Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Rayakan Hari Kartini, Pegadaian Dukung Kegiatan Edukasi Keuangan bagi Perempuan
24 April 2024 10:16 WIB
·
waktu baca 2 menitPemberdayaan perempuan melalui edukasi dari lembaga layanan jasa keuangan adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Hal itu disampaikan oleh Pemimpin Wilayah IX Jakarta 2 PT Pegadaian , Endang Pertiwi, saat menghadiri kegiatan edukasi keuangan bertema "Perempuan Cerdas Keuangan, Perempuan Indonesia Hebat" yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Perpustakaan Nasional, Selasa (23/4).
Pegadaian pun mendukung penuh acara tersebut. Sejumlah tokoh kartini masa kini pun hadir seperti, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, Staf Ahli Bidang Keuangan Dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting, dan Pemimpin Wilayah IX Jakarta 2 PT Pegadaian, Endang Pertiwi.
"Kami percaya bahwa pemberdayaan perempuan melalui edukasi dari lembaga layanan jasa keuangan adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Kami bangga dapat berkontribusi pada penyelenggaraan acara ini, yang tidak hanya merayakan Hari Kartini tetapi juga membuka lebih banyak peluang bagi perempuan Indonesia untuk maju,” ujar Endang.
Kegiatan ini melibatkan 1.300 perempuan yang hadir secara offline maupun online. Angka tersebut menunjukkan antusiasme yang besar terhadap upaya meningkatkan literasi keuangan di kalangan perempuan Indonesia.
Dalam acara tersebut, Pegadaian mengenalkan materi tentang Tabungan Emas sebagai bagian dari solusi finansial dalam bentuk investasi. Hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) nomor (4) Pendidikan Berkualitas dan (5) Kesetaraan Gender.
PT Pegadaian berkomitmen mencapai kedua tujuan tersebut melalui penguatan kapasitas perempuan dalam mengelola keuangan.
Berdasarkan data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) dari OJK pada tahun 2022, tingkat literasi keuangan perempuan di Indonesia telah meningkat menjadi 50,33 persen. Angka ini lebih tinggi daripada laki-laki yang berada pada 49,05 persen. Namun, tingkat inklusi keuangan perempuan masih tercatat lebih rendah (83,88 persen) dibandingkan laki-laki (86,28 persen).
Loto yang juga menjabat sebagai komisaris utama PT Pegadaian menyampaikan tingkat inklusi keuangan perempuan yang lebih rendah dari laki-laki menandakan layanan keuangan belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh para perempuan.
Padahal, perempuan bukan hanya menjadi konsumen, tetapi sekaligus penggerak utama roda ekonomi di Indonesia. Sebab, 64,5 persen dari seluruh pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan.
Acara ini mendapat sambutan positif dari para peserta dan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran serta keterampilan keuangan di kalangan perempuan. Ilmu tersebut bakal menjadi bekal bagi para perempuan menghadapi tantangan finansial dengan memanfaatkan peluang ekonomi yang ada.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio