Pentingnya Memahami Siklus Haid untuk Menjaga Kesehatan Kewanitaan

1 Agustus 2019 17:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menstruasi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menstruasi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setiap perempuan yang berada di usia subur, pasti akan mengalami haid setiap bulannya selama lima sampai tujuh hari. Namun tidak semua perempuan mencatat atau menyadari tentang siklus haidnya, bahkan sampai tidak menyadari kalau sudah telat datang bulan. Padahal mencatat ataupun menghitung siklus haid penting dilakukan untuk mengetahui kemungkinan adanya sumber penyakit seperti gangguan hormonal, kista, miom, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Untuk memahami pentingnya siklus haid, maka kita harus juga mengerti cara hitungan siklusnya. Menurut dr. Rinto Riantori SpOG, normalnya siklus menstruasi yaitu 21 sampai 35 hari, tetapi kebanyakan perempuan hanya sampai 28 hari. “Siklus dikatakan normal apabila haid teratur selama tiga bulan berturut-turut,” katanya.
dr. Rinto menambahkan, meski setiap bulannya tidak memiliki 30 hari namun untuk menghitung siklus haid anggap saja setiap bulan genap 30 hari. “Bulan Juli ada 31 hari, haidnya datang tanggal 10. Nah, bulan selanjutnya haid datang tanggal 8 Agustus. Artinya siklus haid 27 hari,” jelas dr. Rinto. “Terkadang haid juga maju atau mundur selama dua sampai empat hari,” tambahnya.
Jadi, bila haid telat selama lima hari itu masih aman ya, Ladies.
Ilustrasi menstruasi Foto: Thinkstock
Menurut dr. Rinto, penyebab haid datang terlambat bisa dipengaruhi oleh gaya hidup dan stress. Seperti menumpuknya beban pekerjaan dan seringnya mengonsumsi kafein, alkohol, hingga kebiasaan merokok. Karena itu, hidup sehat sangat berpengaruh pada siklus menstruasi. Jika haid datang terlambat selama sebulan tanpa kehamilan, itu sudah dapat dicurigai dan wajib dikonsultasikan ke dokter dan melalui pemeriksaan USG atau laboratorium.
ADVERTISEMENT
“Kalau perempuan haidnya lancar dan teratur, rata-rata terhindar dari kelainan penyakit seperti kanker, kista, atau lainnya. Nah, jika haid selalu tidak teratur nantinya akan sulit mendapatkan anak,” tegasnya.
Selain memerhatikan siklus haid, dr. Rinto juga menegaskan bahwa kita wajib mengetahui masa subur kewanitaan walaupun belum menikah. Menurutnya, jika tidak memahami masa subur maka akan sulit saat memasuki masa pernikahan dan ingin mempunyai anak. “Cara menghitung masa kesuburan, kalau pendarahan sudah berhenti tidak ada flek, dua minggu setelah itu sudah masuk masa subur,” ucap dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta selatan.