Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Petinju Imane Khelif Raih Medali Emas Olimpiade 2024: Saya Adalah Perempuan
10 Agustus 2024 19:32 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Usai menghadapi tudingan dan perundungan soal gendernya, petinju Imane Khelif sukses meraih mimpinya. Atlet asal Aljazair ini menyabet medali emas di Olimpiade Paris 2024 pada Jumat (9/8). Medali itu ia peroleh di kelas 66 kg (Welterweight).
ADVERTISEMENT
Imane Khelif berhasil mengalahkan Yang Liu, petinju asal China, dengan skor 5-0. Dikutip dari Independent, begitu ia keluar sebagai pemenang di kelas tersebut, Imane langsung diarak berkeliling arena oleh tim Aljazair dan pendukungnya.
Perempuan berusia 25 tahun ini pun menyebut, kemenangan ini terasa lebih indah selepas rentetan serangan verbal dan tuduhan terhadap gendernya. Ya, Imane Khelif dituduh bukan perempuan , melainkan transgender hingga laki-laki.
“Saya sepenuhnya terkualifikasi untuk berpartisipasi dalam kompetisi ini. Saya adalah seorang perempuan,” ucap Imane di konferensi pers pascapertandingan, sebagaimana dilansir Independent.
Imane, yang telah berlatih tinju sejak belia, menegaskan bahwa ia adalah perempuan dan menjalani hidupnya sebagai perempuan.
“Saya terlahir sebagai perempuan, saya menjalani hidup saya sebagai perempuan, dan saya telah bertanding sebagai perempuan. Tentunya, pasti ada musuh yang tak menyukai kesuksesan. Dan serangan-serangan itu memberikan rasa yang spesial terhadap kesuksesan saya,” lanjut Imane.
ADVERTISEMENT
Lahir di keluarga kurang mampu di Aljazair, Imane harus menghadapi tekanan dari berbagai sisi untuk meraih cita-citanya. Sebelum terjun ke dunia tinju, Imane sangat menyukai sepak bola.
Namun, dilansir Independent, pelatihnya mengatakan bahwa ia memiliki potensi yang baik untuk menjadi petinju. Sayangnya, lingkungan yang konservatif membuat Imane acap kali dikritik.
“Saya datang dari keluarga dan daerah yang konservatif. Tinju dulu adalah olahraga yang didedikasikan hanya untuk laki-laki,” papar Imane.
Ia pun harus bekerja keras dan berjualan untuk bisa meraih mimpinya menjadi atlet tinju profesional. Pada akhirnya, Imane berhasil pindah ke ibu kota Aljazair dan berfokus pada latihannya.
Tudingan transgender hingga pria terhadap Imane Khelif
Kontroversi soal jenis kelamin Imane Khelif ramai usai ia mengalahkan petinju Italia, Angela Carini, dalam waktu 46 detik. Pertandingan tersebut berlangsung pada 1 Agustus lalu.
ADVERTISEMENT
Di detik-detik awal, Angela Carini menolak untuk melanjutkan pertandingan usai menerima pukulan dari Imane. Histeris, Angela mengeklaim bahwa dirinya tak pernah dipukul sekeras itu.
Situasi semakin panas akibat klaim Asosiasi Tinju Internasional (International Boxing Association/IBA) soal jenis kelamin Imane. Pada 2023, Imane Khelif didiskualifikasi dari World Championships dengan alasan gagal melewati tes eligibilitas gender.
Dikutip dari Independent, IBA mensinyalir bahwa Imane memiliki kromosom XY, kromosom yang biasanya hadir dalam tubuh laki-laki. Oleh sebab itu, banyak pihak bersikeras bahwa Imane seharusnya tidak bertanding dalam cabang olahraga tinju perempuan.
Namun, IBA tidak bisa menyajikan bukti konkret dan mendetail soal tes tersebut. Selain itu, Komite Internasional Olimpiade (International Olympic Committee, IOC), sudah tidak lagi mengakui IBA sejak beberapa tahun lalu. Ini disebabkan oleh dugaan korupsi dan masalah finansial di asosiasi yang didominasi Rusia tersebut.
ADVERTISEMENT
Presiden IOC, Thomas Bach, menyatakan dukungannya terhadap Imane. Ia pun menegaskan bahwa Imane memenuhi syarat untuk bertanding di Olimpiade 2024.
“Yang tidak bisa dilakukan adalah ketika seseorang mengatakan, ‘Dia bukanlah perempuan’ hanya dengan melihat fisik seseorang, atau termakan kampanye pencemaran nama baik oleh organisasi yang tidak kredibel dengan kepentingan politik,” tegas Thomas.