Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Karier yang kita jalani tak selamanya berjalan mulus. Mungkin saja, ada satu masa di mana kita mengalami masa menganggur yang cukup lama karena alasan tertentu. Kondisi ini kemudian membuat bimbang, haruskah menyembunyikannya dengan tidak mencantumkan hal ini di CV, ataukah kita tetap perlu menceritakannya di sesi interview?
ADVERTISEMENT
Mengutip dari The Balance Career, sebenarnya tak ada salahnya mengatakan terus-terang perihal periode menganggur yang cukup lama. Jeda waktu yang kosong bukan berarti kita tidak produktif, karena setiap orang pasti memiliki alasannya masing-masing, misalnya merawat orang tua yang tengah sakit atau ingin memantapkan diri memperoleh skill baru.
Agar penjelasan kita tidak terlihat negatif di depan pewawancara kerja, berikut cara menjawabnya dengan tepat dan bijak.
1. Ceritakan kondisi sejujurnya
Namanya juga wawancara kerja, pasti pewawancara ingin mengetahui detail tentang diri kita. Tak ada salahnya mengatakan yang sebenarnya tentang sebab diri Anda menganggur cukup lama.
Apakah Anda di PHK, terkena pemutusan kontrak kerja, tengah menjalani proses penyembuhan pasca sakit, atau mendedikasikan diri untuk merawat orang tua. Tak ada yang perlu ditutup-tutupi tentang hal ini, karena perekrut mungkin punya pertimbangan lain setelah mendengar jawaban Anda. Meski begitu, berikan penjelasan secukupnya, jangan sampai Anda bercerita panjang lebar sehingga terkesan curhat.
ADVERTISEMENT
"Namun jangan jelaskan terlalu panjang mengapa Anda menganggur dalam waktu lama. Cukup jelaskan intinya dan perekrut akan mengerti," jelas Michelle Goodman, penulis buku 'The Anti 9-to-5 Guide: Practical Career Advice for Women Who Think Outside the Cube' seperti dikutip dari The Muse.
2. Ceritakan kemampuan yang dimiliki
Meski Anda menceritakan kondisi sejujurnya tentang masa menganggur yang cukup lama, imbangi juga dengan menyebutkan kegiatan positif yang telah dilakukan saat menganggur. Contohnya, bergabung di komunitas, melakukan volunteer, belajar bahasa asing untuk meningkatkan kemampuan, atau juga menyebutkan pekerjaan part time yang pernah dilakukan.
3. Tunjukkan komitmen untuk memulai karier baru
Jeda waktu bekerja yang cukup lama mungkin saja membuat perekrut meragukan Anda. Namun, hal ini bisa diatasi dengan mengatakan kepada perekrut bahwa Anda akan berkomitmen bila mendapat posisi baru ini dan termotivasi untuk bekerja dengan baik di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Apabila pekerjaan di tempat sebelumnya sama dengan posisi yang tengah Anda lamar saat ini, maka tak ada salahnya ceritakan pengalaman Anda saat menangani pekerjaan tersebut.
4. Jangan ragu dalam menjawab pertanyaan wawancara
Bahasa tubuh atau intonasi bisa menjadi suatu hal yang sangat dipertimbangkan dalam wawancara kerja. Maka dari itu, Anda pun harus yakin dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan. Hindari untuk menjawab dengan gamang dan ragu karena Anda bisa saja dianggap tidak yakin dengan jawaban atau justru dianggap membual.
Bila perlu, Anda bisa melakukan latihan singkat dalam menjawab pertanyaan satu hari sebelum wawancara. Jangan lupa, perhatikan pula beberapa hal penting yang harus dijaga saat wawancara, misalnya gestur tubuh, posisi duduk, cara menjabat tangan dan cara menjawab pertanyaan.
ADVERTISEMENT
5. Siapkan CV yang menunjukkan kemampuan
Pada umumnya, CV yang banyak dibuat saat ini lebih menyoroti tentang riwayat pekerjaan. Mungkin Anda bisa membuat CV terbaru yang lebih menekankan kepada kemampuan yang dimiliki. Cara ini dianggap lebih relevan untuk dilakukan karena tidak mementingkan jeda waktu kosong saat berkarier.
Anda bisa memasukkan poin-poin penting tentang kemampuan yang dimiliki, yang biasanya terdiri dari; biodata, tujuan karier, kualifikasi kemampuan yang dimiliki dan pendidikan terakhir.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.