Potret Miss Grand Myanmar yang Minta Bantuan untuk Setop Kekerasan di Negaranya

31 Maret 2021 10:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Miss Grand Myanmar, Han Lay. Foto: Instagram
zoom-in-whitePerbesar
Miss Grand Myanmar, Han Lay. Foto: Instagram
ADVERTISEMENT
Kontes kecantikan Miss Grand International 2020 telah berhasil digelar, pada Sabtu (27/3). Dalam ajang yang dihelat di Show DC Hall, Bangkok, Thailand, itu, finalis asal Amerika Serikat, Abena Appiah, didaulat menjadi pemenangnya.
ADVERTISEMENT
Selain penobatan pemenang, ternyata ada satu momen yang menjadi perhatian netizen di malam final Miss Grand International. Adalah saat Miss Grand Myanmar, Thaw Nandar Aung alias Han Lay, menyampaikan pidato menyentuhnya di atas panggung Miss Grand International 2020.
Dalam acara yang disiarkan secara live streaming di kanal YouTube GrandTV itu, Han Lay meminta bantuan internasional untuk menyelesaikan situasi di Myanmar yang kian memanas akibat kudeta.
β€œSangat sulit bagi saya untuk bisa berdiri di atas panggung malam ini. Hari ini di negara saya Myanmar, alasan mengapa saya berpidato di panggung ini, karena ada begitu banyak orang yang meninggal. Saya sangat merasa kasihan pada semua orang yang telah kehilangan nyawa mereka,” kata Han Lay memberi pidato singkat di sela-sela acara kontes kecantikan tersebut.
ADVERTISEMENT
Perempuan berusia 22 tahun itu menambahkan, ketika beberapa warga berada di jalanan untuk memperjuangkan demokrasi, ia berdiri di atas panggung untuk tujuan yang sama.
β€œTolong bantu Myanmar. Kami membutuhkan bantuan internasional yang mendesak sekarang. Mari ciptakan dunia yang lebih baik. Semoga dunia berdamai dengan Myanmar,” tutup Han Lay sambil mengakhiri pidatonya dengan menyanyikan potongan lirik dari lagu Michael Jackson Heal the World yang bertema perdamaian dunia.
Mengutip Rappler, ini bukan kali pertama Han Lay meningkatkan kesadaran soal demokrasi dan kekerasan di Myanmar. Dalam unggahan di akun Instagramnya, ia pernah membagikan penggalangan dana untuk Civil Disobedience Movement (CDM), atau sebuah gerakan yang memimpin protes tanpa kekerasan terhadap pemerintahan militer.
Selain itu, ia juga pernah mengunggah sebuah foto di Instagram pribadinya yang didedikasikan khusus untuk penghormatan kepada para korban kekerasan. Menurut laporan Thai PBS World, Han Lay merupakan seorang mahasiswa ekonomi di Universitas Yangon, Myanmar. Ia juga dikenal sebagai model profesional dan atlet basket, serta menguasai Bahasa Inggris dan Mandarin.
ADVERTISEMENT
Lalu, seperti apa sosok Miss Grand Myanmar 2020 tersebut? Berikut potret Han Lay seperti dirangkum dari Instagram pribadinya @hann_may, pada Rabu (31/3).