Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Profesor di China Klaim Perempuan Bisa Hidup 100 Tahun Jika Punya 10 Anak
12 Januari 2025 19:25 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini seorang profesor di China menjadi sasaran amarah publik karena di dalam videonya yang viral ia mengklaim bahwa perempuan bisa hidup hingga 100 tahun jika memiliki 10 anak. Dilansir South China Morning Post, klaim ini disampaikan profesor yang tidak disebutkan namanya itu saat berpidato di dalam kelas. Dia bilang, perempuan akan diberkati oleh Tuhan setelah melahirkan dengan diberi umur panjang.
“Setelah melahirkan anak, Anda akan diberkati oleh Tuhan. Itu akan membuat Anda hidup lebih lama,” ujar profesor itu seperti dikutip dari South China Morning Post.
Profesor yang disebut berprofesi sebagai dokter itu juga mengatakan bahwa perempuan yang sukses dalam karier tanpa memiliki anak biasanya berumur pendek. Berbeda dengan perempuan berusia 90-100 tahunan yang justru hidup bahagia tanpa penyakit serius.
ADVERTISEMENT
“Ada perempuan yang sukses dalam kariernya, tetapi umur mereka pendek. Mereka tidak seperti nenek-nenek di desa yang memiliki delapan atau 10 anak dan biasanya bisa hidup hingga 90 bahkan 100 tahun,” imbuh profesor itu.
Klaim itu memicu kritikan netizen
Klaim profesor itu menuai berbagai kritikan dari netizen China. Tidak sedikit yang mempertanyakan bukti ilmiah dari klaimnya mengingat sang profesor merupakan seorang dokter. Seorang pengamat media sosial bahkan menyampaikan bahwa selalu ada risiko bagi perempuan saat melahirkan.
“Apakah Anda memiliki bukti ilmiah yang mendukung sudut pandang Anda,” kata netizen.
“Tidak tahukah Anda bahwa ada risiko bagi seorang perempuan saat melahirkan. Apakah perempuan yang meninggal saat melahirkan itu diberkati oleh Tuhan?” ujar seorang pengamat media sosial.
ADVERTISEMENT
Netizen lainnya yang sudah memiliki anak juga menyampaikan bahwa membesarkan buah hatinya merupakan tugas yang sulit. Dibutuhkan biaya yang besar untuk mendukung kehidupan anak, serta sangat melelahkan untuk membagi waktu antara bekerja dan mengasuh si kecil. Hal ini membuat netizen tersebut enggan untuk memiliki anak lagi meski itu akan diprogramkan pemerintah.
China dilanda krisis populasi
Ya, Ladies, saat ini China memang sedang dilanda krisis populasi karena banyak generasi muda yang tidak mau menikah atau memiliki anak. Jumlah penduduk di negara itu menyusut pada tahun 2022 untuk pertama kalinya dalam 60 tahun dengan penurunan populasi yang mencapai 850 ribu jiwa. Sementara itu, pada 2023, jumlah penduduk China berkurang lagi sebanyak 2,08 juta jiwa dengan angka kelahiran terendah sepanjang masa, yakni 6,39 kelahiran per 1.000 orang.
ADVERTISEMENT
Penurunan populasi ini menandai fenomena resesi seks dan tantangan demografi yang dihadapi pemerintahan Presiden Xi Jinping di tengah pelemahan ekonomi China. Karena itu, pemerintah juga telah mencoba berbagai cara untuk mengatasi masalah tersebut, termasuk dengan memberikan sejumlah uang dan pemotongan pajak bagi pasangan muda, tapi upaya itu tampak sia-sia hingga saat ini.