Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Putri Yuriko, Anggota Tertua Kekaisaran Jepang Meninggal Dunia di Usia 101 Tahun
19 November 2024 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kabar duka datang dari keluarga Kekaisaran Jepang , Ladies. Putri Yuriko, anggota tertua Kekaisaran Jepang saat ini meninggal dunia di usia 101 tahun pada Jumat (15/11).
ADVERTISEMENT
Dilansir The Japan Times, Putri Yuriko memang sudah dirawat di rumah sakit sejak awal Maret 2024 karena penyakit stroke dan pneumonia. Ia juga telah mengalami penurunan fungsi jantung, ginjal, dan beberapa organ lainnya. Badan Rumah Tangga Kekaisaran pun mengonfirmasi bahwa kematian Yuriko dikarenakan sebab alamiah.
Yuriko selama ini memang terkesan jarang tersorot di publik karena di usia senjanya ia sudah tidak aktif lagi pada tugas kekaisaran. Namun sebelumnya ia sempat mengemban banyak tugas sebagai anggota kekaisaran, lho.
Sosok Putri Yuriko dari Jepang
Perempuan kelahiran 1923 itu berasal dari salah satu keluarga terpandang di Jepang. Ia bergabung menjadi anggota keluarga Kekaisaran Jepang setelah menikah dengan mendiang Pangeran Mikasa, adik dari Kaisar Hirohito pada 1941 silam saat usianya masih 18 tahun. Dari pernikahannya, Yuriko diberi gelar Yang Mulia Putri Mikasa.
ADVERTISEMENT
Yuriko dan Mikasa menjalani kehidupan pernikahan di masa Perang Dunia II. Dikutip dari People, dalam otobiografi Mikasa, Yuriko berbagi cerita bahwa ia dan suaminya sempat tinggal di penampungan sambil membesarkan bayi perempuan mereka setelah rumah pasangan itu terbakar habis dalam pengeboman Tokyo oleh AS di akhir Perang Dunia II pada 1945.
Setelah perang usai, keluarga Yuriko dan Mikasa hidup dalam kesulitan dan ketidakstabilan keuangan. Di masa itu pula mereka dikaruniai empat anak lagi sehingga buah hati mereka berjumlah lima orang, yaitu tiga laki-laki dan dua perempuan.
Sepanjang hidupnya Putri Yuriko selalu mendampingi Pangeran Mikasa yang saat itu bekerja sebagai peneliti dalam berbagai misi risetnya. Di sisi lain, Yuriko juga tetap menjalankan sederet tugas resminya di Kekaisaran Jepang dan mengambil bagian dalam kegiatan filantropi.
ADVERTISEMENT
Mengutip The Japan Times, Putri Yuriko telah berkontribusi di berbagai bidang termasuk peningkatan perawatan medis, kesejahteraan ibu dan anak, budaya, dan hubungan bilateral Jepang dengan negara lain. Yuriko juga pernah menjabat sebagai presiden Boshi-Aiiku-Kai, yaitu sebuah asosiasi yang mengadvokasi kesehatan ibu dan anak.
Ia juga menjabat sebagai presiden Yayasan Kebudayaan untuk mempromosikan kostum nasional Jepang selama 32 tahun. Tak sampai di sana, Yuriko juga pernah berkiprah sebagai wakil presiden kehormatan Palang Merah Jepang.
Namun di balik kiprah sukses Yuriko sebagai anggota Kekaisaran Jepang, tersimpan kisah miris yang mewarnai kehidupan sang putri. Pasalnya, ketiga putranya yaitu Pangeran Tomohito, Pangeran Katsura, dan Pangeran Takamado telah meninggal lebih dulu karena penyebab yang berbeda-beda. Sementara itu, sang suami Pangeran Mikasa juga berpulang pada 2016 lalu. Dua anak perempuannya, Putri Yasuko dan Putri Masako juga memilih untuk meninggalkan Kekaisaran Jepang setelah menikahi rakyat jelata.
ADVERTISEMENT