Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Punya Ragam Biodiversitas, Indonesia Siap Jadi Pusat Industri Kecantikan Dunia
9 Februari 2025 20:00 WIB
·
waktu baca 3 menit![Petani memperlihatkan daun nilam kering di Desa Sampaga, Mamuju, Sulawesi Barat. Foto: ANTARA FOTO/ Akbar Tado](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1639539314/vpivebc66eszcdjrvvpn.jpg)
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki potensi besar sebagai pasar industri kecantikan, terutama dengan keberadaan 75 juta penduduk Gen Z yang menjadi target utama berbagai produk beauty. Tidak hanya itu, kekayaan biodiversitas Indonesia—seperti minyak atsiri, rumput laut, dan tanaman herbal—membuka peluang besar dalam pengembangan produk kecantikan berbasis bahan alami.
ADVERTISEMENT
Potensi ini tersebar di berbagai daerah, termasuk Aceh, Jawa Tengah, dan Sulawesi Tengah, yang tidak hanya dapat mendukung industri kecantikan, tetapi juga berdampak positif pada sektor perkebunan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Melihat peluang tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pemerintah berencana mendorong hilirisasi industri kecantikan termasuk kosmetik guna meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri serta memperkuat daya saing di pasar global.
Dengan memaksimalkan potensi sumber daya alam lokal, industri kecantikan Indonesia diharapkan dapat bertransformasi menjadi lebih mandiri dan berkelanjutan.
“Saya juga mengikuti perkembangan industri rumput laut. Rumput laut berpotensi digunakan dalam kosmetik, obat-obatan herbal, imunomodulator, dan parfum berbasis ekstraksi laut. Ini adalah nilai tambah yang bisa kita kembangkan bersama,” ujar Airlangga dalam perayaan 45 tahun L’Oréal di Indonesia, Kamis (6/2).
ADVERTISEMENT
Sebagai bagian dari strategi hilirisasi, Airlangga mengatakan pemerintah terus mendorong industri kosmetik untuk berinovasi dan berkolaborasi dengan pelaku UMKM guna memperkuat daya saing produk lokal. Seiring berkembangnya tren kecantikan berbasis bahan alami dan teknologi canggih, pelaku usaha, termasuk UMKM, didorong untuk menghadirkan produk yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga memiliki nilai tambah dalam hal keberlanjutan dan manfaat kesehatan.
Dukungan regulasi dan infrastruktur yang memadai diharapkan dapat mempercepat ekspansi industri kosmetik Indonesia ke pasar global, sekaligus membuka peluang ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat.
Lebih lanjut, Airlangga menekankan bahwa inovasi dalam industri kecantikan harus inklusif dan mencakup semua kelompok usia. Salah satu inovasi yang mendapat perhatian adalah teknologi geriatri, yang memungkinkan pengembangan produk kecantikan untuk generasi yang lebih senior.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, kecantikan tidak hanya menjadi tren bagi Gen Z, tetapi juga dapat dinikmati oleh semua kalangan, termasuk mereka yang ingin menjaga kesehatan dan vitalitas kulit di usia yang lebih matang. Hal ini menunjukkan bahwa industri kecantikan bukan sekadar soal estetika, melainkan bagian dari gaya hidup berkelanjutan yang relevan bagi seluruh masyarakat.
Tak hanya itu, Airlangga juga menegaskan komitmen pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat industri kecantikan yang inovatif dan berdaya saing global. Dengan dukungan penuh dari BPOM, industri kecantikan di Indonesia semakin berkembang, tidak hanya dalam produksi kosmetik konvensional, tetapi juga dalam pengembangan produk berbasis herbal dan terapi sel.
Inovasi ini membuka peluang baru bagi sektor kecantikan untuk berkontribusi lebih luas, tidak hanya dalam aspek estetika, tetapi juga kesehatan dan perawatan kulit berbasis sains.
ADVERTISEMENT
Untuk mendukung pertumbuhan industri ini, pemerintah telah menyiapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Bali dan Serpong sebagai pusat pengembangan dan investasi. KEK ini dirancang untuk menjadi ekosistem yang kondusif bagi pelaku industri kecantikan, termasuk produsen bahan baku, manufaktur, serta pusat riset dan inovasi.
Dengan adanya fasilitas ini, Indonesia diharapkan dapat semakin mandiri dalam produksi kosmetik berkualitas tinggi, mengurangi ketergantungan pada impor, serta memperkuat daya saing produk lokal di pasar global.
“Saya ingin memperdalam peran Indonesia sebagai pusat industri kecantikan. BPOM sudah mendukung industri ini dan masa depan industri kecantikan yang mencakup pengembangan herbal dan terapi sel. Ini adalah inovasi baru dalam dunia kecantikan dan pengobatan. Pemerintah sudah menyiapkan Kawasan Ekonomi Khusus di Bali dan Serpong untuk mendukung industri ini,” tutup Airlangga.
ADVERTISEMENT