Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Ladies, saat kita sedang menstruasi, ada banyak perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh kita. Salah satu efek yang kita rasakan selain kram perut adalah sakit kepala. Pernahkah kamu mengalaminya?
ADVERTISEMENT
Jika pernah, kamu tak perlu khawatir karena ada penjelasan mengapa sakit kepala terjadi selama menstruasi. Sakit kepala sendiri sebenarnya ada beberapa tipe. Ada tipe sakit kepala tegang atau terasa seperti ada ikatan ketat di area dahi yang disebabkan oleh stres. Tipe lainnya adalah sakit kepala setelah menstruasi karena kita kehilangan darah dan penurunan kadar zat besi dalam tubuh.
Tapi sebagian dari kita seringnya mengalami sakit kepala yang disebabkan oleh hormon dan sakit kepala sebelah atau migrain. Keduanya terjadi akibat perubahan hormon dalam tubuh selama masa menstruasi.
Biasanya sakit kepala ini bisa dirasakan oleh perempuan sebelum, saat, atau sesudah menstruasi. Dalam masa ini, ada perubahan level dari hormon estrogen dan progesteron. Estrogen yang merupakan hormon perempuan mengalir dalam pembuluh darah dan menyampaikan signal pada area tubuh yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Saat masa menstruasi, kadar estrogen bisa meningkat di tengah jalan. Proses ini membantu mengeluarkan sel telur. Sedangkan peningkatan hormon progesteron membantu penanaman sel telur di dalam rahim kita.
Nah, setelah masa ovulasi atau pelepasan sel telur dari ovarium, kadar kedua hormon tersebut akan menurun. Kadar estrogen dan progesteron berada pada titik terendah tepat sebelum menstruasi. Penurunan inilah yang membuat sebagian perempuan mengalami sakit kepala.
Perbedaan antara sakit kepala karena hormon dan migrain karena menstruasi
Sakit kepala karena hormon dan migrain karena menstruasi memang disebabkan oleh perubahan hormon. Tapi dua kondisi ini menghasilkan rasa sakit yang sangat berbeda lho Ladies.
Sakit kepala karena hormon biasanya terjadi secara ringan hingga sedang dan menyebabkan rasa nyeri dan denyutan yang mengganggu. Kondisi ini membuat kita tidak nyaman tapi tidak sampai mengganggu rutinitas sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Sedangkan migrain saat menstruasi bisa sangat menyakitkan. Menurut laporan dari National Headache Foundation, migrain karena menstruasi terjadi pada 60 persen perempuan di dunia.
Rasa sakit kepala yang dialami terjadi pada sebagian kepala dan bisa menyebar ke seluruh bagian. Saat mengalami migrain ini, perempuan akan kesulitan membuka mata, bekerja, atau bahkan berpikir. Pada sebagian perempuan, migrain karena menstruasi juga bisa menyebabkan mual, sensitif terhadap suara, cahaya, dan muntah.
Untuk mengatasi kedua sakit kepala ini, kita bisa mengkonsumsi obat pereda sakit kepala. Namun bagi sebagian perempuan, sakit kepala sebelah karena menstruasi tidak cukup hanya diobati dengan obat sakit kepala. Jika kondisi ini tak kunjung sembuh, kemungkinan kita membutuhkan terapi hormon.
Terapi hormon sebelum menstruasi ini bisa membantu kita menyeimbangkan hormon dalam tubuh. Cara lain yang lebih sederhana untuk mengatasi sakit kepala saat menstruasi adalah mengompres es batu pada dahi selama 10 menit untuk meredakan sakit.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kita juga bisa melakukan olahraga seperti yoga, meditasi, atau latihan pernapasan untuk membantu meredakan ketegangan dan mengurangi sakitnya. Kamu juga bisa mencoba pengobatan tradisional seperti akupuntur, pijat, tidur yang cukup dan mengkonsumsi vitamin yang tepat sesuai anjuran.