Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Segala hal yang sudah kita lakukan selama ini berubah drastis, membuat kita kembali harus beradaptasi. Ketidakpastian kapan berakhirnya situasi yang belum pernah terjadi ini juga membuat banyak orang cemas, takut, dan khawatir mengingat tidak hanya kesehatan fisik yang dipertaruhkan, tetapi juga keuangan. Ya, urusan mengelola uang di tengah pandemi corona juga menjadi tantangan tersendiri. Sebab kegiatan bisnis dan perekonomian menjadi lesu akibat wabah virus ini.
Akankah bisa kembali kehidupan normal? Pertanyaan itu kerap muncul di kepala saat ini, membuat banyak orang berada di bawah tekanan karena terseret aneka pikiran yang muncul dalam diri.
Tentu sangat penting bagi kita menemukan cara yang sangat tepat untuk menenangkan diri terhadap permasalahan ini. Karenanya, Sun Life Indonesia berkolaborasi dengan kumparan menggelar Positive Talks "Mengelola Kesehatan Mental di Masa Pandemi”, Sabtu (25/4).
Dalam acara ini, hadir Raden Prisya, praktisi mindful living dan parenting, yang berbagi kiat untuk menjaga kesehatan mental selama pandemi masih berlangsung.
Menurut Prisya, selain menjaga kesehatan fisik, di tengah situasi ini kita juga dituntut untuk berusaha lebih keras untuk dapat menjaga kesehatan mental. Menjaga kesehatan mental merupakan bagian menjaga kesehatan fisik. Keduanya saling memengaruhi satu sama lain.
Salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan mental adalah dengan menerapkan mindfulness atau sikap kesadaran penuh akan diri saat ini, tidak mengawang ke masa lalu ataupun masa yang akan datang.
“Sikap mindfulness, kita hanya fokus kepada masa saat ini dan kita berupaya untuk melakukan yang terbaik demi sebuah hasil yang lebih baik di masa depan,” kata kata Prisya dalam sesi talkshow Sun Life Indonesia dan kumparan.
“Mindfulness lebih kepada melakukan aktivitas dengan kesadaran penuh dan bermakna, misalnya saat mencuci piring, ya fokus pada pekerjaan itu, Merasakan air yang mengalir, menyadari gerakan menggosok dan lainnya. Jadi tidak hanya bengong.” lanjut Prisya.
Kesadaran penuh atau mindfulness diyakini sebagai salah satu upaya meditasi yang ideal untuk dapat menjaga kesehatan mental selama masa pandemi. Prisya pun mengatakan, keuntungan menerapkan sikap mindfulness adalah seseorang akan cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah sehingga dapat mengurangi keresahan dan kecemasan berlebihan yang justru dapat memperburuk kondisi fisik atau daya tahan tubuh.
Untuk menjadi mindful, Prisya mengatakan, kita perlu memiliki pola pikir yang tepat. Menurut Prisya, mempercayai bahwa hidup memang terjadi untuk kita namun tidak hanya kepada kita adalah langkah awal untuk mencapai mindfulness.
"Kita harus pahami bahwa apa yang terjadi sebelum virus corona terjadi adalah hal yang sudah berlalu. Kita tidak perlu berlama-lama memikirkannya, maupun memusingkan apa yang akan terjadi selanjutnya," kata Prisya.
Namun untuk memiliki pola pikir ini memang tak mudah, karenanya Prisya memberikan sederet langkah untuk menjadi pribadi yang mindful.
Melakukan Meditasi
Tenangkan diri dengan menutup mata kemudian memperlambat tarikan nafas sambil membayangkan otot-otot yang kaku menjadi rileks. Bisa juga dilakukan dengan mata terbuka sambil menatap objek tertentu sambil memberi sugesti positif pada diri sendiri.
Berusaha tidak menghakimi (Nonjudgmental)
Mulailah fokus pada diri sendiri. Bukan egois, fokus pada diri kamu dan bagaimana cara agar menjadi orang yang lebih baik. Dengan begitu kamu akan memiliki kesibukan yang lebih bermanfaat ketimbang menghakimi orang lain.
Jika ada orang lain yang pernah menyakiti, Prisya menyarankan untuk memaafkan dan melupakannya. “Memaafkannya dan melupakannya bisa membuat kita mudah mengendalikan emosi agar hidup lebih tenang dan mudah mencapai mindful,” katanya.
Melakukan Self Care
Menikmati waktu untuk diri sendiri saat harus di rumah aja bukan hanya sekedar untuk merawat diri, tapi juga bisa dilakukan dengan mengenal diri sendiri untuk mendapai mindfulness. Ya, mindfulness adalah kondisi ketika seseorang bisa mengenal, memahami, dan mendengarkan dirinya sendiri. Salah satu cara untuk mencapai kondisi ini adalah dengan benar-benar fokus pada apa yang sedang terjadi, tanpa memikirkan hal-hal lain.
Ada banyak cara menikmati waktu untuk diri kita sendiri (self care) saat physical distancing dan di rumah aja. Misal menulis jurnal, membaca buku, beres-beres kamar, atau berolahraga. Jika belum terbiasa meluangkan waktu untuk diri sendiri, Prisya memberikan tips dengan melakukannya dengan batas waktu tertentu. Misal tahap pertama, self care dilakukan sejam, setengah jam, atau sekadar 15 menit untuk memanjakan diri sendiri
"Lakukan self care tanpa distraksi. Kemudian, lakukan secara berkelanjutan, bukan hanya sekali saja," kata Prisya
Selalu Bersyukur
Selalu bersyukur dalam setiap keadaan dapat mendatangkan ketenangan. Sehingga kamu akan selalu berada dalam perasaan yang selalu stabil dan membuat hidup jadi tentram dan damai. Bagi Prisya, cara mudah untuk bersyukur adalah saat pertama kali bangun di pagi hari.
"Bersyukur saya masih aman di rumah sampai saat ini. Diberi kesempatan untuk menikmati udara pagi, menginjak rumput, merasakan nafas dan udara yang masuk, maupun mensyukuri bahwa kita masih hidup hingga saat ini" ungkap Prisya.
Berada di tengah pandemi seperti saat ini memang bukan hal yang mudah. Kekhawatiran mengenai kesehatan, pekerjaan, keuangan, hingga ketidakpastian kapan bisa beraktivitas dengan normal lagi membuat kita merasa gelisah, kesal, dan tidak mampu memfokuskan pikiran. Namun dengan menerapkan sikap mindfulness ini, setidaknya kita dapat menjaga kesehatan mental agar daya tahan tubuh tetap terjaga.
Tak perlu menganalisa pengalaman saat mempraktikkan mindfulness ini. Kamu hanya harus mencobanya terus setiap hari di rumah.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Sun Life Indonesia
Live Update