Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Di tengah isu wabah Corona yang melanda hampir seluruh dunia, sebuah kabar kontroversial datang dari Raja Thailand , Raja Maha Vajiralongkorn. Alih-alih berdiam diri dan memberi contoh yang baik pada rakyatnya, sang raja justru dilaporkan mengisolasi diri di Grand Hotel Sonnenbichl, sebuah hotel mewah berbintang empat di Jerman, bersama selir-selirnya.
ADVERTISEMENT
Media tabloid setempat, Bild, melaporkan bahwa raja berusia 67 tahun itu memesan seluruh ruangan di hotel tersebut dan menggunakannya bersama sebuah grup besar. Setidaknya, grup itu terdiri dari 20 orang selir dan serombongan staf. Tak jelas apakah istri Raja Maha Vajiralongkorn juga ikut dalam rombongan tersebut.
Sebenarnya, berbagai guest house dan hotel di daerah tujuan Raja Vajiralongkorn tengah ditutup karena wabah virus Corona . Namun, menurut laporan The Independent, seorang juru bicara dari pemerintah setempat mengatakan, Grand Hotel Sonnenbichl mendapatkan pengecualian karena menerima tamu yang berasal dari 'satu grup homogen tanpa fluktuasi apa pun'. Meski demikian, 119 orang dari grup sang raja dikabarkan telah dipulangkan kembali ke Thailand, karena mereka dicurigai terjangkit COVID-19.
Kabar mengenai isolasi diri mewah ala Raja Vajiralongkorn ini pun menarik perhatian dunia. Secara khusus, kabar itu menimbulkan reaksi keras dari rakyat Thailand, yang selama ini tak berani mengkritik raja karena hukum yang berlaku. Berdasarkan hukum Thailand, mereka bisa dihukum hingga 15 tahun penjara jika menghina atau mengkritik kerajaan.
ADVERTISEMENT
Namun, setelah seorang aktivis mengatakan bahwa Vajiralongkorn tengah berlibur ke Jerman, rakyat Thailand membuat tagar berbunyi 'Kenapa kita membutuhkan raja?'. Tagar ini digunakan hingga 1,2 juta kali di Twitter pada pekan lalu, menunjukkan amarah rakyat Thailand kepada rajanya. Menurut laporan South China Morning Post, pihak kerajaan tidak memberikan tanggapan terkait postingan para netizen tersebut.
Sejauh ini, Raja Vajiralongkorn sendiri diketahui sudah tak pernah tampil di hadapan publik sejak Februari lalu. Selama ini, ia memang banyak menghabiskan waktu di luar negeri, khususnya di Jerman. Ia disebut memiliki rumah kedua di negara tersebut.
Seorang aktivis Thailand yang diasingkan ke luar negeri, Somsak Jeamteerasakul, mengkritik keras tindakan sang raja. Ia menyebut Vajiralongkorn membiarkan rakyatnya mengkhawatirkan soal virus Corona sendirian.
"Bahkan Jerman saja khawatir soal virus itu. Tapi, dia tidak peduli," tulisnya dalam sebuah postingan media sosial.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, ini bukanlah pertama kalinya Vajiralongkorn menjadi pusat perhatian karena kontroversi yang ditimbulkannya. Time melaporkan, sang raja pernah menarik perhatian karena mengangkat anjing kesayangannya, Foo Foo, sebagai Air Chief Marshal (marsekal), juga karena ia pernah tertangkap berjalan-jalan di pusat perbelanjaan Jerman dengan mengenakan crop top dan menunjukkan tatonya.
-----------------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran virus Corona. Yuk, bantu donasi sekarang!