Putri Charlene Dinilai Langgar Aturan Busana saat Bertemu Paus Fransiskus

22 Juli 2022 17:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pangeran Monako Alberto II dan Putri Charlene berjalan di sepanjang halaman San Damaso saat mereka pergi mengikuti audiensi pribadi dengan Paus Fransiskus, di Vatikan pada 20 Juli 2022. Foto: Tiziana Fabi / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pangeran Monako Alberto II dan Putri Charlene berjalan di sepanjang halaman San Damaso saat mereka pergi mengikuti audiensi pribadi dengan Paus Fransiskus, di Vatikan pada 20 Juli 2022. Foto: Tiziana Fabi / AFP
ADVERTISEMENT
Putri Charlene dari Kerajaan Monako tengah menjadi perbincangan. Saat bertemu dengan Paus Fransiskus bersama suaminya, Pangeran Albert, pada Rabu (20/7), busananya dianggap melanggar aturan.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan selama 25 menit itu, Putri Monako mengenakan gaun simpel warna hitam, dari desainer Terrence Bray. Gaunnya ini juga punya potongan bateau neckline, yang memamerkan sedikit area bahu. Ia juga melengkapi penampilannya dengan kalung rosario dan veil mantilla renda yang senada.
Putri Charlene berjalan di sepanjang halaman San Damaso saat mengikuti audiensi pribadi dengan Paus Fransiskus, di Vatikan pada 20 Juli 2022. Foto: Tiziana Fabi / AFP
Padu padan busana seperti Putri Charlene ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Menurut laporan Hello Magazine, pilihan busana warna hitam ini memang jadi sebuah tradisi bagi perempuan yang akan bertemu dengan seorang Paus.
Perempuan diharuskan mengenakan busana lengan panjang serba hitam yang diyakini menandakan kebajikan, kesalehan, dan kerendahan hati. Sebelumnya, beberapa tokoh perempuan ternama, seperti Ibu Negara Dr. Jill Biden dan Melania Trump juga mengenakan busana serupa ketika bertemu dengan Paus Fransiskus.
ADVERTISEMENT
Lalu apa yang membuat Putri Charlene dianggap melanggar peraturan busana? Jadi, perempuan 44 tahun ini adalah satu di antara tujuh perempuan lain yang diizinkan mengenakan busana putih ketika bertemu dengan pemimpin Vatikan.
Pangeran Albert II (kiri) dan Putri Charlene dari Monako (kanan) berfoto bersama Paus Fransiskus di akhir audiensi pribadi dengan Paus di Vatikan pada 18 Januari 2016. Foto: FILIPPO MONTEFORTE / AFP
Aturan ini disebut dengan privilège du blanc atau the privilege of the white. Ini merupakan tradisi khusus hanya untuk ratu dan putri Katolik yang ditunjuk langsung oleh pihak Vatikan. Biasanya, aturan soal busana ini harus diikuti ketika menghadiri acara seperti pertemuan pribadi hingga misa khusus.
Jadi, ketika Putri Charlene mengenakan busana serba hitam saat bertemu Paus Fransiskus, para penggemar pun heran. Sebab tidak semua perempuan punya kesempatan mengenakan busana serba putih. Enam perempuan lainnya yang diperbolehkan memakai busana serba putih saat bertemu Paus adalah Ratu Sofia dari Spanyol, Ratu Paola dari Belgia, Grand Duchess Maria Teresa dari Luksemburg, Ratu Mathilde dari Belgia, Ratu Letizia dari Spanyol, dan Putri Marina dari Naples.
ADVERTISEMENT
"Tetap elegan dan martabat, tapi aku heran kenapa dia tidak memakai busana putih," komen penggemar di akun Instagram @royalfashionpolice yang mengunggah foto Putri Charlene dan menuai banyak komentar.
Putri Charlene dari Monako tiba di Vatikan untuk audiensi pribadi dengan Paus Fransiskus pada 18 Januari 2016. Foto: FILIPPO MONTEFORTE / AFP
Tak cuma itu, pilihan gaun dengan potongan terbuka di area bahu juga turut jadi sorotan. Meski hanya terbuka sedikit, Putri Charlene dinilai cukup berani karena biasanya busana yang dikenakan harus serba tertutup saat bertemu Paus.
"Charlene terlihat manis tapi dia terlalu memaksakan karena memilih gaun terbuka di area bahu saat bertemu dengan Paus," ungkap salah satu netizen lain di akun Instagram @royalfashionpolice.