Putri Eks Presiden Kazakhstan Jadi Sorotan Usai Kekayaannya Terungkap ke Publik

11 Januari 2022 15:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aliya Nazarbayeva, putri Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev, di samping ayahnya saat mereka tiba  menghadiri makan malam resmi di Istana Pardo di Madrid 21 Mei 2004. Foto: Odd Andersen/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Aliya Nazarbayeva, putri Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev, di samping ayahnya saat mereka tiba menghadiri makan malam resmi di Istana Pardo di Madrid 21 Mei 2004. Foto: Odd Andersen/AFP
ADVERTISEMENT
Putri mantan Presiden Kazakhstan, Aliya Nazarbayeva (41), tengah menjadi sorotan karena sebagian hartanya terungkap ke publik. Menariknya, kekayaan tersebut diduga berasal dari pemberian sang ayah, Nursultan Nazarbayev, yang telah menjabat sebagai Presiden Kazakhstan selama 28 tahun.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan The Sunday Telegraph, Aliya telah menghabiskan uang sebesar 220 juta poundsterling atau Rp 4,2 triliun. Uang tersebut dihabiskan untuk membeli sebuah jet mewah senilai 18 juta poundsterling (Rp 349 miliar), dan rumah mewah di London senilai 8,75 juta poundsterling (Rp 169 miliar). Konon, rumah itu dibeli dengan tujuan agar Aliya bisa mendapatkan izin tinggal di Inggris.
Laporan pengeluaran itu kabarnya terungkap setelah Aliya berselisih dengan dua penasihat keuangannya. Mereka dituduh tidak jujur, melakukan penyelewengan dana, konspirasi, hingga menipu Aliya. Atas kejadian itu, Aliya pun menggugat dua penasihat keuangannya.
Aliya Nazarbayev merupakan putri bungsu dari mantan Presiden Kazakhstan, Nursultan Nazarbayev. Pria berusia 81 tahun itu sudah menjabat sebagai Presiden Kazakhstan selama 28 tahun. Keluarga Nursultan diyakini telah mempertahankan kekuasaan selama bertahun-tahun.
Presiden Kazakh Nursultan Nazarbayev (tengah) dan putrinya Aliya Nazarbayeva di bandara Barajas Madrid 21 Mei 2004. Foto: Javier Soriano/AFP
Nursultan Nazarbayev akhirnya lengser pada 2019, setelah puluhan orang tewas dan gedung-gedung di seluruh Kazakhstan dijarah dan dibakar. Kerusuhan ini dipicu oleh kemarahan publik atas kekuasaan Nursultan dan keluarganya yang telah mengumpulkan kekayaan, sementara sebagian besar penduduk Kazakhstan berjuang untuk bertahan hidup di tengah kenaikan harga bahan bakar.
ADVERTISEMENT
Saat kerusuhan itu terjadi, ada rumor yang menyebut kalau Aliya dan ayahnya mencoba melarikan diri ke Dubai. Rumor itu juga menyebut kalau mereka menggunakan rumah di London sebagai tempat yang aman untuk bersembunyi.
Menurut laporan Daily Mail, keluarga Nursultan diyakini telah lama memiliki hubungan yang kuat dengan Inggris. Tahun lalu misalnya, Kepolisian Inggris kalah di persidangan untuk memaksa Aliya dan cucu Nursultan merinci bagaimana mereka mendapatkan uang tunai untuk membeli tiga properti senilai 80 juta poundsterling (Rp 1,5 triliun) di London, Inggris.