tubuh sudah terjadi kelainan metabolik. Nantinya bisa terjadi resisten insulin atau kecenderungan gennya ke arah diabetes melitus atau hipertensi,” ujar Dinda.
Lebih lanjut, ia pun mengungkapkan bahwa salah satu tanda PCOS pada perempuan adalah tidak menstruasi selama 35 hari. PCOS yang tidak dikelola dengan tepat akan menyebabkan masalah kesehatan, seperti darah tinggi saat perempuan menginjak usia tua.
Karena itu, Dinda menyarankan para perempuan yang sudah terdiagnosis PCOS untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Selain itu, penting juga untuk melakukan pencegahan dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
ADVERTISEMENT
"Pencegahannya adalah ubah gaya hidup, mulai makanan sehat, banyak sayur banyak buah, seimbangkan protein karbohidrat, gulanya rendah, gorengan dihindari. Dan jangan lupa untuk olahraga. Itu semua memang yang mutlak dilakukan oleh semua penderita kelainan metabolik termasuk PCOS," tutupnya.