Rugi hingga Miliaran, Ini Kisah 3 Perempuan Korban Simon Leviev di Tinder

10 Februari 2022 21:37 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
The Tinder Swindler. Foto: IMDb
zoom-in-whitePerbesar
The Tinder Swindler. Foto: IMDb
ADVERTISEMENT
Film dokumenter The Tinder Swindler garapan Netflix tengah naik daun. Dirilis pada 2 Februari, film ini bercerita tentang aksi penipuan dari seorang pria bernama Simon Leviev atau Shimon Yehuda Hayut di aplikasi kencan online, Tinder. Film yang berdurasi hampir dua jam ini menceritakan kisah tersebut dari sudut pandang para korban.
ADVERTISEMENT
Simon sendiri merupakan seorang penipu ulung yang sudah melakukan aksi secara global. Di The Tinder Swindler, ia digambarkan sebagai pria idaman para perempuan. Para korban mengenalnya sebagai anak orang kaya dan pebisnis berlian yang punya gaya hidup mewah. Simon menipu korbannya dengan rayuan lewat Tinder.
Simon Leviev, Pria Penipu di Film The Tinder Swindler. Foto: Netflix
Ia mengeksploitasi banyak perempuan secara emosional demi keuntungan finansial. Simon berhasil membuat perempuan membiayai hidupnya lewat narasi yang hampir sama. Ia mengatakan pada perempuan yang dikencaninya bahwa dirinya terjebak masalah, sedang diburu oleh musuh dan membutuhkan uang untuk bisa bebas. Padahal Simon hanya berbohong. Ia menikmati uang yang ia dapatkan itu untuk menyewa jet pribadi, hotel mewah, dan membeli mobil balap. Tak cuma itu, Simon bahkan menjalani gaya hidup mewah itu untuk menggaet perempuan baru.
ADVERTISEMENT
Di film The Tinder Swindler, ada tiga perempuan korban Simon yang mengungkap pengalaman mereka. Tiga perempuan ini adalah Cecilie Fjellhøy, Pernilla Sjöholm, dan Ayleen Charlotte. Ketiganya memiliki kisah yang berbeda, rata-rata hanya menjalani hubungan sekitar beberapa minggu sebelum ditipu oleh Simon. Mereka pun rugi ratusan juta hingga miliaran.
Buat Ladies yang penasaran, kumparanWOMAN telah merangkum kisah tiga perempuan yang jadi korban penipuan Simon Leviev. Dilansir berbagai sumber, simak selengkapnya berikut ini.

Cecilie Fjellhøy

Perempuan 33 tahun ini berprofesi sebagai user experience designer asal Norwegia. Menurut ceritanya di The Tinder Swindler, ia pertama kali match atau cocok dengan Simon Leviev di Tinder pada Januari 2018. Cecilie yang kala itu baru saja pindah ke London belum memiliki banyak teman. Nah, menurutnya Simon berhasil memberikan perhatian yang sangat dibutuhkan oleh Cecilie.
ADVERTISEMENT
Saat menjalin hubungan dengan Simon, ia selalu disuguhkan dengan hal-hal romantis. Tak cuma perhatian, tapi juga bunga dan gestur lainnya. Sayangnya, romansa itu tak berlangsung lama karena ternyata Cecilie jadi korban penipuan.
Simon mengaku bahwa dirinya terlibat dalam masalah. Bahwa dirinya dan tim tengah diburu oleh musuh sehingga membutuhkan uang. Cecilie yang sudah termakan omongan Simon pun berupaya membantu. Dalam 13 minggu setelah kencan pertama mereka, Cecilie kehilangan uang sekitar 185 ribu poundsterling atau Rp 3.6 miliaran.
Akibat dari penipuan ini, Cecilie mengaku sangat patah hati dan pengalaman itu membuatnya ingin bunuh diri. Menurut laporan The Sun, ia bahkan pernah hampir menabrakkan mobilnya. Di tahun yang sama, Cecilie memutuskan untuk menceritakan kisahnya ini pada koran VG di Norwegia. Kisah inilah yang kemudian ikut ditayangkan di film dokumenter The Tinder Swindler.
ADVERTISEMENT
Meski sempat terpuruk, Cecilie menjadikan momen tersebut sebagai titik balik. Ia pun membentuk yayasan bernama action:reaction yang fokus membantu korban-korban penipuan.

Pernilla Sjöholm

Perempuan selanjutnya yang jadi salah satu korban dari Simon adalah Pernilla Sjöholm. Perempuan asal Swedia ini merupakan seorang pebisnis yang membangun usaha di Stockholm, Swedia. Pernilla match dengan Simon di Tinder pada 2018, tepat dua bulan setelah Simon match dengan Cecilie.
Berdasarkan ceritanya di film The Tinder Swindler, Pernilla belum lama berpisah dengan tunangannya saat match dengan Simon. Saat itu ia berada dalam kondisi yang cukup patah hati karena baru saja selesai menjalin hubungan selama delapan tahun. Sebelum kenal dengan Simon, Pernilla melakukan sejumlah perjalanan ke sejumlah kota-kota besar dunia. Harapannya untuk bisa menemukan sosok pasangan baru.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan Cecilie, Pernilla dan Simon jadi teman baik. Mereka pergi liburan bersama dengan menggunakan uang hasil menipu dari Cecilie. Saat itu, tentu saja Pernilla tidak tahu, dan Cecilie tentu saja khawatir dengan kondisi Simon yang kala itu mengaku tengah dalam kondisi bahaya dan membutuhkan sejumlah uang.
Setelah masa liburan usai, Pernilla mengalami hal yang sama dengan Cecilie. Simon mengaku terjebak masalah dan membutuhkan uang agar terbebas dari musuh. Pernilla pun berusaha membantu Simon dengan menguras tabungan. Menurut laporan GQ Magazine, Pernilla kehilangan uang sekitar 50 - 60 ribu poundsterling atau Rp 972 jutaan sampai Rp 1.1 miliaran.
Di usianya yang ke-35 tahun, Pernilla Sjöholm mengaku telah bangkrut dan kini ia tinggal bersama ibunya. Bagi Pernilla apa yang dilakukan Simon adalah sebuah pengkhianatan. Menurut The Sun, Simon sempat mengancam Pernilla akan menghancurkan hidupnya kalau ia melapor.
ADVERTISEMENT

Ayleen Charlotte

Perempuan lain yang juga menjadi korban Simon Leviev adalah Ayleen Charlotte. Dalam The Tinder Swindler dijelaskan bahwa Ayleen tinggal di Amsterdam dan bekerja di industri fashion mewah. Berbeda dari dua korban lainnya yang bicara di dokumenter Netflix, publik kini menganggap Ayleen sebagai sosok pemberani. Sebab ia bisa memanfaatkan posisinya untuk menyerang balik Simon.
Setelah membaca di koran tentang Simon yang menipu banyak perempuan di Eropa, Ayleen mengetahui juga bahwa Simon pernah meninggalkan Israel setelah ditangkap karena mencuri, penipuan, dan pemalsuan pada 2011. Menurut Ayleen, Simon juga pernah dipenjara selama dua tahun pada 2015 karena menipu tiga perempuan di Finlandia.
Saat itu posisinya Ayleen dan Simon sudah menjalin hubungan selama 14 bulan. Perasaan marah membuatnya ingin melapor tapi Ayleen mengurungkan niat karena ia punya rencana untuk balas dendam dulu pada Simon. Ia berpura-pura tetap loyal pada Simon. Ayleen bahkan menjelek-jelekkan perempuan lain yang menuduh Simon dan menyebut mereka 'bitches' atau perempuan-perempuan jalang.
ADVERTISEMENT
Ia pun kemudian menganjurkan Simon untuk menjual baju-baju desainer miliknya. Ayleen menjual busana-busana branded seperti Gucci, Dolce & Gabbana, dan Louis Vuitton secara online di eBay. Ia meyakinkan Simon kalau menjual baju bisa membuatnya mendapat uang tunai dengan cepat. Benar saja, baju-baju Simon cepat laku hingga ribuan poundsterling. Uangnya tentu saja diambil oleh Ayleen untuk menutupi kerugiannya sendiri.
Ayleen adalah perempuan yang membantu polisi menemukan Simon Leviev sampai akhirnya ia ditangkap dan dipulangkan ke Israel setelah berusaha kabur menggunakan paspor palsu. Mengetahui apa yang dilakukan Ayleen, Simon pun marah dan mengirim ancaman pada Ayleen. Simon pernah mengancam akan menyerang dirinya dan keluarga.
"Saat itu aku menyadari aku berada di posisi yang kuat... Ini memang tidak sebanding dengan apa yang sudah aku berikan padanya, tapi tetap saja ini terasa seperti balas dendam," ungkap Ayleen dalam The Tinder Swindler.
ADVERTISEMENT