Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
Isu ramah lingkungan masih terus menjadi perhatian masyarakat. Berbagai brand kini berlomba-lomba untuk mengeluarkan produk dengan konsep ramah lingkungan, demi memastikan bahwa mereka mengakomodasi kebutuhan konsumen yang ingin mengadopsi gaya hidup lebih ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Salah satu brand yang turut bergabung dalam gerakan ini adalah Pepsodent, brand perawatan gigi yang bernaung di bawah grup Unilever Indonesia. Pada Rabu (13/11), mereka mengumumkan diluncurkannya inovasi berupa sikat gigi ramah lingkungan yang dibuat dari bambu dan dapat didaur ulang.
Fiona Anjani Foebe, Head of Marketing Oral Care PT Unilever Indonesia Tbk, mengungkapkan bahwa produk ini segaris dengan gerakan terbaru Pepsodent yang bertajuk #SenyumkanBumi.
"(Sikat gigi) ini memberikan alternatif solusi bagi masyarakat Indonesia yang ingin memiliki gaya hidup lebih ramah lingkungan," tuturnya setelah acara peluncuran sikat gigi ramah lingkungan di restoran Lucy In The Sky, SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (13/11).
Berbeda dengan sikat gigi yang telah diluncurkan selama ini, gagang dari sikat gigi terbaru Pepsodent dibuat dari bambu yang sustainable. Ada dua varian sikat gigi tersebut, yaitu varian soft dengan bulu sikat gigi yang berwarna putih dan varian extra soft dengan bulu berwarna pink. Bungkusnya juga terbuat dari kertas daur ulang yang mudah terurai, mendukung konsep ramah lingkungan yang disasar oleh perusahaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Saat ini, sikat gigi itu sudah bisa didapatkan melalui aneka platform e-commerce, juga toko fisik seperti toko-toko Watsons yang tersebar di berbagai belahan Indonesia. Harganya sendiri dibanderol sekitar Rp 23 ribu, lebih mahal dari harga sikat gigi plastik Pepsodent yang dijual mulai sekitar Rp 3.000 saja.
"Memang, agak sedikit lebih mahal dari yang plastik. Karena, kami juga harus menggunakan bahan bambu yang sustainable. Untuk lebih ramah lingkungan, pasti ada suatu pengorbanan yang harus kita lakukan," ujar Fiona.
Selain itu, Fiona mengatakan bahwa pihaknya tidak akan berhenti memproduksi sikat gigi plastik meski telah menjual sikat gigi bambu ini. Namun, pihaknya menawarkan solusi berupa dropbox atau kotak penyerahan sikat gigi plastik yang sudah tidak terpakai, bekerja sama dengan Watsons Indonesia. Nantinya, sikat gigi tersebut akan didaur ulang menjadi meja belajar bagi anak-anak yang membutuhkan. Dropbox ini akan tersedia mulai 1 Desember mendatang.
Nadine Chandrawinata, aktris sekaligus pencinta lingkungan yang turut hadir dalam acara peluncuran sikat gigi tersebut mengatakan, kehadiran sikat gigi bambu ini bisa menjadi langkah awal yang sederhana bagi setiap orang untuk menjaga lingkungan.
ADVERTISEMENT
"Kemarin-kemarin, (keluarga) kami masih memakai sikat gigi plastik. Dari situ kami berpikir, ada berapa banyak plastik yang berakhir di tempat pembuangan sampah setiap hari? Mungkin, ada juga yang buang sampah sembarangan dan mengotori Indonesia. Namun, ketika itu saya belum tahu solusinya," ujar Nadine dalam acara peluncuran sikat gigi bambu Pepsodent.
"Sekarang sudah ada inovasi seperti ini, kami enggak merasa berdosa (karena menggunakan sikat gigi plastik) lagi. Dari situ, kita sebenarnya bisa jadi orang yang lebih berpikir, kira-kira kita bisa melakukan apa (untuk menjaga lingkungan?) Mungkin yang paling sederhana adalah lewat hal yang kita lakukan sehari-hari, dimulai dari sikat gigi," tuturnya.
Bagaimana menurut Anda, Ladies? Siap beralih ke sikat gigi dari bahan bambu yang ramah lingkungan ?
ADVERTISEMENT