Perjalanan Kamidia Radisti dari Miss Indonesia hingga Jadi Presenter Ternama

20 Mei 2021 15:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kamidia Radisti Foto: Instagram @kamidiaradisti
zoom-in-whitePerbesar
Kamidia Radisti Foto: Instagram @kamidiaradisti
ADVERTISEMENT
Siapa yang tak kenal dengan Kamidia Radisti? Nama Kamidia Radisti sendiri memang tak asing lagi di dunia host dan presenter. Bahkan wajahnya kerap wara-wiri di layar kaca saat membawakan berbagai acara.
ADVERTISEMENT
Perempuan yang kerap disapa Disti ini mulai terjun ke dunia hiburan pada tahun 2006. Saat itu, ia pertama kali masuk TV usai mengikuti ajang pemilihan model, Wajah Femina. Nama Disti kemudian semakin populer semenjak keikutsertaan dan penobatannya sebagai pemenang di ajang kontes kecantikan Miss Indonesia 2007. Disti juga sempat mewakili Indonesia ke jenjang internasional di Miss World 2007 yang digelar di Sanya, Tiongkok.
Setahun setelah mengikuti kontes kecantikan tersebut, Disti kembali dan semakin aktif di dunia hiburan. Ia pernah membintangi beberapa judul film, seperti The Shaman (2008), Hantu Biang Kerok (2009), The Tarix Jabrix (2001), hingga Sang Pialang (2013).
“Kalau ditanya apakah passion saya di dunia entertainment? Sebenarnya enggak, sama sekali enggak terpikir kalau passion saya di sana. Namun, setelah nyemplung kok ternyata enjoy ya, dan saya senang sekali bisa menjalani ini. Saya juga merasa ada sesuatu dalam diri yang bisa saya eksplor. Kalau sebelumnya saya cenderung malu-malu sekarang ada rasa untuk mencoba dan akhirnya ketagihan,” kata Kamidia Radisti saat diwawancarai kumparanWOMAN beberapa waktu yang lalu.
ADVERTISEMENT

Berkarier di dunia host dan presenter

Selain berperan dalam sejumlah film, Disti juga aktif sebagai seorang host dan presenter di sejumlah program televisi. Beberapa program TV yang pernah ia bawakan; seperti acara infotainment, olahraga, hingga parenting.
Namun sebelum terjun menjadi seorang host dan TV presenter, Disti diketahui pernah mengikuti pelatihan News Anchor di Radio Republik Indonesia (RRI) Bandung sekitar tahun 2004-2005. Selain itu, ia juga pernah mengambil kelas Public Speaking di TALKINC, sebuah institusi pendidikan yang berfokus pada pengembangan keahlian berkomunikasi. TALKINC sendiri didirikan dua presenter ternama yakni Becky Tumewu dan Erwin Parengkuan.
Kamidia Radisti Foto: Instagram @kamidiaradisti
“Saya mengambil kelas Public Speaking itu pada tahun 2007, setelah saya terpilih menjadi Miss Indonesia 2007. Di sana saya bertemu dengan Bu Becky dan Mas Erwin untuk menggali apa yang kira-kira bisa ditonjolkan dari saya,” kata ibu tiga anak tersebut.
ADVERTISEMENT
Setelah mendapat berbagai ilmu dan materi soal Public Speaking, Disti mengaku diminta Erwin untuk menjadi mentor atau fasilitator di TALKINC. Awalnya ia sempat menolak tawaran tersebut karena ragu dengan kemampuannya, namun setelah dibujuk ia akhirnya bergabung menjadi fasilitator TALKINC hingga sekarang.
Kamidia Radisti Foto: Instagram @kamidiaradisti
“Saya sudah menjadi fasilitator di TALKINC selama 14 tahun. Jadi awalnya, waktu itu Mas Erwin tanya mau enggak mengajar di TALKINC, terus saya sempat menolak karena mikirnya dulu kan saya murid kok sekarang menjadi guru. Tapi Mas Erwin menyakinkan, bahwa justru seharusnya saya bisa menunjukkan kalau dulu saya adalah murid (di TALKINC) tapi sekarang saya bisa sharing. Jadi dia mengganti kata-kata mengajar dengan sharing, yang mengubah mindset saya kalau tawaran itu bukan sebagai guru melainkan sharing tentang pengalaman-pengalaman yang sudah saya dapatkan selama belajar di TALKINC,” ungkap Disti.
ADVERTISEMENT

Pernah diremehkan saat membawakan sebuah acara

Bertahun-tahun menekuni profesi sebagai host dan presenter, tentu dihadapi Disti dengan tidak mudah. Disti menceritakan bahwa dirinya pernah diremehkan saat membawakan acara olahraga di salah satu stasiun TV.
“Jadi mereka itu pikir kalau Miss Indonesia itu pasti menang visual saja tapi enggak punya otak. Ada beberapa yang kerap memandang saya seperti itu. Meskipun enggak ngomong secara langsung ya, tapi saya sangat merasakan sekali. Karena pada saat brief materi, mereka tanpa sengaja ngomong seperti ini ‘Ngerti gak? Jangan-jangan gak paham ya?’,” cerita perempuan asal Surabaya itu.
Namun, hal itu tidak membuat Disti merasa ciut. Disti mengaku bahwa sentimen-sentimen itu justru membuatnya semakin lebih berani untuk menunjukkan bahwa dirinya mampu dan kompeten di bidang tersebut.
ADVERTISEMENT
“Banyak orang berpikir kalau kita mengikuti beauty pageant pasti hanya bagus di luar saja, tapi secara personal belum tentu mereka memiliki personal yang cukup baik. Karena itulah saya mencoba menguatkan branding saya, saya juga banyak belajar lagi agar menjadi ajang pembuktian kalau Miss Indonesia itu tidak cuma modal tampang atau visual saja, tapi mereka juga bisa diajak ngomong dan disuruh membawakan program ini cepat adaptasinya. Itu yang saya coba tunjukkan agar mereka respect sama kita,” tambahnya.
Kamidia Radisti Foto: Instagram @kamidiaradisti
Di samping pengalaman tersebut, Disti mengaku sangat enjoy menekuni profesinya sebagai host dan presenter. Terlebih banyak sekali pengalaman-pengalaman menarik yang ia dapat saat menjalani profesi tersebut.
“Pengalaman menarik saat menjadi host atau presenter itu banyak sekali ya. Tapi salah satu pengalaman yang tak bisa dilupakan mungkin saat saya bertemu sosok-sosok yang terkadang awalnya saya enggak suka. Tapi setelah ketemu dan ngobrol langsung, ternyata aslinya tidak seperti itu. Itu adalah salah satu pengalaman yang menurutku first impression itu sangat penting sekali,” tutur Disti.
ADVERTISEMENT

Pesan untuk perempuan yang ingin berkarier di dunia presenter

Sebagai seseorang yang telah memiliki banyak pengalaman di dunia host dan presenter, Disti pun memberikan banyak pesan untuk para perempuan yang ingin berkarier di bidang yang sama.
Menurutnya, hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan dahulu tujuan saat menjadi host atau presenter. Kalau tujuannya untuk mencari eksistensi, ia pun menyarankan Anda untuk cari program-program yang sesuai dengan tujuan tersebut. Namun, kalau tujuannya untuk kebutuhan jangka panjang, maka Disti pun menyarankan Anda untuk harus siap bekerja di dalam sebuah tim.
Kamidia Radisti Foto: Instagram @kamidiaradisti
“Karena tim yang luar biasa itu bisa membuat program kita bisa tereksekusi dengan baik. Kalau saya sendiri dari awal tujuannya sudah jelas untuk mendedikasikan hidup saya di dunia host dan presenter, makanya alhamdulillah setiap kali saya mendapatkan program, programnya bertahan cukup lama,” katanya.
ADVERTISEMENT
Setelah menentukan tujuan, Disti lalu menyarankan Anda agar punya rasa kepemilikan terhadap program yang sedang dibawakan. “Rasa memiliki itu harus dipunyai oleh seorang presenter, karena saat membawakan sebuah acara dia enggak akan cuma based on script saja tapi dia juga bisa mengeksplorasi script tersebut agar bisa disampaikan dengan baik kepada penonton,” tutup Kamidia Radisti.