Penyebab Munculnya Jerawat di Area Vagina
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Melansir Healthline, jerawat di area vagina (lebih tepatnya di daerah vulva terluar dari kemaluan) adalah peradangan kulit yang disebabkan oleh tersumbatnya pori-pori oleh kelebihan minyak kulit, sel kulit mati, dan pertumbuhan bakteri. Peradangan kulit ini kemudian membesar menjadi bintil jerawat yang berisi nanah.
Meski jerawat di area vagian ini lumrah terjadi di kalangan perempuan , namun kemunculannya bisa membuat aktivitas menjadi terasa tidak nyaman. Selain itu, kemunculan jerawat di area vagina juga bisa disebabkan oleh beberapa hal. Nah, hal-hal apa saja yang menyebabkan munculnya jerawat di area vagina? Melansir Healthline, berikut kumparanWOMAN rangkum untuk Anda.
1. Dermatitis kontak
Penyebab munculnya jerawat di area vagina pertama adalah karena dermatitis kontak. Dermatitis kontak sendiri adalah peradangan berupa ruam gatal kemerahan pada kulit yang muncul akibat kontak langsung dengan zat tertentu dan mengiritasi kulit, atau merupakan reaksi alergi terhadap zat tertentu.
ADVERTISEMENT
Zat-zat yang bisa menyebabkan reaksi alergi di area vagina; seperti sabun (yang mengandung wewangian), tisu feminin, deodoran, lotion, parfum, tampon, pembalut, kondom, hingga deterjen. Selain itu, kulit di area vagina juga bisa teriritasi karena keringat, keputihan, hingga air mani.
2. Folikulitis
Penyebab lain munculnya jerawat di area vagian juga bisa disebabkan oleh folikulitis, yakni infeksi dan pembengkakan folikel rambut karena bakteri. Folikulitis sendiri umumnya disebabkan oleh beberapa hal; seperti mencukur rambut kemaluan (yang menyebabkan infeksi), mengenakan celana dalam yang ketat, folikel yang tersumbat atau teriritasi oleh keringat, penggunaan produk perawatan kulit (seperti sabun kewanitaan), hingga berendam di kolam renang yang tidak bersih.
3. Hidradenitis Suppurativa (HS)
Pada beberapa kasus, jerawat yang muncul di area vagian juga bisa disebakan oleh kondisi kesehatan tertentu, seperti hidradenitis suppurativa atau acne inversa. Melansir Medical News Today, acne inversa adalah peradangan kulit kronis yang mempengaruhi kelenjar keringat di selangkangan dan di bawah payudara.
ADVERTISEMENT
Acne inversa ini ditandai dengan bintik jerawat yang terasa sakit dan mengandung nanah. Bedanya dengan jerawat biasa, acne inversa tidak mudah sembuh dan bisa meninggalkan bekas luka. Menurut data yang dirilis Hidradenitis Suppurativa Foundation, penyakit ini menyerang hampir 4% populasi masyarakat dunia.
4. Mollscum Contagiosum
Penyebab munculnya jerawat di area vagina terakhir adalah karena Mollscum contagiosum. Mollscum contagiosum adalah penyakit kelamin akibat infeksi virus yang ditandai dengan munculnya bisul mirip jerawat dan dapat terjadi di manapun pada tubuh, termasuk area vagina.
Bedanya dengan jerawat biasa, jerawat Mollusca biasanya berbentuk lebih kecil tapi menonjol dan berwarna merah. Jerawat Mollusca juga bisa berbentuk mirip mutiara dan memiliki lesung pipit di pusatnya. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, kondisi ini biasanya akan menghilang dalam waktu 6-12 bulan.
ADVERTISEMENT