Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Live streaming My Mom My Inspiration 2020 hari pertama yang diadakan pada Senin (21/12) telah berakhir. Acara yang dihadirkan sebagai persembahan dari kumparan dalam merayakan Hari Ibu ini menyuguhkan berbagai acara menarik, salah satunya adalah talkshow bersama sejumlah narasumber yang datang dari berbagai latar belakang, termasuk juga selebriti.
Salah satu narasumber yang turut berpartisipasi dalam talkshow ini adalah aktris sekaligus aktivis dan entrepreneur, Prisia Nasution . Dalam talkshow yang bertemakan 'Perempuan Mandiri, Perempuan Percaya Diri', Prisia bercerita tentang peran penting perempuan yang percaya diri dalam aspek kehidupan sebagai seorang anak, istri, ibu, hingga perempuan karier.
Menurutnya, salah satu keunggulan perempuan adalah mampu untuk melakukan multitasking, alias mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus di waktu yang bersamaan. Prisia bercerita, sejak pandemi, ia disibukkan dengan berbagai kegiatan, termasuk aktif mengurus yayasan untuk orang dengan gangguan jiwa dan mengelola kafe yang sebagian pendapatannya digunakan untuk hal-hal bersifat sosial.
Namun Prisia juga mengakui, bahwa untuk bisa melakukan dan mencapai itu semua, ia juga menghadapi berbagai tantangan yang telah ia lewati.
"Menurut saya, tantangannya itu justru ada di mindset kita masing-masing. Selama ini kita didoktrin bahwa perempuan itu lemah, tidak bisa berkarier. Mungkin kita meragukan diri kita, bisa nggak ya? Kalau failed gimana? Belum lagi harus urus anak dan keluarga. Untuk encounter hal itu, ingat kalau kita adalah makhluk multitalenta, bisa multitasking," jelas Prisia Nasution dalam live talkshow My Mom, My Inspiration 2020, Senin (21/12).
Tantangan lain perempuan: tidak percaya diri dari segi finansial
Survei dari Google dan Kantar menyebutkan bahwa 45 persen perempuan merasa kurang percaya diri dalam melakukan wirausaha. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kurangnya pemahaman tentang literasi keuangan.
Melengkapi survei tersebut, Community Investment Manager Prudential Indonesia, Nuranisa Putri Matahari yang juga hadir pada virtual talkshow tersebut mengungkapkan fakta yang cukup mengejutkan. Menurut Survei Nasional Literasi Keuangan OJK, dilaporkan bahwa indeks literasi keuangan perempuan hanya 36,13%. Angka ini lebih rendah dibandingkan laki-laki, meski tingkat inklusi keuangan Indonesia secara umum sudah cukup baik.
"Pemahaman perempuan terhadap pengelolaan keuangan dan produk jasa keuangan masih rendah. Bahkan antara pendapatan dan pengeluaran bisa tidak seimbang, ada juga yang sampai terlilit utang padahal profesinya seperti dokter, pengacara, wartawan. Biasanya yang terjadi, penghasilannya tinggi, pengeluarannya juga tinggi, tapi tidak tahu cara mengalokasikan dana," ujar perempuan yang akrab disapa Nisa dalam live talkshow My Mom, My Inspiration 2020, Senin (21/12).
Nisa melanjutkan, menjadi perempuan mandiri yang percaya diri tak hanya diartikan bahwa perempuan harus berkarier dan memiliki usaha. Seorang ibu rumah tangga yang memilih untuk mengurus keluarga pun, perlu mendapatkan pemahaman tentang pengelolaan finansial.
"Kita perlu mendapatkan pemahaman tentang pengalokasian dana sesuai dengan tujuan, periode waktu dan kebutuhannya. Harus tahu juga instrumen investasi yang tepat dan di bawah pengawasan OJK agar tidak kena investasi bodong dan merugi," demikian jelas Nisa mengakhiri perbincangan.
Di akhir perbincangan, Prisia memberikan tips untuk perempuan yang masih merasa tidak percaya diri karena terhalang masalah finansial. Menurutnya, apa pun yang tengah dihadapi, tetap harus dilalui meski menemukan hambatan dari segi finansial .
"Kalau kita nggak coba, 100 persen kita pasti tidak berhasil. Kalau kita coba, meski ada tantangan dan hambatan, ada kemungkinan 100 persen kita berhasil. Jangan fokus di masalah yang kita hadapi, tapi fokus cari cara dan solusi. Jangan takut duluan, kalau takut kita tidak akan tahu apa yang bisa kita lakukan," tutup Prisia Nasution.