Rekan Kerja Berisik hingga Ganggu Konsentrasi Kerja? Lakukan 5 Hal Ini

12 Desember 2019 10:07 WIB
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Rekan Kerja yang Berisik Foto: Dok. Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rekan Kerja yang Berisik Foto: Dok. Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dalam bekerja, konsentrasi sangat diperlukan agar pekerjaan bisa selesai tepat waktu. Tetapi apa jadinya bila ada banyak hal-hal yang membuat pekerjaan terbengkalai? Mulai dari banyak revisi, deadline yang menumpuk, hingga suasana kantor yang kurang mendukung karena rekan kerja yang berisik hingga mengganggu fokus kerja.
ADVERTISEMENT
Sadar atau tidak, rekan kerja yang kerap berbicara dengan suara lantang, tidak pelan-pelan dalam menutup laci, atau mengobrol dengan rekan kerja lain selama jam kerja akan mempengaruhi emosi dan suasana hati kita selama bekerja. Kita akan merasa tidak maksimal bekerja atau justru semakin stres karena pekerjaan tak kunjung usai.
Tetapi bisa saja, mereka justru tidak sadar bila hal-hal yang dilakukan justru membuat orang lain merasa tidak nyaman. Lynn Taylor, ahli karier sekaligus penulis 'Tame Your Terrible Office Tyrant: How to Manage Childish Boss Behavior and Thrive in Your Job' mengatakan bahwa ada beberapa cara yang bisa kita lakukan dalam menghadapi rekan kerja yang sering membuat kegaduhan. Apa saja?
1. Tanya rekan kerja lain apakah mereka juga merasa terganggu
Ilustrasi mengobrol dengan rekan kerja Foto: Shutterstock
Melansir Business Insider, sebelum Anda menegur rekan kerja yang kerap berisik, ada baiknya tanya dulu kepada rekan kerja lainnya apakah mereka merasa terganggu atau tidak. Karena bisa saja, hanya kita sendiri yang merasa terganggu atau justru orang lain tidak merasakannya.
ADVERTISEMENT
"Sudahkah Anda memastikannya secara objektif ke rekan kerja? Apakah Anda baru masuk ke lingkungan ini dan belum terbiasa dengan suasana sekitar? Pastikan bahwa isu ini bukanlah isu pribadi Anda semata," tutur Taylor.
2. Gunakan headphone agar tidak terganggu
Ilustrasi Perempuan Pakai Headphone Foto: Dok. Shutterstock
Bila Anda mulai terganggu karena rekan kerja yang berisik, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menggunakan headphone untuk meminimalisir suara yang tak ingin didengar.
"Mungkin Anda bisa menggunakan headphone atau headset untuk meredam suara berisik itu. Tetapi, jelaskan kepada mereka bahwa Anda akan bekerja lebih fokus jika tidak ada suara-suara berisik yang mengganggu fokus kerja," ujar Michael Kerr, pembicara sekaligus penulis 'You Can’t Be Serious! Putting Humor to Work'.
3. Meminta rekan kerja untuk mengobrol di luar ruang kerja
Ilustrasi rekan kerja Foto: Shutterstock
Jika obrolan antar rekan kerja cukup mengganggu Anda, tak ada salahnya meminta mereka untuk mengobrol di luar ruangan kerja. Katakan dengan sopan dan jujur bila Anda merasa terganggu.
ADVERTISEMENT
"Tanya kepada mereka apakah obrolan tersebut bisa dilakukan di luar ruangan atau tidak? Jelaskan kepada mereka Anda memiliki pekerjaan yang mengharuskan konsentrasi penuh sehingga permintaan Anda terdengar masuk akan," lanjut Kerr lagi.
4. Utarakan langsung hal apa yang membuat Anda terganggu
Ilustrasi Rekan Kerja yang Berisik Foto: Dok. Shutterstock
Tidak ada salahnya mengatakan unek-unek yang selama ini mengganjal di pikiran tentang rekan kerja. Karena sebenarnya, komunikasi dua arah antar rekan kerja perlu dilakukan demi terciptanya kenyamanan dalam bekerja.
"Komunikasi dua arah sangat diperlukan. Bagaimana jika rekan kerja Anda ternyata tidak suka dengan cara Anda menaruh barang atau sikap Anda yang gegabah dalam mengambil suatu barang?," katanya lagi.
5. Bila masih merasa terganggu, pindah kerja ke ruangan lain
Ilustrasi Rekan Kerja yang Berisik Foto: Dok. Shutterstock
Apabila semua solusi dan usaha yang dilakukan tetap gagal dan rekan kerja masih terus membuat Anda terdistraksi dari pekerjaan, mintalah kepada atasan atau HRD untuk memindahkan Anda ke ruangan baru.
ADVERTISEMENT
"Pikirkan ini di awal, bicaralah kepada atasan tentang hal yang mengganggu Anda dan mintalah ruang kerja baru bila memungkinkan. Ini adalah skenario terburuk karena bisa saja hubungan pertemanan dengan rekan kerja menjadi buruk. Anda harus memikirkan dampaknya dari dua sisi," demikian tandas Taylor.